Sunday, November 10, 2024
spot_img
HomeWaralabaIFRA 2017 , Pameran dan Konferensi Waralaba Terbesar di Indonesia Kembali Digelar

IFRA 2017 , Pameran dan Konferensi Waralaba Terbesar di Indonesia Kembali Digelar

Setelah sukses beberapa kali menyelenggarakan Pameran dan Konferensi Waralaba. Dyandra Promosindo kembali menggelar pameran dan konferensi waralaba, International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) di Jakarta. Acara tersebut akan digelar pada 19-21 Mei 2017 dengan membawa tema “Take a Chance To Become an Entrepreneur”

Acara yang berkonsep waralaba tersebut sepenuhnya mendapat dukungan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Franchising and Licensing Association (FLA) Singapura, Malaysia Franchise Association (MFA), Philipnes Franchise Association (PFA).

Diprediksikan akan ada 150 perusahaan dengan 350 merek yang siap menawarkan potensi peluang bisnis waralaba bagi masyarakat Indonesia, mulai dari food & beverages, restoran, café/coffee shop, otomotif, spa, kecantikan dan kesehatan, retail mini market, perlengkapan bisnis, cleaning/laundry,IT/internet support, konsultan, klinik dan terapi, asesoris, farmasi, properti, mebel, venue/hotel, recruitment & training center, karaoke/hiburan, rental company, sekolah/pendidikan, logistik, food truck, business opportunity, hingga supporting equipment.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia, Anang Sukandar, mengatakan bahwa ajang IFRA bisa merangsang masyarakat untuk lebih berani dan terfasilitasi menjadi pengusaha. “Dalam acara ‘Indonesia Franchise & SME Expo’ pada November tahun lalu Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa waralaba sebagai sebuah gerakan ekonomi dinilai tepat sebagai konsep untuk mengembangkan bisnis. Konsep waralaba juga sangat cocok dengan Indonesia karena masyarakat Indonesia sejak lama telah terbiasa dengan usaha sendiri,” jelas Anang.

Konsep waralaba tersebut merupakan bentuk dari ekonomi kerakyatan dan bisa menjadi agen pemerataan ekonomi. Saat ini, sekitar 70-80 persen kegiatan ekonomi berada di usaha mikro, kecil dan menengah. Seseorang yang membuka usaha waralaba dan berhasil mengembangkan usaha tersebut bisa naik kelas secara ekonomi. Selain meningkatkan perekonomian pelaku atau pemilik usaha waralaba, perkembangan usaha tersebut juga sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Secara singkat bisa dikatakan bahwa waralaba merupakan bisnis yang dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

Jumlah waralaba di Indonesia sendiri cukup tinggi, tercatat ada 698 waralaba dengan jumlah gerai mencapai 24.400 yang terdiri dari 63% waralaba lokal serta 37% mancanegara. Industri waralaba juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 150 ribu tenaga kerja,” jelas Anang. Ia menambahkan omzet bisnis waralaba saat ini mencapai Rp172 triliun.

Selain konferensi ada pula pameran waralaba pengunjung hanya dengan tiket seharga Rp 50.000 bisa mengikuti berbagai program yang ada pada IFRA 2017, pengunjung akan mendapatkan banyak manfaat mengenai bagaimana cara menjadi pengusaha dengan modal yang ada, bagaimana menjalankan bisnis serta mengembangkan bisnis. AFI optimis penyelenggaraan IFRA tahun ini bisa kembali menarik 15.000 pengunjung selama tiga hari pameran.

Selain pameran akan ada juga program workshop IFRA akan berlangsung di Workshop Room Hall A dengan mengangkat materi tentang “Kiat & Perangkap dalam Memilih dan Menjalankan Bisnis Waralaba” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Mei 2017 pukul 13.00 – 16.00 WIB dengan narasumber Utomo Njoto dari FT Consulting. Dan pada hari Minggu, 21 Mei 2017 pukul 14.00 – 16.00 WIB, Pietra Sarosa dari Sarosa Consulting akan tampil dalam Workshop “Mengelola Jaringan Franchise Dengan Teknologi”.

Untuk acara di Main Stage Hall A, akan ada Seminar “Rambu-Rambu Investasi Bisnis dengan Uang Pensiun” oleh Ir. Yurita Kusmarini, MM. CFP® (Fasilitator Pendampingan Persiapan Pensiun “Karier Kedua”) pada hari Jumat, 19 Mei 2017 pukul 15.00 – 16.00 WIB, serta “Tips Membeli Waralaba untuk Pensiun Dini” oleh Utomo Njoto, FT Consulting pada Minggu, 21 Mei 2017 pukul 13.00 – 14.00 WIB.

IFRA 2017 juga menghadirkan acara Talkshow tentang “Celebpreneur Talkshow IFRA 2017” hari Jum’at 19 Mei 2017 pukul 17.00 – 18.00 WIB menghadirkan Lyra Virna, Lyrics Karaoke. Dan pada hari Minggu, 21 Mei 2017 pukul 14.00 – 15.00 WIB juga akan ada Talskhow “Kekayaan Intelektual” oleh Asti Wasiska, SH, MH – Konsultan Hukum & HKI.

Program pendukung lainnya yang banyak dinantikan adalah IFRApreneur Business Concept Competition yang merupakan kompetisi konsep bisnis bagi mahasiswa. Dari 95 proposal yang telah masuk, terpilih 8 peserta terbaik dari Politeknik STMI Negeri Jakarta, Swiss German University, Prasetya Mulia Business School, Kwik Kian Gie Business School, PPM School of Management, IPMI International Business School, BINUS Business School, dan Universitas Indonesia. Dewan juri yang akan menilai kompetisi ini ada Rofian Akbar, Majalah Franchise Indonesia dan Pietra Sarosa, Sarosa Consulting sekaligus Pengurus AFI.

Anang Sukandar berharap melalui penyelenggaraan IFRA bisa memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan bisnis waralaba Indonesia ke depannya. Kami juga berharap bahwa Indonesia bukan hanya sebagai pasar semata, namun juga mampu menciptakan para pelaku- pelaku bisnis waralaba yang tangguh, yang mampu bersaing di pasar internasional.

 

RELATED ARTICLES