Thursday, November 21, 2024
spot_img
HomeUlasan UKMEtnik Store, Ide Usaha yang Tercetus Sebelum Pensiun Dini

Etnik Store, Ide Usaha yang Tercetus Sebelum Pensiun Dini

Pensiun dini rupanya tidak membuat Sugiarti berhenti menghasilkan pundi-pundi uang demi menambah penghasilan untuk kebutuhan keluarga. Ide usaha menjual tas-tas handmade berbahan kanvas, anyaman dan perca dipilih olehnya sebagai usaha sampingan sebelum ia memutuskan pensiun dini.

Bisnis yang Sugiarti jalani ini diberi nama Etnik Store pada tahun 2009 yang awalnya hanya menjadi distributor salah satu tas handmade dan stock barang. Bertempat di jalan SMP 222 Rt 004/002 No 2, Ceger, Cipayung bisnis ini ia pilih sebab rasa kecintaannya pada produk Indonesia sehingga ada keinginan dihatinya untuk memperkenalkan produk-produk lokal ke masyarakat.

handmade

Bermodalkan 35 juta dari tabungan pribadi selama bekerja Sugiarti mulai menjadi distributor untuk salah satu produsen tas handmade. Omzet yang ia hasilkan pun cukup lumayan pertahunnya ia bisa membukukan mencapai 350 juta pertahun.

Selain menjual produk tas dalam jumlah satuan ia pun banyak mendapatkan pesanan dengan jumlah yang banyak atau grosiran. Untungnya brand tas yang ia distribusikan itu sudah banyak orang yang mengenal jadi pesanan pun terus datang.

Fokus Menjalani Etnik Store Setelah Pensiun

Setelah berjalan kurang lebih selama 4 tahun Sugirati baru bisa memutuskan untuk pensiun dan mulai fokus menggeluti usaha ini pada tahun 2013. Awalnya tidak ada kendala yang cukup serius yang ia rasakan selama mejajal bisnis ini. Pasalnya pesanannya masih terbatas dan ia juga melanyani pesanan grosir jadi barang banyak yang terjual.

Sugiarti sendiri mengakui bahwa total produksi masih terbilang fluktuatif, tidak menentu kadang bisa mencapai 250 juta. Namun lama kelamaan semakin sedikitnya permintaan total produksi pun dipangkas sekitar 50%. Hal ini sebab masih banyak orang yang menganggap bahwa produk lokal terhitung sangat mahal belum lagi karena pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan yang kian mahal maka daya beli masyarakatnya berkurang.

Strategi pasar dengan mengikuti bazar

Tapi masalah ini ia hadapi dengan melakukan stategi pemasaran yang efektif yaitu dengan mengikuti pameran di beberapa event bazaar, seperti salah satuny Islamic Book Fair. Sudah lebih dari dua kali ia mengikuti event tersebut. Meskipun hasilnya memang tidak sama seperti menjual dalam pesanan grosir namun strategi ini juga rupanya mempengerahui penjualnnya. Namun sayangnya untuk tahun ini ia terpaksa harus absen mengikuti event-event bazar karena semakin mahalnya biaya menyewa tempat.

dan sekarang ia hanya mengikuti pameran di Green terrace TMII tepatnya di gedung Ace Hardware, Jakarta Timur. Selain menawarkan produk tas di standnya juga ditawarkan decoupage sebuah kerajinan yang ia produksi sendiri yang dibandrol dengan kisaran harga mulai dari 100 ribu hingga 600 ribu.

Kedepannya Sugiarti berharap kerajinan Indonesia baik yang ia produksi sendiri ataupun tas handmade yang didistribusikannya dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan mampu meberikan solusi bagi para ibu-ibu rumah tangga untuk menjual produk handmade dan menambah penghasilan dengan usaha sendiri.

Suci Rahmadhani
Suci Rahmadhanihttps://goukm.id/
Content writer GoUKM.id dan marketing GoUKM Training Center. Contact saya di sucirahmadh@gmail.com.
RELATED ARTICLES