Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeTips UKMBarbershop Selalu Dicari Sepanjang Masa, Lalu Bagaimana Cara Membuka Usahanya? Simak Tipsnya

Barbershop Selalu Dicari Sepanjang Masa, Lalu Bagaimana Cara Membuka Usahanya? Simak Tipsnya

Bisnis Barbeshop dapat dikatakan sedang trend, terlebih barershop Hunky Dory beberapa hari ini menjadi perbincangan hangat. Karena Barbershop tersebut tiba-tiba dikunjungi oleh Presiden beserta rombongannya Sabtu lalu (14/1). Jokowi memang bukan sekedar berkunjung kesana namun meminta cukur juga atas saran putra bungsunya Kaesang Pangarep.

Sejarah Barbershop

Berbicara mengenai Hunky Dory tak terlepas dari berbicara mengenai Barbershop yang memang sudah ada sejak 2000 tahun  yang lalu. Barbershop sendiri berasal dari bahasa latin  ‘barba’ yang berarti janggut yang memang dimiliki oleh mayoritas pria. Sehingga barbershop memang bukanlah salon biasa, namun salon yang memang pemangkas jenggot dan kumis adalah para pria.

Barbershop pertama kali di berdiri di Wilayah Macedonia, sekitar 400 tahun sebelum Masehi dan menyebar hingga negara Mesir dan beberapa daerah lainnya. Meskipun pertama kali Barbershop ada di wilayah Macedonia namun Roma yang paling mengklaim bahwa bangsa merekalah yang memiliki keahlian dalam mencukur.

Zaman dahulu, ternyata para pencukur rambut ternyata bukan hanya bekerja sebatas mencukur rambut namun juga bisa sebagai melakukan operasi bedah kecil seperti yang dilakukan oleh para tabib yang juga memiliki keahlian mencabut gigi dan menyedot darah dengan lintah yang bisa dijadikan sebagai hewan untuk mengobati.

Mereka mendapat ilmu tersebut dari para pendeta pada abad pertengahan. Namun sayangnya para pendeta saat itu justru tidak mengobati pasien sebagaimana mestinya sehingga keluarlah peraturan dari Paus yang membolehkan para tukang cukur untuk mengobati para pasien sebagai sanksi kepada 1163 pendeta yang tidak mengoperasi pasien sesuai dengan ilmu bedah. Hinga pelayanan kesehatan saat itu dimonopoli oleh para tukang cukur.

Bahkan para pengusa Perancis memberikan izin mereka untuk melakukan praktek dan menimba ilmu bedah profesional di Fakultas Kedokteran di Paris University. Selain itu pemerintah Perancis pun membagi dua macam pengobatan, yakni ahli bedah profesional (doktor) dan tukang bedah amatir (tukang cukur barbershop). Salah satu tokoh dunia yang sukses menjadi tukang cukur sekaligus ahli bedah adalah Ambroise Pare yang kini namanya mendunia.

Selain Ambroise Pare, bukti bahwa para pencukur rambut kala itu merangkap menjadi para ahli bedah adalah simbol lampu yang terdapat pada barbershop-barbershop di dunia. Yang kini meski lampu yang berwarna merah putih biru tersebut telah dilarang pemasangannya namun beberapa barbershop di negara bagian barat masih menggunakannya.

Lampu tersebut sebenarnya memiliki kisah filosofi sendiri yakni warna merah berasal dari darah, biru berarti pembuluh darah dan putih berati perban yang steril. Sedangkan bentuk spiral lampu, menunjukkan bahwa perban yang dicuci dan diperas sehingga basah dan berubah menjadi kering. Namun sayang meski tukang cukur saat itu diakui keahliannya dalam membedah namun sejak abad ke 19, kedua profesi tersebut menjadi dipisahkan dan sangat berbeda. Tukang cukur tak lagi dibolehkan menjadi ahli bedah.

Meski begi di awal abad ke 20, industri barbershop justru semakin maju terutama di wilayah Amerika Serikat. Sehingga di tahun 1920an, berdirilah dua organisasi formal yang mengatur profesi ini yakni Associated Master Barbers of America dan Nacional Association of Barber School.

