Daftar Venture Capital yang Siap Suntikan Dana Ke Bisnis Rintisan (Start-up)

melunasi hutang

Di Indonesia bisnis rintisan atau stratup dan usaha kecil menengah bisa dibilang cukup berkembang pesat. Hal ini bisa dibuktikan dari semakin banyaknya pengsuaha yang mulai berani merintis bisnis sendiri di berbagai macam bidang. Namun tidak sedikit di antaranya yang bisa mengecep sukses. Hal ini bisa terjadi salah satunya disebabkan karena permodalan yang tidak mencukupi. Belum lagi, mereka juga belum terlalu paham dengan layanan permodalan yang ada. Misalnya seperti pinjaman kredit di bank atau yang paling santer dipilih oleh para stratup adalah venture capital.

Apa itu Venture Capital? Venture Capital adalah modal dalam bentuk uang yang diberikan kepada strartup (usaha rintisan) yang memiliki risiko, berpotensial dan sedang berkembang. Permodalan ini diberikan untuk jangka waktu tertentu sampai stratup bisa menghasilkan timbal balik yang menguntungkan. Ini seperti angin segar untuk para startup yang ingin mengembangkan bisnisnya.

Dari Mana Modal Ventura Didapatkan ?

Untuk yang menjalankan aktivitas manajemen, administrasi pendanaan, penyaluran, serta pengawasan modal VC ini disebut dengan Venture Capital fund atau venture Capitalist. Maka secara sederhannya venture capital adalah modalnya, dan Venture Capitalist adalah yang menjalankan bisnisnya. Lalu dari mana pendanaan yang diberikan oleh venture capitalis untuk para stratup? Dana ini terhimpun dari beberapa investor mereka yang disebut dengan limited Partners (LP). LP ini adalah perusahaan atau perorangan yang memiliki kekayaan lebih, dana pensiun, dana mengendap (endowment) dan masih banyak lagi.

Dana venture capital ini kelak akan disalurkan untuk selanjutnya dikelola oleh General Partner (GP). GP adalah yang bertugas untuk menentukan jumlah pendanaan, tempat di mana investasi akan dilakukan dan bahkan mereka yang akan menghasilkan “offering memorandum” atau memorandum penawaran yang akan ditujukan ke Limitied Partner. Berdasarkan memorandum tersebut para investor akan memberikan uang mereka untuk dikelola sebagai dana venture capital.

Sistem Kerja Pengolaaan dan Pendapatan yang Dihasilkan Venture Capital

Dana yang sudah terkumpul sebagai ventur capital selanjutnya dikelola oleh GP. Di mana GP akan mencari 50 sampai 100 startup atau bisnis sejenis lainnya yang sesuai dengan kualifikasi mereka untuk diberikan kesempatan didanai. Nantinya mereka akan mendapatkan ekuitas atau yang disebut dengan tuntutan pemilik terhadap aktiva perusahaan dan saham kepemilikan atas investasi tersebut.

Selanjutnya, dari mana venture capitalist akan mendapatkan keuntungan? Return akan didapatkan saat mereka Exit. Yang dimaksud dengan exit misalnya saat startup yang mereka investasikan IPO/Go Public (saham bisa dibeli secara terbuka), diakusisi/dijual. Divestasi sebagian  atau seluruhnya dari Venture Capitalist yang lebih besar. Dari exit tersebut besar keuntungan yang didapatkan oleh venture capitalist bisanya mendapat 20% dari return investasi dan mengembalikan 80%nya ditambah management fee yang dulu pernah diberikan kepada LP.  Pada dasarnya waktu yang dibutuhkan starup untuk berkembang dan bisa exit adalah sekitar 10 tahun.  Dalam masa sebelum 10 tahun, GP akan mengambil dana sebesar 2-3% dari jumlah modal yang disetorkan, dana ini digunakan unruk menutupi biaya gaji dan juga biaya oprasional lain.

Tahapan Pendanaan Startup dengan Modal Ventura

Untuk penyalurannya, dana venture tidak secara sekaligus diberikan oleh GP kepada startup yang mereka pilih, tapi pendanaannya dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama atau tahap pendanaan awal, GP akan menginvestasikan sepertiga dari dana venture capital yang sudah disepakati. Porsi ini berlangusng sampai 3 tahun pertama. Dalam 3 tahun, startup yang didanai diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat ini disebut dengan Seri A.

Setelah dilakukan evaluasi selama 3 tahun, pada tahap ke dua, GP akan melanjutkan pendanaan bagi startup yang memiliki perkembangan baik dan menjanjikan keuntungan yang besar kedepannya. Sedangkan untuk startup lainnya yang tidak menujukan perkembangan akan dibiarkan dan tidak dilakukan pendanaan tambahan.

Pada tahap terakhir, startup dapat menerima sisa pendanaan sebesar dua pertiga dana yang disalurkan. Namun dengan ketentuan perusahaan berhasil mendapatkan traksi dan dapat diposisikan dalam sebuah akuisisi atau IPO.

