Cara Memulai Usaha Kuliner Ditengah Pandemic, Tantangan dan Strategi Bisnisnya

Cara memulai usaha kuliner

Cara memulai usaha kuliner di saat pandemic seperti sekarang ini merupakan pembahasan yang paling dicari oleh banyak orang. Pasalnya bisnis makanan adalah salah satu bisnis yang selama ini terbukti mampu bertahan dari segala gempuran, baik tekanan dari industri dalam maupun luar negeri bahkan pandemic.

Usaha makanan ringan misalnya, jenis usaha ini tetap laku dipasaran meskipun kondisi perekonomian Indonesia sedang carut-marut. Hal ini menjelaskan bahwa usaha makanan rumahan yang dapat dijalankan dengan modal kecil bisa beradaptasi ditengah gempuran pandemic.

Namun tidak hanya itu saja, usaha kuliner juga dinilai sangat sederhana dari bisnis lainnya dan makanan merupakan kebutuhan semua orang. Jadi tidak heran jika usaha di bidang ini baik dijadikan solusi untuk mendapatkan penghasilan.

Baca Juga : Ingin Memulai usaha Kuliner, Ini Kursus Online Membuat usaha Makanan

Untuk memulai bisnis kuliner, tentu saja ada tantangan yang akan dihadapi apalagi disaat kondisi seperti sekarang ini. Tapi jangan jadikan ini halangan bagi Calon Pelaku Usaha untuk memulainya. Sebab selalu ada jalan dibalik sebuah kesulitan. Di sini Calon Pelaku Usaha hanya perlu mematangkan strategi-strategi sebelum memulai usaha kuliner.

Cara memulai usaha kuliner yang paling penting adalah strategi dan perencanaan yang matang. Usaha tanpa Modal tentu saja masih bisa dijalankan. Tapi jika usaha tanpa strategi, jangan harap bisnis akan bertahan dalam waktu yang lama. Inilah alasannya Calon Pelaku Usaha memerlukan strategi untuk  memulai bisnis kuliner.

Seperti apa strategi bisnis yang harus diketahui sebelum memulai bisnis kuliner? Simak ulasan tentang cara memulai usaha kuliner berikut ini.

Tetapkan Bisnis Kuliner yang Ingin Dijalankan

Cara memulai usaha kuliner pertama adalah menetapkan bisnis apa yang ingin dijalani. Tips menentukannya bisa berdasarkan skill yang dimiliki atau hobi. Selain itu, ada baiknya lihat apa yang sedang tren atau kebutuhan apa yang sedang dicari pada saat itu.

Contohnya karena saat ini pemerintah menerapkan kebijakan social distancing, otomatis banyak orang yang tidak keluar rumah dan akan belanja stock makanan untuk beberapa hari kedepan. Di sini Calon Pelaku Usaha bisa memberikan solusi dengan menjual produk yang bisa di frozen. Jadi konsumen bisa membeli dan menyimpan produk yang Anda jual.

Pertimbangkan Model Bisnisnya

Ada beberapa model bisnis kuliner yang bisa dilakukan Calon Pelaku Usaha, franchise, reseller, usaha perseorangan dan  masih banyak lagi. Tujuan memilih model bisnis ini agar Anda bisa menghitung modal yang harus dikeluarkan. Tentu ada kelebihan dan kekurangan dari setiap model usaha yang Anda akan jalankan.

Usaha franchise makanan atau disebut juga waralaba adalah konsep bisnis kemitraan di mana kita sebagai pembeli franchise mendapatkan hak untuk menjual dan menggunakan brand kuliner yang sudah terkenal.

Selain usaha franchise, Anda bisa menjadi reseller. Konsepnya sedikit ada persamaan dengan usaha franchise. Anda sebagai reseller menjual produk orang lain. Tapi bedanya di sini Anda bisa menjual produk selain punya mitra. Kedua model itu bisa Anda lakukan jika belum menemukan produk sendiri yang ingin dijual.

Tapi jika Anda sudah punya produk, sebaiknya cobalah dengan memulai usaha perseorangan. Di sini Anda berperan sebagai pemilik tunggal. Usaha ini dapat dimulai dengan skala yang kecil dengan modal yang Anda miliki sendiri dan dilakukan di rumah atau yang biasa disebut dengan usaha makanan rumahan.

