Hamzah Izzulhaq, Jika Ingin Berbisnis Jangan Berteman dengan Si Pesimis

hamzah izzulhaq goukm

Muda, tampan dan mapan itulah sosok menggambarkan pengusaha muda Hamzah Izzulhaq. Di usianya yang baru menginjak 23 tahun ia berhasil menjadi pemilik 44 cabang bimbingan belajar dan bisnis sofabed di Tanggerang.

Kesuksesan yang diraihnya tentunya tidak dengan cara yang instan. Dia memulainya dari nol  dan sejak dia mengenyam di bangku sekolah dasar. Jika dibilang tidak mampu, tidak juga, Hamzah Izzulhaq adalah seorang anak dosen di Universitas Gunadarma Jakarta. Ayahnya tak malu melihat anaknya berbisnis sejak kecil, justru kebanggaan yang dirasakan. Meski anaknya pernah menjajal bisnis sebagai ojek payung, penjual kelereng hingga petasan sang ayah tak pernah melarangnya.

Ayahnya pikir dengan begitu anaknya tidak menjadi anak yang pemalas sehingga dia biarkan saja anaknya berbisnis. Berkat dukungan sang ayah, Hamzah semangat untuk menseriusi bisnisnya. Selain ayahnya bisnis Hamzah Izzulhaq didukung oleh teman-temannya, dia yang hobi bermain game online oleh teman-temannya hobinya itu dijadikan bisnis. Situs gamesnya dijual oleh teman-temannya dengan harga Rp 1,2 juta.

Tak hanya itu, Hamzah pun mulai merambah menjadi distributor buku sekolah, atas bantuan pamannya yang memiliki toko buku Hamzah pun mendapatkan diskon  30% dari  harga buku yang dia jual kepada teman dan kakak kelas di sekolahnya. Keuntungan dari penjualan buku Hamzah putar menjadi modal untuk jual beli pulsa. Namun sayang tiga bulan kemudian dia mengalami kerugian hingga harus mengalamii gulung tikar. Karena teman-temannya banyak yang tak membayar pulsa yang dia jual. Tentunya karena kejadian tersebut pemuda kelahiran tahun 1993 ini down, namun dia bangkit lagi setelah membaca buku-buku bisnis.

Hamzah Izzulhaq kembali bangkit berbisnis

Hamzah memulai kembali usahanya dari nol, bukan berbisnis pulsa ataupun buku-buku namun dia bisnis membuat pin, modalnya berasal dari sisa hasil penjualan pulsa. Namun karena kurang pahamnya tentang mesin, dia justru mematahkannya. Alhasil Hamzah rugi total.

Namun Hamzah Izzulhaq tak putus asa, ia pun mulai membuka bisnis bimbingan belajar dengan modal Rp 70 juta yang didapat dari menjual mobil sang ayah. Hamzah tentunya tak gampang bisa mendapatkan modal sebesar itu apalagi uangnya besar. Hamzah berjanji pada sang ayah bahwa akan mengembalikan uangngnya dalam bentuk mobil lagi. Ia bersungguh-sungguh agar bisnisnya lancar. Belajar dari motivator satu ke motivator lain dia lakoni. Hingga akhirnya dia berhasi membuka 44 cabang bimbelnya dan mengembalikan uang ayahnya. Selain itu dia pun berhasil menjalankan bisnis Sofabed di Tanggerang.

Menurut Hamzah keberhasilnya tak terlepas dari orang sekelilingnya. Orang-orang yang optimis bukan yang pesimis. Orang-orang yang optimis bahwa dia akan sukses di bisnis. Maka jika ingin berhasil dalam bisnis bertemanlah dengan orang yang optimis bukan pesimis.