Perkembangan Usaha Barbershop di Indonesia

Tak hanya kaum Hawa, kaum Adam pun ingin memperindah penampilannya dengan berdandan. Salah satunya dengan merapihkan rambut mereka. Dari kebiasan para kaum adam ini maka mulai bermunculanlah yang namanya tempat tukang cukur para pria atau barbershop. Barbershop memang agak berbeda dengan salon, karena pencukurnya pria berbeda dengan salon yang biasanya wanita atau waria.

Di Indonesia sendiri perjalanan barbershop sudah ada sejak zaman penjajahan belanda. Salah satu barbershop yang melegenda adalah Barbershop bernama Ko Tang yang berada di kawasan Petak Sembilan yang berada di Jalan Pintu Besar Selatan 3 dekat dengan Pasar Pancoran Glodok Jakarta Barat. Barbershop yang  didirikan oleh pengusaha Tiong Hoa bernama Po Kin Tien yang kini telah wafat.

Barbershop tersebut sudah berdirisejak tahun 1936 dan hingga kini masih melayani para pelanggannya. Meski kini para pelanggannya telah menyusut karena memang barbershop yang usianya sudah menginjak angka 81 tahun ini pelanggannya memang orang-orang yang sudah berumur. Sedangkan para anak muda enggan ke barbershop ini mereka lebih memilih ke barbershop yang modern.

Meski begitu Barbershop yang pernah mengalami musibah kebakaran di tahun 2009 ini tetap melayani maskimal para pelanggannya. Bahkan pelayanan melegenda sejak dulu kala masih diterapkan di barbershop ini yakni mencuci rambut dengan menggunakan wastafel dengan perabotan yang kuno. Bahkan kursi untuk mencukur rambut usianya sama dengan usianya barbershop ini. Sehingga memang sudah terlihat tua.

Selain itu setelah dicukur biasanya para pelanggan dibersihkan telinganya dari bagian daun telinga hingga rongga lubang telinga. Ilmu korek telinga yang dilakukan oleh para pencukur rambut Ko Tang tidaklah sembarangan karena mereka belajar dari para pendahulunya.

Barbershop sendiri sebenarnya hampir sama dengan tempat cukur pria hanya saja pengemasannya lebih modern. Di tempat tertutup dan ada pelayanan lainnya seperti cat rambut, meluruskan atau mengkeriting rambut hingga memodifikasi bentuk rambut beraneka rupa. Tukang pangkas rambut yang biasanya berada di tempat yang terbuka seperti jalan raya atau di bawah pohon rindang atau lebih dikenal dengan (DPR). Biasanya yang memangkas ditempat tersebut adalah kaum marjinal bawah.

Meski tukang pangkas rambut pria masih banyak beredar namun barbershop juga sama. Namun tempat mereka lebih elit yakni di mal-mal mewah atau memiliki tempat tersendiri. Jasa pemotongan rambut disana juga lebih mahal dibandingkan di tempat cukur biasa, karena mereka harus membayar uang sewa atau pajaknya. Biasanya tarifnya sekitar Rp100.000 berbeda dengan tarif tukang cukur yang masih puluhan ribu rupiah.

Peluang Usaha Membuka Barbershop di Indonesia

Jika melihat peluang usaha pangkas rambut tentunya terbuka lebar di tanah air. Karena hampir semua orang membutuhkan jasa potong rambut ini baik pria maupun wanita. Namun tak semua pria mau memangkas rambutnya di salon, agak canggung dan khawatir dikira waria. Sehingga lebih memilih barbershop yang memang pangkas rambut khusus pria dibandingkan dengan salon. Jadi bisa dibilang peluang usaha barbershop masih terbuka lebar. Apalagi untuk membuka usaha barbershop ini tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk investasi peralatan.

Baca Juga : Peluang Usaha 2017 

Modal Usaha Barbershop

Tak perlu banyak keluar uang untuk modal usaha barbershop. Karena peralatan yang diperlukan untuk membuka usaha pangkas rambut ini seperti gunting, alat cukur jenggot,kursi sisir, kaca besar untuuk bagian depan dan belakang, handuk kecil, kain pelindung, sabun, meja rias, silet, penjept handuk, shampo, conditioner, pengering rambut, cat warna rambut dan lain-lain.

Selain peralatannya yang terjangkau membuka usaha barbershop maka tak rentan oleh krisis dan tak pengaruh dengan musim. Namun kekurangan dari bisnis ini saingannya yang banyak dan bersaingnya bukan hanya dengan sesama barbershop namun juga dengan tukang cukur dan salon. Selain itu kebiasan masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk meminta cukur dengan orang terdekat dibandingkan dengan pergi ke barbershop.

