Kumpulan Inspirasi Pengusaha yang Sukses Membangun Usahanya

Cara Memulai Usaha

Bagi Anda yang baru terjun ke dunia bisnis, tentunya belum memiliki pengalaman. Sehingga membutuhkan pengalaman dari pengusaha-pengusaha yang telah lebih sukses terlebih dahulu.

Tentunya mereka memiliki cerita tersendiri membangun usaha yang berbeda-beda hingga bisa meraih puncak kesuksesan dan bisa bertahan. GoUKM mengumpulkan nasehat dari berbagai pengusaha yang sukses agar Anda bisa tahu termotivasi bisnis Anda.

Dalam kumpulan nasehat tersebut juga akan ada pengalaman mereka jatuh dan bangunnya. Juga apa yang membuat mereka mempertahankan bisnis mereka meski beberapa kali mengalami penolakan, kerugian bahkan kebangkrutan.

Berikut Kumpulan Cerita Pengusaha Sukses Tentang bagaimana Membangun usaha yang baik

Leonardo del Vecchio, Anak Yatim yang Menjadi Produsen Kacamata Terbesar Dunia

Cara Memulai Usaha

Menjadi anak yatim sebelum lahir tentunya pernah dirasakan oleh Leonardo del Vecchio. Ayahnya meninggal ketika dia masih dalam kandungan. Hingga dia harus tinggal dalam kondisi kekurangan bersama sang ibu dalam sebuah gubuk di pinggiran perkotaan.

Lambat laun ternyata sang ibu tak mampu untuk menghidupi Leonardo sehingga  ketika berusia 7 tahun dia harus dititipkan ke sebuah panti asuhan. Leonardo pun diasuh oleh Biarawati hingga dirinya berusia 14 tahun. Kemudian di usia belianya tersebut Leonardo pun sudah mulai bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya.

Dia bekerja seharian menjadi seorang trainer pada sebuah produsen peralatan di Milan. Sementara pada malam harinya dia belajar mendesain alat-alat industrial. Dari sanalah dia mulai menangani bingkai kacamata yang menjadi cikal bakal dibuatnya kacamata merek Luxottica. Ternyata kacamata tersebut berhasil membuat Leonardo menjadi produsen kacamata yang terkenal di dunia.

Irma Suryati, Ditolak Untuk ke Sekian Kali Karena Mengalami Cacat Fisik Akhirnya Membuka Usaha Sendiri dan Mempekerjakan Penyandang Difabel, Waria dan Tuna Susila

Cara Memulai Usaha

Bagi Anda yang memiliki fisik yang sempurna namun tak mau bekerja seharusnya Anda malu pada wanita yang bernama Irma. Meski harus berjalan menggunakan tongkat, Irma tetap optimis dalam menjalankan usahanya. Padahal dia sering sekali mendapatkan penghinaan dari orang-orang sekitar.

Ketika lulus SMA dia mendapatkan penolakan dari berbagai perusahaan. Tentunya karena dia tak mampu berjalan normal. Namun, Irma Suryati tak mau menyerah dia harus menunjukkan kepada orang-orang yang mengejeknya bahwa dia mampu berkarya seperti orang-orang normal lainnya.

Bersama sang suami yang mengalami kecacatan fisik yang sama seperti dirinya, Irma mencoba membuka usaha keset. Kebetulan suaminya bisa menggambar sehingga kesetnya dibuat menjadi bentuk-bentuk animasi. Bahan kesetnya berasal dari kain sisa industri garmen. Di awal Irma hanya memasarkan di tetangga-tetangga saja, ternyata banyak peminatnya. Hingga dia pun mencoba peruntungan dengan mendagangkan kesetnya ke pasar-pasar tradisional.

Kesetnya tambah banyak peminatnya. Hingga akhirnya kesetnya berhasil menembus pasar luar negeri seperti Australia, Jerman, Jepang dan Turki. Irma pun tak ingin kerja sendiri dia menggandeng kelompok waria, pekerja seks komersial. Begitulah cara memulai usaha Irma, meski diejek dan ditolak beberapa kali dia tak pernah putus asa.

Harland Sanders (KFC), Tak Ada Istilah Tua Untuk Berwirausaha

Cara Memulai Usaha

Di masa tua kebanyakan para pensiunan memilih untuk menikmati hidupnya bersama sanak keluarga. Namun apa daya saat uang pensiunan ternyata tak cukup untuk hidup. Apalagi tak ada yang menafkahi. Tentunya harus memutar otak untuk menyambung hidup bukan? Itulah yang dialami oleh Harland Sanders pembuat resep Kentucky Fried Chicken (KFC).

Di usianya yang menginjak angka 65 tahun, pensiunan kolonel ini harus menawarkan resep ayamnya dari restoran satu ke restoran lain. Untuk menyambung hidupnya karena uang pensiunannya telah menipis. Namun tak semudah dibayangkan karena 1009 restoran menolak resepnya bahkan ada yang menertawakan.

