Bukan Mencari Tapi Membuka Lapangan Pekerjaan

membuka lapangan pekerjaan

Setelah lulus hendak kemana? Pertanyaan klasik yang sulit dijawab oleh para sarjana. Sarjana bukanlah pencari kerja melainkan yang membuka lapangan pekerjaan meski terkesan teori, namun itu merupakan solusi dari minimnya jumlah lapangan pekerjaan saat ini.

Sehingga mahasiswa memang dituntut menjadi wirausaha, bukan mencari tapi membuka lapangan pekerjaan . Kini yang menjadi permasalahaan memang modal padahal tidak juga karena modal sebenarnya bukan hanya uang, namun juga ide yang bisa dijadikan dikembangkan menjadi sebuah bisnis.

Itulah yang dikatakan oleh Marah Bangun, executive produser MNC TV yang mulai mencoba peruntungan di dunia bisnis. Salah satu bisnis yang ditekuninya adalah media online, Komunitascintadakwah.com. Dia mengajak mahasiswa bukan sekedar menjadi pekerja namun membuka lapangan pekerjaan ketika mengisi sebuah acara Pekan Koperasi Mahasiswa (3/10) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

membuka lapangan pekerjaan

Begitu juga yang disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan i Warman Syainudin ketika acara Pekan Koperas, menurutnya mahasiswa memang dituntut untuk membuka bisnis sendiri. Meskipun saat ini masih kecil-kecilan setidaknya bisa menghasilkan uang sendiri. Misalnya berbisnis seusai dengan hobi.

Apalagi saat ini ini tak seperti dulu yang susah untuk membangun suatu bisnis karena memang sudah didukung oleh pemerintah. Apalagi Tanggerang Selatan yang memang memiliki visi dan misi diorientasikan kepada terciptanya jaminan dan kemudahan investasi serta kenyaman usaha, sedangkan bagi Pemerintah sendiri, visi dan misi menjadi umpan balik yang dapat meningkatkan sumber daya pembangunan khususnya keuangan daerah, sehingga dapat menyelenggarakan pelayan dasar dan mampu menggali potensi sumber daya yang dimilikinya bagi peningkatan pendapatan daerah.

Menurut Syainudin tak ada salahnya mahasiswa saat ini bergabung juga dalam koperasi. Karena koperasi saat ini memang dituntut seperti perusahaan bisnis, sehingga imagenya bukan untuk pinggiran saja atau simpan pinjam saja.

Selain ke arah digital saat ini koperasi dituntut turut membina para wirausaha sehingga bukan meminjamkan modal saja namun juga bisa mengarahkan mereka untuk menciptakan peluang usaha minimal sesuai dengan hobinya.

Saat ini di Tanggerang Selatan sudah terdapat 26.800 UKM yang tercatat. Dan itu baru kira-kira 20-30% yang tercatat, kebanyakan para UKM bergerak dibidang fashion, handycraft dan kuliner. Kini juga para UKM disarankan untuk bergabung ke koperasi dan tidak dipersulit lagi. Terbukti dengan pendaftaran, SIUP, notaris, NPWP dan HAKI dan BPOM semuanya digratiskan. Sehingga untuk apa bingung lagi mencari kerja namun jadilah penciptak lapangan kerja.