Baca juga : 4 Fintech untuk Modal Usaha 

Plus Minus Usaha Barbershop\

Point + 

  1. Modal yang dikeluarkan relatif kecil namun pendapatannya tinggi.
  2. Mudah dalam melakukan usahanya.
  3. Tidak sulit mencari peralatan cukur.
  4. Tukang pangkas rambut selalu dicari karena semakin hari pastinya semaki panjang rambutnya.

Point –

  1. Terlalu Banyak Saingan
  2. Sulit Mendapatkan Karyawan yang Berpengalaman
  3. Limbah rambut bisa menjadi pencemaran.

Perhatikan Konsep Usaha Barbershop Dahulu 

Tempat Usaha dan Berkolaborasilah

Tentukanlah tempat usaha yang strategis, mudah djangkau dengan kendaraan umum tak jauh dari keramaian misalnya mall. Jika harga sewa mahal, maka Anda bisa menyewanya bersama cafe atau toko buku sehingga para pelanggan yang akan dicukur sambil menungu antrian bisa minum kopi atau makan ringan dulu atau membaca buku.

Baca Juga : Usaha Rumahan 

Sediakan Hiburan

Menunggu adalah hal yang membosankan, apalagi bagi para pria yang memang tak suka menunggu sehingga sediakanlah hiburan seperti televisi, majalah atau koran dengan begitu pelanggan tak bosan menunggu antrian.

Tambahkan Fasilitas yang Akan Membuat Nyaman

Misalnya fasilitas pendingin ruangan seperti AC atau kipas angin dan lampu penerangan yang cukup sehingga memudahkan dalam mencukur.

Keahlian Nomor Satu

Meskipun fasilitas dari barbershop lengkap disertai dengan pelayanan yang maksimal namun jika keahlian dalam memangkas rambut minus maka pelanggan tak akan lagi datang. Namun jika keahlian barbershop Anda mumpuni maka akan terpublish dengan sendirinya barbershop Anda.

Berikan Pelatihan Kepada Karyawan

Seiring zaman model rambut berubah-ubah sehingga jika para pemangkas rambut tak mengikuti trend alhasil barbershop Anda akan ditinggalkan karena ketinggalan zaman. Sehingga tak ada salahnya untuk mendapatkan keahlian yang lebih Anda memberikan pelatihan kepada para karyawan dengan begitu keahlian mereka pun akan bertambah. Karena untuk mendapatkan karyawan yang keahliannya sudah tingkat profesional biasanya mereka meminta gaji yang tinggi.

Cara Mempromosikan Barbershop Anda

  1. Menyebarkan brosur yang berisikan kelebihan barbershop Anda misalnya fasilitasnya
  2. Berikan Diskon, misalnya jika berhasil membawa teman ke barbershop Anda maka dia diberikan diskon 50%.
  3. Berikan Tiket Gratis Mencukur, setiap sehabis mencukur berikanlah kupon atau tiket dan jika kupon sudah 5 kali maka ke enam kalinya dia mendapatkan tiket gratis untuk mencukur.
  4. Berikan pelayanan seperti yang dilakukan oleh Barbershop Legendaris Ko Tang, yang memberikan pelayanan membersihkan telinga. Atau bisa juga dengan pelayanan cuci rambut atau pemijatan.

Beberapa Barbershop yang Sedang Trend di Indonesia

Hunky Dory

Hunky Dory, beberapa hari memang sedang menjadi perbincangan hangat pasalnya empat hari yang lalu orang nomor Joko Widodo, Presiden RI memangkas rambutnya disana. Tentunya bukan tanpa alasan  orang nomor satu tersebut memilh Hunky Dory sebagai tempat untuk merapikan rambutnya. Karena barber shop yang didirikan sejak tanggal 18 Oktober 2014 ini dikenal piawai dalam memangkas rambut terbukti dengan beberapa artis yang mencukur rambutnya disana seperti Ali Syakieb, Stuart Colin dan lainnya.

Barbershop yang berlokasi di Bogor Jawa Barat ini tukang cukurnya telah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun dan bersertifikat sehingga bagi orang yang ingin dicukur tak perlu khawatir akan jelek hasilnya. Krena memang dikerjakan oleh pencukur.

