Kode Kemasan Bahan Plastik dan botol Makanan – Minum yang Aman

Kode kemasan makanan dan minuman menjadi penting seiring Kemasan makanan dan minuman mulai banyak di produksi oleh industri kemasan. Hal ini karena semakin banyak juga produsen makanan dan minuman instan dan cepat saji yang muncul. Tapi apakah Anda sebagai pengguna kemasan-kemasan ini paham kode yang tercantum pada kemasan yang digunakan untuk produk Anda? Atau jangan-jangan selama ini kemasan yang Anda gunakan tidak ada kode-kode kemasan tersebut? Wah ini bisa saja merugikan Anda nantinya.

Pasalnya, kemasan yang tidak menyertakan kode kemasan bisa jadi berbahaya untuk produk Anda, bahkan bagi orang yang mengkonsumsinya. Untuk itu, sangat penting mengetahui komposisi yang tergantung dari kemasan makanan atau minuman yang kita gunakan. Dan yang terpenting adalah mengetahui kode yang tertera pada kemasannya.

Dari sebuah riset yang dilakukan oleh Grid.ID dari Naturalmedicinehouse mengatakan bahwa mereka menemukan zat beracun dalam air kemasan, karena kemasan yang digunakan tidak memenuhi syarat food grade. Anda tentu tidak mau’kan kalau sampai produk Anda mengandung zat berbahaya dan dikonsumsi oleh konsumen Anda?

Baca juga : 8 Jenis Kemasan Makanan Bisnis UKM

Nah, untuk itu Anda perlu mengetahui apa saja kemasan foodgrade yang bisa digunakan untuk produk Anda. Plastik dengan kode HDP, DHPE dan PP adalah bahan-bahan yang tidak meninggalkan racun alias aman digunakan untuk makanan dan minuman.

Berikut ini kode-kode kemasan plastik atau botol yang bisa digunakan dan tidak, yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:

PETE/PET (polyethylene Terephthalate)

Kode ini tertera untuk kemasan yang bisa didaur ulang. Biasanya tertulis pada bagian tengah botol dengan angka 1, serta tulisan PETE atau PET di bawah segitiga. Plastik dengan kode ini bisanya untuk botol plastik jernih atau transparan, misalnya untuk botol minuman air mineral, jus, botol minyak goreng, kecap, sambal dan hampir semua botol minuman lainnya.

Plastik dengan kode PETE atau PET ini sangat dianjurkan untuk jadi botol jus dan air minum. Namun pemakaiannya tidak boleh dilakukan berkali-kali. Sebab ini akan melelehkan lapisan polimer yang akan mengakibatkan keluarnya zat-zat karsinogenik, serta memicu tumbuhnya bakteri.

Bila digunakan secara berulang untuk jangka waktu yang sangat panjang kemungkinan orang yang mengkonsumsinya akan terkena penyakit kanker karena banyak menyimpan zat karsiogenik. Selain tidak boleh digunakan secara berulang, botol plastik dengan kode PETE/PET juga tidak boleh diisi oleh air panas atau didiamkan pada kondisi suhu yang terlalu panas dalam waktu yang lama. Seperti misalnya di sisa air dalam botol yang disimpan di dalam mobil hingga sampai 1 bulan hingga 2 bulan.

HDPE (High Density Polyethylene)

Kode kemasan ini disertakan pada botol atau kemasan dengan logo segitiga yang ditengahnya tertulis angka 2 dan HDPE di bawah segitiganya. Bahan plastik yang berkode HDPE bisanya digunakan untuk botol jus kemasan, minyak serta produk susu kemasan, Tupperware, gallon air minum dan lain sebagainya. Botol plastik dengan jenis ini memiliki ketahanan yang lebih kuat, tebal, dengan warna yang sedikit buram dan lebih tahan lama terhadap suhu tinggi. Selain itu, juga bisa didaur ulang sama seperti plastik dengan kode PETE/PTE.

Jenis ini sangat aman digunakan karena dapat mencegah reaksi kimia antra kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan atau minuman yang dikemas. Meskipun dianggap aman, jenis plastik ini juga dapat berubah lunak jika berada pada suhu 75 derajat celcius.

Maka dari itu, selain dianjurkan digunakan sekali, kemasan dengan kode HDPE juga dilarang untuk diisi dengan produk yang panas karena ini akan memicu pelepasan senyawa antimony trioksida sering waktu pemakian. Senyawa tersebut akan mengakibatkan iritasi kulit, ganguan pernapasan, gangguan menstruasi bahkan bisa menyebabkan keguguran bagi ibu hamil.

