Langkah pemerintah melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui peran KUKM tidak hanya ingin mensejahteraakan masyarakatnya saja, namun ingin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini lah yang disampaikan oleh menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga pada perhelatan closing ceremony 11th Hindu For Generation (HFG) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jabar, Minggu (20/11/2016).
Langkah seperti mencanangkan satu harga BBM (bahan Bakar Minyak) di Papua dan Papua Barat adalah salah satu contoh langkah untuk menjaga kekokohan NKRI. Pasalnya sebelum diberlakukannya satu harga BBM ini Papua dan Papua Barat masih merasakan harga bahan bakar yang masih tinggi, sedangkan dibagian Indonesia lainnya sudah bisa menikmati harga BBM yang sama.
Tidak hanya itu, untuk menyejahterakan masyarakat pemerintah kini mulai fokus pada pembangunan infastruktur, tourism, energy dan maritim. Karena keempat unsur tersebut saling berhubungnan jika infastruktur dibangun dengan mereta maka koperasi dan UKM di daerah akan tumbuh pesar. Bila KUKM tumbuh pesat maka otomatis akan membuka lapangan kerja baru dan tentu angka kemiskinan akan lebih ditekan dan juga akan memberi pemasukan kepada daerah setempat untuk mengembangkan pariwisatanya.
Untuk itu KUKM lebih difokuskan untuk membangun perekonomian daerah bahkan negara. Bahkan menurut Puspayoga UMKM merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat. Berdasarkan data dari Kementrian KUKM dan BI tahun 2015 menunjukan jumlah UMKM per 2014 sejumlah 59.3 juta unit (99.9% unit usaha), kontribusi 96.7% tenagakerja, dan kontribusi 57,6 terhadap PDB. Namun begiitu angka pengangguran masih harus dikurangi, menutur BPS (Agustus 2015) angka pengangguran sedikit bertambah menjadi 7.56 juta orang atau meningkat 320 ribu dari tahun 2014. Angka ini akan berkurang jika kita ikut andil dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
Pada sambutannya Puspayoga juga mengajak generasi muda untuk ikut berkontribusi. “Untuk itu semua masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang memiliki kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperolehnya di dunia perkuliahan, sebaiknya memiliki mental untuk berwirausaha dibanding menggantungkan diri dengan berburu pekerjaan bersama jutaan pengangguran yang juga mencari kerja,” imbuh Menkop.