Letak Barbershop ini tepatnya berada di Jalan Salak no 1 tepatnya di Coloniaal Buidingm dekat dengan Central Park ini kini telah membuka cabangnya di Paper Town Build­ing Jalan Achmad Adnawijaya Nomor 107 atau yang biasa di kenal Jalan Pandu Raya, Kota Bogor. Dari kedua cabang tersebut, kon­sep Hunky Dory bernuansa vintage britsh.

Hunky Dorry melayani sejak pukul 11.30 hingga pukul 21.00 WIB weekday, sedangkan weekend 11.30-22.00 WIB, Hunky Dory barbershop juga menyediakan layanan hair cutting yang terdiri dari hari consultation, cut, hair wash, massage, pomade, dan styling dengan harga Rp 60.000 untuk dewasa.

Jika anak-anak dari usia enam sampai sebelas tahun cukup membayar Rp 45.000. Hunky Dory juga melayani untuk coloring seharga Rp 100.000, dan traditional shaving Rp 40.000. Namun ada tarif murah bagi pelajar dari mulai SD sampai SMA setiap hari Kamis jika ingin potong rambut di Hunky Dory, cukup membayar Rp 35.000 saja.

Pangkas rambut milik Bagas Gumilang dan Gilang Alvianto ini jangan diragukan kualitasnya karena pernah dibuktikna dengan menangnya kompetisi di kejuaran barbers competition sejabodetabek dengan menyabet juara satu.

Di Hoek Barbershop

Salah satu barbershop yang tren di ibukota adalah Di Hoek. Sebuah Barbershop yang terletak di Kemang Jakarta Selatan ini diklaim menjadi barbershop pertama yang memiliki konsep modern dan servis yang unik.

Selain itu Barbershop yang didirikan oleh Lia Dewi, Ridha Zaki, Aulia Muhammad, dan Lolla Felicia ini juga dinobatkan menjadi barbershop terbaik dan tergaul pertama di Jakarta pasalnya desain interior dari barbershop ini memang terkesan modern meskipun bahan baku utamanya ada barang bekas yang telah didaur ulang. Memang para pendirinya memang memiliki backgroun design interior dan produk.

Baca Juga : Usaha Sampingan

Di Hoek Sendiri yang dibuka sejak tahun 2006 ini memang dikonsep modern mengikuti keinginan anak muda. Sehingga tak salah jika kini perkembangan Di Hoek semakin pesat seiring dengan permintaan anam muda yang mencukur di tempatnya dengan berbagai macam model potongan. Sehingga membuat para pencukur Di Hoek semakin banyak belajar, Alhasil jika memangkas rambut Di Hoek Anda tak perlu kehabisan model karena bosan.

PAX Wijaya Barbershop

Jika dalam sejarah Barbershop di atas, kita membahas mengenai barbershop Ko Tang yang telah berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia. Tapi saat ini kita akan membahas barbershop yang usianya lebih muda namun tetap senior di Indonesia, yakni PAX Wijaya Barbershop.

Meski barbershop ini berdiri setelah Indonesia berusia 20 tahun namun, Barbershop ini termasuk disegani karena telah bertahan lama. Tempatnya juga cukup strategis yakni di Jalan Wijaya. Barbershop ini pernah tumbang di beberapa tahun setelah didirkan karena kebijakan pemerintah era itu yang menyulitkan para pengusaha. Hingga akhirnya si Pendiri Pax barbershop, Nasim bersama 12 karyawannya menjadi penggangguran.

Saat itu barbershop namanya baru PAX dan letaknya di BLOK M, namun di tahun 1990an barbershop tersebut dihidupkan kembali oleh para pendirinya dengan nama tambahan PAX Wijaya karena sudah pindah tak lagi di Blok M namun di Jalan Wijaya II Jakarta.

Meski telah berdiri lama namun model potongan rambut disini tidaklah bermacam-macam karena para pelanggannya adalah pelanggan lama yang biasanya usianya sudah berusia lanjut. Meski tak banyak model namun PAX Wijaya tetap percaya diri, barbershop mereka tetap laku hingga kini karena mereka yakni bahwa bagaimana gaya rambutnya seorang gentleman adalah Original.

Nely Merina
Nely Merina
Mengawali karir dari lembaga Pers Mahasiswa. Bergabung denga tim riset untuk menulis berbagai buku. Hobi Photography punya Moto Hidup “Berbagi itu Kesenangan”
RELATED ARTICLES