Langkah dan Cara Mendapatkan Sertifikat Halal MUI untuk Usaha Perseorangan atau Perusahaan

Pelatihan Halal MUI

Sertifikat Halal MUI tentunya sudah menjadi label khusus terutama untuk industri pengolahan pangan, obat-obatan, serta kosmetik. Walaupun masih memerlukan biaya untuk mendapatkannya, sertifikat halal MUI terbilang masih perlu di Indonesia sebagai salah satu perlindungan terhadap konsumen


Ikuti Juga : Pelatihan Sertifikat Halal LPPOM MUI – GoUKM (WA-081388319900)


Persyaratan Sertikasi Halal

Sebelum mendapatkan sertifikasi ini, pastikan produk Anda memenuhi persyaratan sertifikasi halal yang telah disusun dalam HAS 23000. Berikut ringkasan dokumen HAS 23000 tentang persyaratannya menurut halalmui.org.

  • Kebijakan Halal. Pihak manajemen harus menetapkan kebijakan halal ini serta mensosialisasikannya kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
  • Tim Manajemen Halal. Pihak manajemen harus menetapkan tim manajemen halal yang berkecimpung dalam setiap bagian yang terlibat pada aktivitas kritis serta memiliki tugas, tanggung jawab serta wewenang yang jelas.
  • Pelatihan dan Edukasi. Perusahaan harus mempunya prosedur yang tertulis tentang pelaksanaan latihan internal maupun eksternal. Pelatihan internal harus dilaksanakan minimal setahun sekali sedangkan pelatihan eksterneal minimal dua tahun sekali.
  • Bahan. Pastikan bahan yang digunakan dalam pembuatan produk yang akan disertifikasi tidak berasal dari bahan haram atau najis. Maka dari itu, perusahaan harus mempunyai dokumen lengkap tentang komposisi produk yang akan disertifikasikan.
  • Produk. Tentunya untuk mendapatkan sertifikat halal ini pastikan produk Anda tidak memiliki ciri atau karateristik produk yang mengarah kepada produk haram yang berdasarkan fatwa MUI.
  • Fasilitas Produksi. Selain produk, fasilitas produksi perusahaan Anda juga harus tidak memiliki ciri produk yang mengarah kepada fasilitas yang disilangkan dengan bahan atau produk haram atau najis seperti pada rumah potong hewan yang dikhususkan untuk produksi hewan halal saja berserta alat penyembelihnya. Pastikan Anda mengecek setiap detail produk serta fasilitasnya secara lengkap.
  • Prosedur Tertulis Aktivitas Kritis. Pihak Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis tentang pelaksanaan aktivitas kritis atau aktivitas pada rantai produksi yang mempengaruhi status kehalalan produk seperti seleksi bahan baru, pembelian bahan, pemeriksaan bahan datang, formulasi produk, produksi, penyimpanan dan penanganan bahan dan produk, pencucian fasilitas produksi dan peralatan pembantu, transportasi, pemajangan (display), aturan pengunjung, penentuan menu, pemingsanan, penyembelihan, disesuaikan dengan proses usaha perusahaan.
  • Kemampuan Telusur. Setiap perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menjamin telusur produk yang berasal dari bahan yang memenuhi kriteria atau yang telah disetujui oleh LPPOM MUI beserta fasilitasnya.
  • Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria. Jika perusahaan Anda memiliki produk yang tidak memiliki kriteria yang sesuai, pihak perusahaan Anda harus mempunyai prosedur tertulis dimana tertera makna tidak dijual ke konsumen yang mempersyaratkan produk halal. Begitu juga dengan produk yang sudah terlanjur dijual. Jika itu terjadi perusahaan Anda harus menariknya kembali.
  • Audit Internal. Perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal ini harus mempunyai prosedur tertulis audit internal yang berhubungan dengan pelaksanaan SJH ini.
  • Kaji Ulang Manajemen. Pihak manajemen harus melakukan kaji ulang manejemen minimal satu kali dalam setahun untuk menilai efektifitas penerapan SJH.

Langkah-langkah Mendapatkan Sertifikat Halal MUI

Anda sudah punya produk pangan atau sejenisnya yang siap untuk dijual? Siapkan dokumen-dokumen tentang usaha Anda dan ikuti langkah berikut ini.

Memenuhi dan Memahami tentang Sertifikasi Halal dengan Mengikuti Pelatihan SJH

Pelatihan SJH ini harus Anda lakukan karena ini adalah salah satu cara untuk mempelajari cara mendapatkan Sertifikat Halal MUI. Setiap pelatihan memiliki pelajaran yang berbeda-beda dari pemahaman awalnya sampai pelatihan inhouse. Setiap tahunnya, pelatihan ini selalu diadakan dengan jadwal tertentu dan Anda bisa melihat pada websitenya untuk melihat jadwal pelatihan perbulannya.

Pendaftaran Online Sertifikat Halal MUI

Pembuatan sertifikat halal MUI ini sekarang bisa Anda daftarkan secara online melalui website www.halalmui.org atau langsung melalui alamat website www.e-lppommui.org yang telah dikembangkan sejak 2012 menurut finance.detik.com. Dengan melalui online ini, Anda akan lebih mudah mendapatkan sertifikasi ini dengan cepat.

Mengisi Dokumen Sesuai Syarat dalam Proses Pendaftaran

Setelah selesai mendaftar Anda harus mengisi dokumen seperti manual SJH, diagram alir proses produksi, data-data pabrik, data-data produk, data bahan serta dokumen bahan yang digunakan dan data matrix produk yang akan disertifikasi.

Melakukan Monitoring Pre Audit dan Pembayaran Akad Sertifikasi

Setelah meng-upload data sertifikasi, pihak perusahaan harus melakukan pre audit serta pembayaran akad sertifikasi. Pembayaran ini bisa dilakukan dengan mengunduh akad di Cerol yang telah disejui oleh Bendahara LPPOM MUI. Komponen biaya akad sertifikasi halal ini mencakup,

  • Honor Audit,
  • Biaya Sertifikasi Halal,
  • Biaya Penilaian Implementasi SJH,
  • Biaya Publikasi Majalah Jurnal Halal.

Pengajuan dan Pelaksanaan Audit

Setelah melakukan pembayaran, Anda tinggal mengajukan tanggal Audit serta melakukan pelaksanaan Audit apabila sudah lolos pre audit dan akad telah disejui.

Baca Juga: Menilik Manfaat dan Kelebihan Mewaralabakan Usaha

Rapat Auditor dan Monitoring Pasca Audit

Para auditor akan mengadakan rapat untuk mengevaluasi produk Anda. Sambil menunggu rapat, Anda harus melakukan monitoring pasca audit setiap harinya agar meminimalisir ketidaksesuaian.

Memperoleh Sertifikat Halal MUI

Setelah rapat auditor selesai dan sudah disetujui, Anda bisa mengunduh sertifikat halal MUI dalam bentuk softcopy pada aplikasi Cerol. Sertifikat aslinya dapat Anda ambil di kantor LPPOM MUI Jakarta atau dikirimkan ke alamat perusahaan Anda. Sertifikat Halal MUI ini berlaku selama 2 tahun.

Bagaimana? Mudah bukan memperoleh Sertifikat Halal MUI ini? Pastikan usaha Anda telah menyiapkan dengan baik untuk mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi ini. Walaupun terbilang cukup lama, Sertifikat Halal MUI sangat berguna untuk Anda yang mempunyai produk sendiri agar bisa dipercayai masyarakat.