Apa yang Diinginkan VC Dari Startup?

Meskipun semakin banyak startup yang didanai akan semakin berpotensial Perusahaan VC mendapatkan keuntungan, namun VC pastinya memiliki kualifikasi yang spesifik untuk perusahaan startup yang ingin mereka danai. Menurut Andrias Ekoyuono, Mantan VP Business Development Ideosource Venture Capital ada 3 faktor dilihat oleh perusahaan permodalan startup, yaitu Founders, sustainable dan scalable-nya dan solusi untuk memecahkan masalah pasar.

Produk dapat menjadi solusi dalam memecahkan masalah pasar

Startup yang memiliki potensi untuk berkembang adalah yang bisa memecahkan masalah yang nyata dan dialami oleh market yang besar. Tentunya penyelsaian masalah tersebut haruslah masuk akal dan juga terbukti memang solusi yang tepat. Para startup harus mampu mengidentifikasikan bahwa permasalahan yang dialami oleh pasar yang ditargetkan nantinya. Sehingga dengan begitu mereka bisa memberi gambaran secara spesifik tentang siapa dan berapa banyak orang yang mengalami persolan tersebut dan berapa besar nilai market secara keselurahan. Apabila ternyata nilainya terlalu kecil, itu artinya startup tersebut tidak menarik untuk dikembangkan.

Sustainable dan Scalable

Sustainable yang berarti bisnisnya yang dirintis tersebut berkelanjutan dan akan berumur panjang. Sementara scalable adalah bisnis yang bisa tumbuh mencapai sekala yang besa, namun dapat diprediksi pertumbuhan biayanya lebih rendah dibadingkan pendapatanya. Sebagai contoh bisnis yang berbasis project bukanlah bisnis yang scalable karena cost bertumbuh sejajar dengan besarnya revenue yang akan didapat.

Founders

Dari ketiga hal tersebut, inilah yang menjadi point utama yang dilihat oleh VC. Di mana kemampuan seorang founder untuk menrencakan dan mengeksekusi ide bisnis rintisannya akan mempengaruhi perkembangan bisnis itu sendiri. Menurut Andrias, idealnya founder seharusnya lebih dari 1 orang, atau 2-4 orang. Karena minimal founder 2 orang yang memiliki skill berbeda yaitu pengembangan produk dan pengembangan bisnis akan memudahkan pengembangan bisnis. Mengapa dengan 1 orang founder bisa beresiko? Karena bila founder mengalami sesuatu yang dapat menghambat jalannya bisnis, maka akan sangat berisiko belom lagi tidak ada penyeimbang dari founder lainnya.

Andrias menambahkan bukan berarti dengan memiliki founder yang banyak akan lebih mudah mengatasi persoalan, malahan ini sangat tidak ideal. Karena akan meinmbulkan kerumitan dalam mengambil keputusan dan bahkan kemungkinan kedepannya dapat menimbulkan permasalahan baru terkait ketimpangan kontribusi.

Daftar Venture Capital di Indonesia

Bila Anda sedang menjajaki dunia startup dan ingin juga mencoba mendapatkan pendanaan venture capital ini ada baiknya ketahui terlebih dahulu perusahaan venture capital yang memiliki potensial untuk menerima ide bisnis Anda. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa perusahaan venture capital yang sering mendanai beberapa startup. Berikut ini daftar venture capital yang aktif memberikan pendanaan untuk startup di Indonesia.

East Ventures

Venture capitals yang satu ini terbilang sangat aktif memberikan pendanaan untuk startup di bidang teknologi. Tidak hanya di Indonesia, East Ventures juga membuka kesempatan pendanaan bagi startup di negara lainnya, di antaranya Jepang, Malysia, Singapur, Thailand dan USA. Kini perusahaan venture capital ini sudah memiliki lebih dari 80 portofolio aktif dab nebjadi salah satu investor startup teknologi paling aktif di Asia. Untuk perusahaan Indonesia yang diinvestasikannya, antara lain e-commerce terbesar di Indonesia Tokopedia, Berrybenka, Ralali.com, Travelloka, Sribulancer, Scoop, Kudo, Ruang Guru, dan masih banyak lainnya.

Ideosource

Perusahaan ventur capital ini menyediakan pembiayaan ekuitas untuk perusahaan yang bergerak di bidang digital. Perusahaan yang didirikan oleh Andi S. Boediman dan Edward Ismawan Chamdani menerapkan empat pola yang dapat menguntungkan perusahaan yang mereka danai, yaitu bimbingan, kemitraan strategis, incubator dan pendanaan. Perusahaan ini sudah memiliki portofolio dengan mendanai perusahaan, seperti acommerce, Bhinneka, PasarMinggu.co, 8Wood, Kapan Lagi Network, Female Daily dan lainnya.