Namun Harland tak putus asa, saat restoran yang ke 1010 resepnya diterima. Hingga membuat restoran yang tadinya biasa saja menjadi restoran terkenal di dunia. Hingga waralabanya hampir di setiap negara ada. Begitulah kisah Harland Sander dalam memulai usaha. Meski telah wafat resep masakannya abadi hingga sekarang sampai ke penjuru dunia. Meski tak sedikit yang menjiplak resep ayam crispinya, tetap saja KFC menjadi restoran ayam siap saji yang tak ada yang menandinginya.

Jan Koum, Si Gelandangan yang Menjadi Konglomerat

Anda kenal Jan Khoum? Sepertinya belum. Lalu bagaimana jika aplikasi WhatsApp pastinya bukan hanya kenal namun juga akrab bukan? Siapa sangka aplikasi yang telah digunakan lebih dari 400 juta orang itu ternyata pernah mengalami masa kesulitan yang berkepanjangan. Ketika pindah ke Amerika Jan Koum menjadi murid yang paling miskin di kelasnya.

Saking miskinnya Jan Koum pernah mengandalkan jatah makanan gratis dari pemerintah untuk gelandangan. Terkadang dirinya juga tidur di tempat tidur hanya dengan beralaskan tanah dan beratapkan langit.  Seiring dengan waktu Jon Koum pun mengubah nasib hidupnya menjadi pembungkus barang belanjaan di supermarket, bekerja di toko elektronik, internet provider, hingga menjadi pegawai di perusahaan audit.

Peruntungan pun memihak kepadanya, Jan Koum pun ditawari bekerja di Yahoo. Dirinya pun bekerja selama 9 tahun di sana. Namun. Karena banyaknya iklan membuat Jan Koum memutuskan berhenti bekerja. Dan mencoba melamar di Facebook namun sayangnya ditolak.

Tapi tak disangka beberapa tahun kemudian aplikasi buatan Jan justru dilirik oleh Facebook. Sehingga dirinya menjadi konglomerat baru. Aplikasi tersebut bernama WhatsApp yang hampir setiap kali Anda gunakan untuk berkomunikasi. Aplikasi sederhana yang memudahkan orang-orang untuk bercakap-cakap tanpa batas dengan kuota. Dan kini Jan Koum menjadi konglomerat baru karena pasca diakuisisi oleh Facebook, dia memiliki kekayaan USD 6,8 miliar atau setara dengan 80 triliun Rupiah. Meski saat ini dia hanya memiliki 45% saja dari saham WhatsApp.

Sunny Kamengmau, ROBITA Satpam pun Bisa Naik Jadi Konglomerat

Cara Memulai Usaha

Siapa bilang profesi sebagai satpam hanya bisa jalan di tempat. Buktinya Sunny Kamengmau telah membuktikannya. Dia menjadi pengusaha sukses dalam bisnis tes. Padahal dia hanya tamatan SMP saja. Sunny memang kabur dari rumah karena tak mau melanjutkan pendidikan di bangku SMA. Karena hanya mengantongi ijazah SMP tentunya pekerjaan kasar yang didapatkannya. Dia hanya menjadi tukang kebun di Kuta, Bali.

Namun itu tak berlangsung lama, Sunny diangkat menjadi satpam di hotel tersebut. Bekerja di sebuah hotel di Bali tentunya akan kedatangan turis dari mancanegara. Sunny tak mau melewati kesempatan tersebut. Dia membelikan sebuah kamus bahasa asing dari gaji yang didapatnya.

Meski tak mahir dia memberanikan diri bercakap-cakap dengan para tamu yang datang. Salah satunya bernama Nobuyukki Lalizalo, seorang turis asal Jepang yang menjadi akrab dengan dirinya. Mereka bersahabat hingga 5 tahun lamanya. Sunny sendiri tak tahu kalo Nobuyukki adalah pengusaha tas di Jepang.

Hingga suatu hari Nobuyukki menawarkan kerja sama bisnis dengannya. Kesempatan tersebut tentunya tak akan disia-siakan oleh Sammy, meski saat itu dirinya tak memiliki kemampuan dan pengalaman. Berbekal rasa nekat, akhirnya Sammy mengiyakan tawaran temannya tersebut.

Di awal tentunya tak langsung berhasil karena tawaran untuk menyuplai tas kulit tak gampang. Hingga penjahit ingin resign saja, karena dalam beberapa bulan hanya mampu memproduksi satu tas saja. Itu pun tak diterima karena tak sesuai dengan kriteria.

Selang beberapa bulan akhirnya Sunny bersama penjahitnya mampu memproduksi tas yang sesuai keinginan sahabatnya. Di awal permintaannya tentunya tak banyak jumlahnya, baru 100-200 tas per bulannya untuk dikirim ke Jepang.

Seiring waktu permintaan pun meningkat hingga jumlah 5000 per bulan.  Bahkan Tas yang diberi merek Robita tersebut ternyata telah memiliki pasar sendiri di Jepang dan termasuk tas yang digemari di kalangan sosialita. Harga tas ini mulai dari 2 juta hingga 4 juta rupiah.