Nama Bill Gates pastinya sudah dikenal oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. Torehan kesuksesan dalam merintis perusahaan teknologi raksasa yaitu Microsoft menjadikannya orang nomor satu dalam dunia teknologi. Bahkan tidak hanya ketenaran nama, lewat bisnisnya itu ia juga dinyatakan sebagai pengusaha terkaya di dunia dengan penghasilan lebih dari Rp 1.000 triliun. Untuk memperoleh yang ia dapatkan saat ini tentunya melalui banyak sekali proses yang dilalui olehnya.
Perjalannya tersebut dimulai pada saat ia berstatus sebagai mahasiswa di Universitas begengsi, Harvard. Tapi ketertarikannya pada dunia teknologi, khususnya komputer sebenarnya sudah ditunjukan pada saat duduk di sekolah menengah atas. Saat Gates berusia 15 tahun ia mencoba membuat program Traf-o-Data bersama teman dekatnya Paul Allen. Di mana itu adalah sebuah program untuk memonitor kemacetan di Seattle. Dari sana Allen dan dirinya mendapatkan penghasilan sebesar $20.000. Lalu semasa kuliah minat itu makin bertambah.
Saat kuliah di jurusan Hukum Gates masih sering berinteraksi dengan rekannya Allen. Paul Allen sendiri memiliki peran yang cukup penting dalam sejarah Microsoft. Karena pasalnya, ia yang menjadi ‘otak’ dari berdirinya perusahaan tersebut. Di bulan terakhir tahun 1974 Paul yang pertama kali memiliki ide untuk membuat software “komputer rumahan”. Ide ini ia dapatkan setelah membaca majalah Popular Electronic berjudul World’s First Microcomputer Kit Rival Commercial Models, yang menjelaskan tentang komputer mikro pertama Altair 9090.
Perjalanan awal terbentuknya Microsoft
Tidak lama kemudian Gates menghubungi pihak mikro komputer baru MITS. Gates mengatakan bahwa ia dan temannya mengembangkan sebuah software dari Bahasa pemograman Basic untuk sistem. Sebenarnya pada saat mengubungi MITS mereka sendiri belum mengerjakannya sama sekali, ia hanya ingin mengukur seberapa besar minat MITS. Keinginan Gates dan Allen untuk mendapatkan perhatian dai MITS terkabulkan, Presiden MITS Ed Roberts menyatakan setuju bertemu dengan mereka untuk melakukan demo. Singkat cerita saat mendemonstrasikannya emulator Altair di kantor MITS meraka sukses dan mendandatangani kesepakatan dengan pihak MITS untuk mendistribusikan Altair Basic.
Kemudian dengan kolaborasi duo computer genius ini, Microsoft akhirnya didirikan pada April 1975, yang menempatkan Bill Gates sebagai CEO dan Allen Paul sebagai Co-Founder. Dan demi meraih mimpinya itu Gates memutuskan untuk absen dari kegiatan kuliahnya yang pada akhirnya ia memilih untuk drop out.
Pada tahun 1980, Microsoft memperoleh pencapaian yang cukup luar biasa, yaitu bekerja sama dengan IBM. Di mana saat itu IBM adalah perusahaan teknologi yang cukup besar. Microsoft ditunjuk untuk menulis penerjemah Basic untuk komputer pribadi mereka selanjutnya, IBM PC. Setelah berhasil mengadaptasi sistem operasi untuk PC, Microsoft mengirimkannya ke IBM dalam bentuk PC-DOS dengan ibalan bayaran US$50.000. Semenjak saat itu Microsoft menjadi semakin berkembang.
Setelah 33 tahun, Bill Gates menyatakan mundur sebagai CEO Microsoft dan menyerahkan jabatannya kepada Steve Ballmer yang juga teman semasa kuliahnya. Setelah masa jabatannya di Microsoft berakhir, Bill mulai menfokuskan dirinya dengan yayasan amal yang dibangunnya bersama sang Istri, Melinda Gates pada tahun 2000 lalu.
Bill & Melinda Gates Foundation ini merupakan yayasan amal yang beroperasi secara transparan terbesar di seluruh dunia. Gates menjadikan yayasan milik keluarga Rockefeller, sebagai contoh dalam hal cara penyalurannya pada fokus filantropi terutama masalah-masalah global yang diabaikan oleh pemerintahan dan organisasi lain. Pada tahun 2007, Bill dan Melinda Gates merupakan filantropis paling dermawan kedua di Amerka Serikat, dengan sumbangan untuk amal sebanyak $28 miliar.
Selain perjalanan bisnisnya yang panjang dan penuh liku, segala hal tentang Bill Gates juga jadi perhatian bagi para pengusaha dan orang-orang pada umumnya. Pola pikir, strategi dan gaya hidup si konglemerat teknologi tersebut kandang kala juga dijadikan panutan untuk mencapai kesuksesan finansial. Dan inilah beberapa pola pikir Bill Gates yang menjadikan dirinya pengusaha berpenghasilan 86 milyar dolar.
