Strategi Marketing yang Tepat Untuk Membidik Generasi Millennial

Bertambahnya usia setiap orang menjadi salah satu faktor turut mempengaruhi terjadinya pergeseran rentang usia konsumen. Bisa dibilang konsumen saat ini banyak didominasi oleh generasi millennial, yaitu para individu yang lahir diantara tahun 1980 dan 2000.

Tak heran, jika banyak pelaku bisnis mulai melirik dan menjadikan generasi millennial ini sebagai target market mereka. Budaya konsumtif yang dimiliki oleh generasi ini juga menjadi keuntungan tersendiri bagi pebisnis untuk meningkatkan pendapatan usaha yang sedang dijalankannya.

Baca Juga : Ikut Kursus untuk Pengusaha Millenial

Di sisi lain, fakta menunjukkan bawah generasi millennial memiliki attention span yang cenderung singkat. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang marketer agar bisa menciptakan strategi marketing efektik untuk menangkap perhatian dan memenangkan hati mereka.

Lantas, strategi apa yang cocok dengan generasi ini?

Sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui bagaimana generasi millenial ini berinteraksi dan pola mereka dalam melakukan pembelian. Ini perlu dilakukan agar perusahaan dapat menyasar pasar generasi millennial dengan mudah. Bagi Anda yang ingin menargetkan generasi millennial, berikut adalah beberapa strategi marketing yang bisa Anda gunakan.

Prioritaskan untuk Membuat Pengalaman Brand yang Positif

Sebelum melakukan pembelian, generasi millennial akan mempertimbangkannya berdasarkan persepsi brand. Mereka akan mencari review atau bertanya pada teman-teman yang sebelumnya sudah pernah menggunakan produk Anda.

Bisa dikatakan bahwa generasi millennial sangat percaya pada kekuatan word of mouth. Hal ini bisa bertahan lama apabila Anda berhasil menciptakan image yang sesuai dengan karakter generasi millennial.

Bidik Kelompok Sosial, Bukan Rentang Usia

Teknik pemasaran dulu biasanya berfokus pada target rentang usia tertentu. Namun seiring perkembangan tren, teknologi serta semakin beragamnya anggota populasi millennial, Anda selaku pelaku bisnis harus mulai berpikir membidik kelompok sosial tertentu untuk strateginya.

Misalnya, memasarkan suatu produk khusus untuk mereka yang menyukai traveling, mencintai hewan, peduli pada isu sosial atau lingkungan, suka membaca, penggemar film, dan sebagainya. Membidik kelompok akan memberi fokus pemasaran lebih terpusat serta mudah dikembangkan.

Gaet Influencer yang Sejalan dengan Produk Anda

Generasi Millennial memiliki kecenderungan lebih mudah menerima rekomendasi dari idola atau orang yang dianggap ‘ahli’ di bidangnya. Di media sosial banyak Influencer yang muncul dengan ribuan hingga jutaan followers. Dan bukan perkara sulit bagi mereka untuk memasarkan produk Anda kepada ribuan followers-nya.

Tapi pastikan bila Anda memilih Influencer yang sesuai dengan produk Anda. Misalnya Anda memiliki produk outdoor, maka gaet Influencer yang memang dikenal dengan image suka travelling dan adventure. Usahakan juga konten yang mereka gunakan nantinya lebih menjurus pada soft selling, bukan hard selling.

Gunakan Konten Soft Selling Pada Saat Beriklan

Generasi Millennial cenderung lebih kritis dan analisis bila mendapati sebuah iklan. Generasi ini bahkan termasuk tak terlalu suka ‘diperintah’. Karena itu jangan buat konten yang terang-terangan meminta mereka untuk membeli produk Anda. Tapi buatlah konten yang cenderung menyentuh atau bahkan membuka kesadaran mereka terhadap manfaat produk Anda.

Misalnya saja Anda hendak menawarkan produk kecantikan. Ada baiknya Anda memberikan data seputar maraknya produk kecantikan yang berbahaya, ilegal, dan sebagainya yang dapat membuat penggunanya rugi. Lalu Anda bisa tonjolkan produk Anda yang lebih alami. Intinya, Generasi Millennial cenderung tak tertarik pada iklan dengan konten hard selling (promosi produk secara terang-terangan).

Manfaatkan Sistem Cashless

Teknologi sudah canggih, begitu juga dengan sistem pembayaran. Generasi millennial sudah jarang menggunakan uang tunai karena cukup merepotkan. Sistem pembayaran online, hampir sudah dilakukan menggunakan kartu, karena tinggal gesek atau tapping. Begitu juga dengan kebiasaan berbelanja. Inilah alasan mengapa sebuah brand harus menyediakan sistem pembayaran online jika ingin menjangkau millennials.

Itulah beberapa strategi marketing yang bisa Anda terapkan untuk memenangkan hati pelanggan dari generasi millennial. Mereka akan terbuka terhadap brand Anda selama strategi yang dilakukan sudah tepat. Semoga bermanfaat.