Polyvinyl Chloride (PVC)

kode Jenis plastik yang berlogo segitiga dengan tulisan angka 3 dan V. Memiliki ketebalan yang lebih keras dan pasling sulit untuk didaur ulang. Namun plastik dengan kode ini dapat meleleh jika berada pada suhu 80 derajat celcius. Plastik ini bisanya ditemukan pada bahan pakaian, perpipaan, atap dan lain sebagainya.

Reaksi kimia yang ditimbulkan pada kemasan ini terdiri dari vinyl chloride monomer (VCM), ester ftalat (DEHP,DIDP), senyawa Pb, dan semi karbazid (SEM) sehingga penggunannya tidak boleh untuk menyimpan makanan dan minuman. Selain itu, alasan lainnya tidak boleh diguanakan untuk penyimpanan makanan dan minuman karena mengandung zat diethylhydroxylamine (DEHA) yang dapat merusak organ tubuh seperti ginjal dan hati.

Bahan ini mengandung juga mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar. Untuk itu, hanya bisa diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar dan lain sebagainya.

Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan plastik daur ulang dengan kode LDPE umumnya digunakan untuk pembungkus makanan dan kantung plastik supermarket. Plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dll. Plastik ini memiliki sifat yang kuat, feksibel, di permukannya sedikit berlemak, tidak jernih dan pada suhu 60 drajat sangat resisten dengan reaksi kimia.

Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, namun tetap bermanfaat untuk jadi tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. Sehingga plastik dengan berlogo LDPE dapat digunakan sebagai wadah penyimpanan makanan dalam jangka waktu yang lama.  LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles.

Polypropylene (PP)

Logo daur ulang dengan kode angka 5 dan PP pada bagian tengahnya adalah kemasan atau wadah yang terbaik terutama untuk menyimapan makanan dan minuman. Ciri dari plastik ini adalah transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen memiliki sifat yang lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah serta ketahanan yang baik terhadap lemak dan stabil terhadap suhu tinggi.

Nah, jadi bila Anda ingin kemasan bisa digunakan kembali oleh kemasan Anda maka carilah plastik kemasan dengan kode angka 5. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan dan lain sebagainya.

Polystyrene (PS)

Polystyrene merupakan bahan yang digunakan pada wadah Styrofoam. Jenis kemasan ini hanya boleh digunakan untuk sekali pakai karena lebih cepat berpengaruh terhadap lemak dan pelarut. Untuk itu, penggunannya untuk makanan atau minuman tidak dianjurkan, selain risikonya berbahaya bagi kesehatan otak, jenis kemasan dengan logo daur ulang dengan angka 6 dan kode PS pada bagian tengahnya ini juga bisa mengganggu hormone estrogen pada wanita. Sehingga nantinya bisa mempengaruhi sistem reproduksi dan pertumbuhan sistem syaraf.

Untuk mengetahui kemasan berbahan dasar polystyrene kemasan bisa dikenali dengan cara dibakar. Umumnya jika bahan ini dibakar akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. PS mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh dibakar. Bahan ini bisa diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-lain.

Policarbonate (PC)/Other

Plastik ini pada umumnya digunakan untuk botol minuman seperti, botol bayi, tumbler, kaleng kemasan makanan dan kemasan susu formula. Ditandai dengan gambar daur ulang dengan kode angka 7 dan tulisan other di bawahnya.  Untuk jenis plastik ini terdiri dari 4 macam, yaitu SAN styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate, dan Nylon.

Wadah atau kemasan yang terdapat kandungan SAN sering ditemukan pada tempat makan dan minuman seperti botol minuman olahraga, selain itu juga digunakan pada suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik dan plastik kemasan.

Baca juga : kemasan pengganti styrofoam

Sementara kandungan ABS merupakan salah satu bahan pembuatan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS memiliki resistensi tinggi terhadap reaksi kimia, kuat dan tingkat kerasnya dapat ditingkatkan namun tetap aman.

Untuk jenis plastik other PC, biasa digunakan pada botol susu bayi, gelas anak balita, botol minuman polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman. Kandungan PC berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Jadi dianjurkan penggunaan kemasan PC tidak digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman secara jangka panjang, apa lagi disetrilisasi dengan cara dipanaskan.

Simbol plastik daur ulang ini pada dasarnya dibuat untuk membantu staf di pusat daur ulang, agar dapat memisahkan bahan untuk diproses dengan baik. Namun wawasan mengenai lambang ini juga dapat membantu kita dalam memastikan apakah barang plastik yang selama ini kita gunakan aman atau tidak. Jadi kalau Anda pengusaha yang berniat mencari kemasan untuk produk sebaiknya slektif dalam memilih dan menggunakan kemasan, pastikan komposisi pembuat kemasanannya aman dan sesuai dengan produk yang Anda ingin pasarkan.