Sepertinya pengusaha Bandung harus berbangga hati, sebab kotanya kini sudah semakin dipandang bahkan di mata Internasional. Bukan semata karena keindahan dan kesantunan masyarakat Bandung, kota ini akan semakin dikenal UMKM-nya di mata masyarakat. Pasalnya, setelah sebelumnya menjalin kerjasama dengan marketplace terbesar di Indonesia yakni Tokopedia, Bandung kini resmi menjalin kerjasama dengan Facebook.
Terpilihnya Bandung Di antara Kota Lain di Indonesia
Dengan ditandatanginya piagam kerjasama antara Walikota Bandung M. Ridwan Kamil bersama Head Of Economic Growth Initiatives APAC Facebook Clair Deevy. Facebook menyedian portal khusus bernama “Little Bandung” sebagai instrumen untuk mempromosikan produk usaha kecil menengah menembus pasar Asia.
Ini kali ketiga Facebook ke Bandung karena jumlah UKM-nya banyak dan antusias, ada political will dari Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil selaku Walikota. Emil juga mengatakan bahwa saat ini, terdapat 150 UMKM di Kota Bandung te-register di media Facebook.
Menurut Emil, kota Bandung adalah kelompok yang sedang transisi menuju digital ekonomi. Jadi, sebagai warga yang kreatif, harus pula jago ekonominya. Sebab ke depannya proses transaksi tidak harus datang ke toko untuk membeli tapi secara daring.
Hal ini diamini oleh Kepala Pengembangan Ekonomi Asia Pasifik Facebook Clair Deevy mengatakan, kota Bandung menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang mendapat kesempatan untuk memasarkan produk UKM menembus pasar Asia.
Kota Bandung, lanjut Clair, dipilih lantaran memiliki industri kecil berkualitas serta mempunyai keinginan besar untuk bersaing di pasar Asia. Facebook sendiri berharap agar mereka bisa membantu meningkatkan pangsa pasar UKM Bandung.
Kerjasama Dengan Facebook
Bentuk kerjasamanya, kata dia, UMKM dibantu mengakses dan mengatur halaman bisnis di media Facebook. Yakni, satu halaman bisnis Little Bandung. Kedua, halaman bisnis dari pelaku UMKM. Clair mengatakan, nantinya dalam mengakses penjualan ataupun beriklan, akan ada pelatihan terlebih dahulu.
Adapun syarat untuk UMKM yang bisa ditampilkan di halaman Facebook, kata dia, yakni harus lulus sertifikasi, pelatihan dari UMKM, barang yang dijual bukan abal-abal, dan bukan barang yang melangggar etika.
Ridwan menambahkan, untuk menambahkan rasa percaya diri dan bisinis itu berkembang, orang Bandung harus menguasai bahasa asing, salah satunya Bahasa Inggris.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan kota Bandung Erick M Attaurik menambahkan ada sekitar 100 pelaku UKM dan mentor yang telah dilatih oleh Facebook.
Kendala Bisnis Facebook
Meski jual beli online bukan hal baru, namun masih banyak pelaku UKM yang kesulitan untuk memasarkan produknya sesuai dengan standar Internasional. Umumnya pengusaha Bandung terkendala pada masalah skill, fasilitas, dan permodalan.
Dari sisi permodalan, kata Erick, Pemkot Bandung turut berkolaborasi dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk membantu para pelaku UKM lewat Kredit Melati (Melawan Rentenir). Kalau begini, makin bangga ya jadi pelaku UKM dalam negeri. (Goukm.id/Ratna Juwita)