Cara Memberikan Inovasi pada Produk
Bill Gates percaya bahwa kesuksesan hanya bisa diraih jika kita memberikan pengaruh bagi banyak orang. Karena ketika kita menawarkan produk yang berperan dalam kehidupan orang lain itu berarti produk yang kita ciptakan dapat diterima oleh mereka. Bila semakin banyak orang yang menerima produk kita maka semakin besar pula keuntungan yang akan kita dapatkan. Itu lah mengapa Bill Gates selalu menomor satukan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan serta memiliki pengaruh pada kehidupan pengguna. Dalam memberikan inovasi pada produk Bill Gates memiliki prinsip:
“Software innovation, like almost every other kind of innovation, requires the ability to collaborate and share ideas with other people, and to sit down and talk with customers and get their feedback and understand their needs.”
Inovasi pada software, sama seperti inovasi pada umumnya, membutuhkan kemampuan untuk berkolaborasi dan berbagi ide dengan orang lain. Tidak hanya itu, kita juga perlu mendengar apresiasi dan timbal balik dari kostemer, dan juga memahami kebutuhan mereka.
Selalu Mengeksplor Diri
Dilansir dari Business Insider Minggu (5/7/2015), Bill Gates mengaku bahwa orang tuanya selalu mendorongnya untuk ikut pelajaran olahraga, seperti renang, sepak bola, basket dan berbagai macam olahraga yang tidak dia sukai. Namun pada suatu saat Gates akhirnya paham maksud orang tuanya, iya mengatakan
“Saat itu saya pikir semua tak ada gunanya, tapi akhirnya saya mendapatkan peluang untuk belajar mengenai kepemimpinan dari hal tersebut.”
Dari pelajaran sang orangtua, Gates mengerti bahwa masih banyak jal yang belum bisa dia lakukan dan harus dipelajari dengan gigih. Tidak hanya itu, Gates saat remaja juga dididik untuk tidak diam di zona nyaman tapi terus mengeksplorasi berbagai hal baru yang ditemukannya. Nasehat itu pula lah yang membantunya untuk mengambil keputusan untuk keluar dari Universitas dan mendirikan Microsoft.
Memiliki Sikap Optimisme
Dalam dunia bisnis banyak yang mengartikan optimisme adalah angan-angan yang belum tentu bisa tercapai atau harapan kosong. Tidak dengan Gates, saat mendirikan Microsoft dia pun optimis idenya ini akan diterima. Bahkan pada saat ia memutuskan untuk menghubungi Presiden MITS, Ed Roberts untuk mendemonstrasikan emulator Altair ciptaan ia dan rekannya itupun dilandasi optimis dan pecaya diri sehingga membawa mereka mendapatkan penawaran yang sangat menguntungkan.
“I am an Optimist, but I am an Impatient Optimist, the World is getting Better but it is not Getting Better fast Enough and It is not Getting Better for Everyone”
Saya optimis, tapi saya optimis yang tidak sabaran. Dunia pastinya akan lebih baik namun tidak akan lebih baik dalam waktu yang dekat dan juga tidak lebih baik untuk semua orang.
Selalu punya energi meskipun saat menghadapi kegagalan
Untuk mendapatkan kesuksesan tentunya harus siap menghadapi segala macam kegagalan, sama halnya dengan Gates. Dan untuk menghadapinya dibutuhkan energy yang lebih untuk dapat bangkit dalam masa keterpurukan. Energy juga dapat dibutuhkan untuk meminimalisir resiko yang ada. Maka semakin banyak energy yang Anda punya maka semakin kesempatan untuk terus maju dan berkembang akan semakin besar pula.
“I Failed in some subject in exam, but my friend Passed in all. Now he is an engineer in Microsoft and I am the owner of Microsoft.”
Saya gagal dalam beberapa tes, tapi teman-teman saya berhasil melewati semua tesnya. Sekarang mereka menjadi teknisi di Microsoft dan saya adalah pemiliknya.”
Jangan pernah bandingkan diri Anda dengan orang lain
Di antara Anda mungkin ada yang sering melihat orang lain dan ingin kehidupan yang sama seperti yang mereka jalani. Pernah bukan? Ingat untuk sampai di suatu titik tertentu banyak proses yang harus dilalui dan tidak dipeoleh dengan instan. Jadikanlah kisah kesuksesan orang lain sebagai inspirasi Anda bukan sebagai tolak ukur Anda dan mereka. Bill Gates mengatakan
“Dont compare yourself with anyone in this world; if you do so, you are insulting yourself.”
Jangan membandingkan diri Anda dengan siapa pun di dunia ini; jika Anda melakukannya, Anda menghina diri sendiri.
Nah, mulai dari sekarang berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain, tapi mulailah jalani kisah kesuksesan Anda.