Menkop Puspayoga Dorong Langkah IWAPI Go Digital

Menteri koprasi dan UKM AAGN Puspayoga meresmikan pembukaan Mukernas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ke-XXVI di kota Mataram, NTB, Senin (10/10). Menteri Puspayoga mengatakan langkah IWAPI go digital perlu didorong. Karena pemanfaatannya pada era digitalisasi seperti saat ini tidak bisa dielakan seiring dengan ketatnya industri baik global maupun internasional.

Menkop Puspayoga yakin bila pelaku usaha tidak berani memanfaatkan teknologi dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka pemasaran produk yang dihasilkan tidak akan maksimal. Oleh karena itu, pelaku usaha diharuskan untuk dapat mengambil contoh dari kisah sukses pelaku usaha yang berawal dengan menjajakan produknya lewat media online. Meskipun begitu, Mankop puspayoga tidak menapik bahwa semua pengusaha tidak harus menjajal dunia online misalnya saja pedagang pasar tradisional. Bayangkan saja bila 5000 pasar tradisional mulai beranjak ke sistem online masyarakat akan lebih sulit memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Menkop mengapresiasi langkah IWAPI yang sudah berinisiatif menjalin kerjasama dengan PT Telkom dalam rangka mendorong digitalisasi para pelaku usaha yang menjadi binaannya. Karena bentuk kerjasama tersebut juga dipercaya akan meningkatkan pemasaran produk. Hanya saja langkah tersebut harus diiringi dengan kesiapan infastruktur yang mendukung.

“Kerjasama dengan Telkom itu bagus dilanjutkan. Kami sendiri sudah kerjasama Buka Lapak, Bli Bli, Lion Air Group. Semua online itu harus kita ajak kerjasama untuk memudahkan pemasaran prokduk kita. Yang dilakukan IWAPI sudah on the track, tinggal dilanjutkan saja,” tandasnya.

Pemerintah Mendukung UKM Lewat Program-progam yang Sudah Ada

Pemerintah tentunya sangat ingin UKM Indonesia terus berkembang, sehingga berbagai kebijakan dilakukan untuk mendorong pelaku UKM, salah satunya menyediakan program KUR dengan bunga yang ringan. Sejak 2015 pemerintah telah menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi 9 persen, dan akan diturunkan lagi samapai 7 persen pada tahun 2017. Dukungan ini seharusnya dapat disambut baik oleh pelaku UKM. Jadi tidak ada lagi koperasi atau UKM yang kesulitan mendapatkan akses pendanaan untuk mengembangkan usaha.

Menteri Puspayoga mengungkapkan bahwa, sampai sekarang KUR sudah tersalur kurang lebih dari 70 persen dari target RP 100 Triliun sampai Desember 2016. “KUR Rp 25 juta itu tanpa agunan, sedangkan di atas Rp 500 juta ada agunan. Nah pemerintah menguatkan KUR itu salah satunya adalah dari segi pembiyaan,” kata Puspayoga.

Dalam perhelatan yang sama selanjutnya Menkop Puspayoga mengatakan untuk mengantisipasi kondisi ekonomi global yang tidak menentu, selain menguatkan sektor UKM, pemerintah juga menyiapkan empat program prioritas, yakni pembangunan infastruktur, pariwisata, energy, dan maritim.

Bila infastruktur berjalan baik, maka akan tubuh sentra eknonomi, bila pariwisata berjalan dengan baik maka UKM pun makin berkembang dan begitupula yang lain. Program-program prioritas tersebut sebenarnya berkesinambungan satu sama lain, maka keempatnya harus berjalan dengan seimbang.