Buat Produk yang Konsisten

Cita rasa dari menu yang ditawarkan sangatlah penting untuk menjaga kredibilitas bisnis Calon Pelaku Usaha. Sebab dari cita rasa lah yang membuat orang selalu kembali ke tempat Anda. Untuk itu, dalam proses produksi diperlukan konsistensi supaya produk yang Anda jual selalu sama rasanya. Tidak lupa untuk selalu meningkatkan kualitas produk supaya konsumen lebih percaya dengan usaha Anda. Gunakan bahan-bahan yang berkualitas dan yang tidak kalah penting perhatikan kehigenisan produk.

Jika Anda belum bisa membuat produk yang konsisten, teruslah mengasah skill Anda. Bila perlu ikuti pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang peningkatan produk Anda. GoUKM memberikan solusi mudah agar Anda bisa membuat produk dengan mengikuti kursus usaha kuliner di GoUKM Training Center. Di sini Anda akan belajar bagaimana cara membuat produk dan management bisnisnya.

Tentukan Siapa Pelanggan Anda

Cara memulai bisnis kuliner berikutnya adalah temukan siapa pelanggan Anda. Sebelum memulai sebuah usaha, sebaiknya Calon Pelaku Usaha melakukan survey pasar terlebih dahulu. Cara menemukan target pasar adalah dengan menentukan di mana lokasi jualan, siapa saja yang membutuhkan produk, berapa rentan usianya, dan bagaimana daya beli target konsumen Anda. Dari hasil survey ini bisa mengetahui berapa harga jual yang pas untuk produk dan strategi marketing yang cocok untuk usaha kuliner Anda.

Sambil Jalan Urus Izin Usaha Kuliner

Hal yang tidak kalah penting dalam memulai bisnis kuliner adalah legalitas atau izin usaha. Untuk usaha kuliner ada beberapa izin yang perlu dilengkapi pelaku usaha misalkan SIUP, PIRT, BPOM, Halal dan lain sebagainya. Tujuan mengurus beberapa izin ini agar pengusaha bisa dengan tenang mengedarkan dan memproses produksi secara luas dengan resmi. Selain itu, Anda juga bisa terhindar dari sanski administrasi seperti melanggar peraturan di bidang pangan, nama pemilik tidak sesuai dengan yang ada di sertifikat atau produk tidak aman dan tidak layak dikonsumsi.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurus izin usaha, bisa dimulai dari mengurus SIUP dahulu. Setelah mengantongi SIUP Anda bisa mengajukan perizinan PIRT dan lainnya. Cara pengurusannya pun mudah, Anda bisa mendatangi dinas perizinan di masing-masing daerah atau melalui sistem pendaftaran izin online.

Temukan Supplier yang Cocok untuk Bisnis Anda

Cara memulai usaha kuliner selanjutnya adalah menemukan supplier yang cocok. Usaha kuliner tentu membutuhkan pasokan bahan baku dasar yang fresh agar bisa diolah menjadi produk jadi. Untuk itu, Calon Pelaku Usaha membutuhkan supplier yang mampu memberikan bahan baku yang sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Namun bagi Anda yang baru memulai, mungkin bisa melakukan sendiri dengan berbelanja ke pasar. Carilah bahan baku yang sesuai yang tidak akan memangkas keuntungan Anda tapi juga perhatikan kualitasnya.

Jika Anda berencana ingin buka restoran sebaginya bisa langsung datang ke supplier atau produsen. Untuk mengikat supplier buatlah sistem Kerjasama kontrak di mana didalam kontrak tersebut ada perjanjian mitra akan memberikan bahan baku yang terbaik sesuai dengan harga yang disepakati dan bagaimana proses pembayaranya. Hal ini bisa menjadi jaminan agar bisnis berjalan dengan lancar dan Anda bisa mempertahankan kualitas produk Anda.