MDI Ventures

MDI Ventures ini adalah sebuah corporate venture capital yang dimiliki oleh Telkom Indonesia. MDI Ventures akan menyalurkan pendanaan unruk startup teknologi yang sudah masuk ketahap growth dan bersinegri dengan Telkom Group. Industri digital yang dibidik oleh MDI Ventures adalah industri digital advertising, payment solutions, cloud computing, big data, media service, digital life, mobile apps, e-commerce, forms of future communications dan internet of things. Beberapa startup yang sudah didanai oleh MDI Ventures, antara lain Ematic, Yesboss, Geniee, Red Dot Payment, mClinica, Ematic dan lainnya.

Gree Ventures

Perusahaan investasi yang berbasis di jepang ini dianggap cukup aktif untuk memberikan pendanaan di negara-negara Asia Tenggara. Gree Ventures mendanai beberapa industri yang bergerak di bidang teknologi internet dan mobile. Tidak hanya e-commerce, venture capital ini juga terterik untuk berinvestasi pada startup yang bergerak di bidang payment gateway. Perusahan stratup yang telah menjadi portofolio mereka adalah Bukalapak, Geniee, BerryBenka, UrbanIndo, Healint, Luxola, PriceArea.

Convergence Ventures

Merupakan perusahaan pendanaan yang aktif berinvestasi di Indonesia, yang ditujukan bagi para pengusaha pemula yang terjun di bidang teknologi. Perusahaan venture capital ini dikepalai oleh Adrian Li dan Donald Wihardja yang memiliki pengelaman dalam dunia bisnis Internet yang cukup luas. Startup yang sudah menjadi portofolio mereka adalah Helpster, e27, Moka POS, Seekmi, Nida Rooms, MoneySmart, Yes Boss, MalesBanget.com, Qraved dan lainnya.

CyberAgent Ventures

CyberAgent Ventures ialah anak perusahaan dari CyberAgent Inc., Perusahaan tersebut memfokuskan bisnis mereka pada bidang Internet. Selain berbasis di Jepang, perusahaan pendanaan ini memperluas jaringannya di berbagai negara lainnya, yaitu Cina, Taiwan, Vietnam dan Korea.  Tidak hanya memberikan pendanaan, CyberAgent juga memberikan dukungan managerial untuk startup. Sampai saat ini, CyberAgent sudah memberikan pendanaan untuk stratup, seperti Ralali.com, acommerce, Priceza, Bilna.com, Tokopedia.

Rebright Partners

Venture capital ini bertama kali didirikan di Tokyo, yang berbasis di Singapura dan Jepang. Takeshi Ebihara adalah tokoh yang mendirikan perusahan pemberian modal untuk startup. Portofolio pendanaan yang pernah disalurkan oleh Rebright Partners ialah website direktori restoran Qraved, perusahaan periklanan Adskom, Indotranding, dan media online seperti MalesBanget.com. Pendanaan yang diberikan rata-rata berkisar $1 juta – $ 4 juta.

500 Startups

500 Startup adalah investor tahap awal dan juga akselator asal silicon valley yang didirikan oleh mantan alumni Google dan Paypal. Venture Capital ini berinvestasi terutama pada startup yang bergerak di bidan pencarian, sosial dan platform mobile. Perusahaan ini sudah memiliki portofolio dengan mendanai startup lokal seperti GrabTaxi, Qraved, Bukalapak, Kita Bisa, AloDokter, MBDC Media.

EMTEK Groups

EMTEK adalah grup konglomerasi media Indonesia yang juga merupakan holding company dari Lakupon, Nexmedia, SCTV, Indosiar, O Channel. Pendanaan yang difokuskan adalah sektor digital dengan memberikan pendanaan dalam putaraan Seri A. Startup yang menjadi portofolionya adalah Bobobobo, Rumah.com, Karir.com, Artncode, Bukalapak.

IMJ Investment Partners

IMJ mulanya berinvestasi di startup Jepang dan Amerika, sedangkan di Jakarta, baru hadir pada tahun 2015 lalu. Perusahaan ini hadir dengan menyediakan investasi, bantuan pengembangan produk, dukungan internet dan dukungan binsis kepada startup yang bergerak di bidang internet, mobile dan software. Potofolio IMJ di Indonesia antara lain Urbanindo, iMoney, 8 Villages, Bukalapak, Kudo, mClinica, Pricebook, dan klik-eat.com.

Mountain Partners

Perusahaan ini merupakan bagian dari Investment Holding Group yang berpusat di Zurich, Swiss. Untuk di Indonesia Mountain Partners berkerja sama dengan Kejora untuk membangun VC yang diberi nama Mountain Kejora. Selain itu, baru-baru ini Mountain Partners bersama Kejora juga menjalin kerja sama dengan Indosat dnegan membuat program kedua yaitu IdeaBox, yang merupakan program ekselerator untuk membantu pendanaan startup. Portofolio IdeaBox antara lain Dealoka, Ngomik, Shoop!, Unyu, Antar.id, Pawoon, Wifimu, LoyalBox, SociaBuzz, Kidipal. Sedangkan Mountain Partners sendiri sudah mendanai beberapa startup lokal yaitu Cekaja.com, WeYAP, Qerja, dan Jualo.