Buat Strategi Pemasaran Online 

Jualan makanan online di era digital seperti saat ini sudah menjadi keharusan saat memulai suatu bisnis kuliner. Apalagi dengan Adanya media sosial, platform ini sangat harus Anda manfaatkan untuk mengembangkan bisnis Anda. Media Sosial menjadi metode pemasaran yang perlu dipertimbangkan lantaran dapat menghemat pengeluaran Anda. Tidak hanya itu, media sosial dapat menjangkau pelanggan dengan daya yang sangat besar. Jadi maksimalkan pemasaran bisnis Anda melalui Facebook, Instagram, Twitter dan platform media sosial lainnya.

Selain itu, pemasaran melalui marketplace online juga channel yang tepat untuk berjualan. Di kondisi seperti ini marketplace adalah salah satu platform jualan yang sangat bisa diandalkan. Karena orang-orang lebih memilih melakukan jual-beli melalui marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan lain sebagainya. Hal ini karena caranya yang mudah dan praktis selain itu keamanannya juga dijamin oleh platform marketplace masing-masing. Namun jika Anda berminat ingin membuka lapak di online marketplace sebaiknya pahami dahulu regulasi, syarat dan ketentuannya

Buat SOP Pelayanan kepada Pembeli

Unsur pertama yang membuat bisnis Anda sukses adalah bagaimana Anda memperlakukan pelanggan Anda. Sebuah Usaha penting memiliki standarisasi pelayanan konsumen untuk menjaga kredibilitas. Sering kali yang terjadi dilapangan dari kegagalan pebisnis mereapka pelayanan yang baik adalah karena tidak adanya pengetahuan mereka tentang standarisasi tersebut. Beberapa standar pelayanan konsumen yang harus dipenuhi ini adalah seperti kualitas pelayanan, kebersihan, penampilan karyawan, cara berkomunikasi kepada customer dan masih banyak hal lainnya.

Sebagai pengusaha Anda perlu memperhatikan itu semua agar kosnumen puas. Berangkat dari kepuasan itulah akan tumbuh rasa kesetiaan customer terhadap bisnis Anda. Bahkan akan sangat mungkin muncul potensial customer yang juga ikut melirik bisnis Anda.

Tentukan Cara Distribusi yang Efektif

Mendistribusikan produk merupakan salah satu jantung dalam berbisnis. Penting sekali bagi pelaku usaha mengetahui pola-pola distribusi agar dapat meningkatkan penjualan hingga beberapa kali lipat. Sebenarnya ada beberapa pola distribusi yang bisa Anda lakukan, seperti strategi retailer, strategi distributor, strategi sales representative, strategi website dan fulfillmeny orders.

Strategi retailer adalah jalur distribusi terakhir sebelum produk diterima konsumen. Contoh mudahnya seperti menjadi supplier barang toko kelontong, mini market atau super martket. dengan strategi ini Anda bisa memberikan harga khusus biasanya 50-55% dari harga jual ke konsumen.

Strategi distributor adalah jalur distribusi yang berikan ke distributor selanjutnya barang akan disalurkan ke produsen melalui retail-retail yang bekerjasama dengan distributor tersebut. Harga distributor umumnya lebih rendah 10-20% dari harga khusus atau sekitar 60-70% dari harga jual ke konsumen.

Strategi sales representative lebih menekankan pada pemberian komisi untuk sales yang berhasil menjual produk Anda. Misalkan Anda memiliki 1-20 orang sales, jika mereka berhasil menjual produk , mereka bisa mendapatkan 2-10% dari harga jual produk.

Strategi website adalah cara distribusi menggunakan channel-channel digital seperti toko online (e-commerce), marketplace online, social media, dll. Harga yang ditetapkan bisa sesuai dengan harga jual ke konsumen akhir.

Terakhir adalah Fulfillment order merupakan cara yang paling umum digunakan pebisnis pemula yaitu menjual barang langsung ke customer dan mengantarkannya secara manual. Dengan strategi ini Anda bisa bekerja sama dengan beberapa jasa pengantaran barang agar proses pengirimannya cepat.

Itulah beberapa cara memulai usaha kuliner. Untuk tantangan umum yang dihadapi pelaku usaha ujung-ujungnya adalah masalah pemasaran untuk itu pastikan Anda sudah memiliki strategi bisnis yang tepat. Namun begitu setiap bisnis kuliner tentu akan menghadapi tantangan-tantangan lainnya. Jadi persiapkan diri dengan baik, agar segala tantangan usaha bisa dihadapi. Semoga bermanfaat!