Try Wibowo, Lulusan SMA yang Masuk ke Dalam 30 Pengusaha Muda Sukses Versi Forbes

Siapa bilang untuk menjadi pengusaha sukses minimal harus sarjana? Tidak juga, Try Wibowo membuktikannya. Dia hanya lulusan SMA Negeri 3 Madiun. Namun ia bisa masuk ke dalam jajaran nominasi Forbes 30 under 30 Asia dalam Kategori Healthcare & Science untuk tahun 2017.

Tentunya Try menjadi pengusaha sukses bukan karena warisan namun karena jerih payahnya. Try sudah membuka usahanya sejak dia duduk dibangku kelas dua SMA. Try mulai mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan bisnis. Hingga ketika dia lulus SMA, tepatnya di tahun 2010 dia pun berhasil mendirikan usaha Lembaga Pelatihan Kerja Asisten Perawat di tahun 2010. Karena kesibukannya dia tak sempat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Selain masuk ke dalam nominasi Forbes, di tahun ke 6 perjalanannya dalam merintis usaha ini ternyata tak berbuah kecewa. Bisnisnya masuk kedalam The Most Outstanding Home Health Service in The World di tahun 2016.

Meski tergolong muda, pria kelahiran tahun 1989 juga ternyata berhasil menghasilkan omzet yang tidak sedikit, hampir Rp 800 juta per bulan. Sementara tenaga kerja yang dihasilkan angkanya terus bertambah. Jika dihitung per Januari 2012 jumlah perawatnya mencapai 495 orang per Januari 2017, lulusan dari SMK keperawatan sebesar 325, sementara perawat lulusan D3 dan S1 sebesar 175 orang.

Bisnis Ini Bukan Komersil, Tapi Membantu Pasien Penyandang Disabilitas dan Lansia

Usaha Try memang terbilang berbeda, dia bukan termasuk komersil. Karena sasarannya adalah para lansia yang memang membutuhkan perawatan. Sehingga dia pikir, lebih baik mendirikan sebuah pelatihan untuk asisten perawat sehingga bisa disalurkan kepada lansia yang membutuhkan.

Apalagi kini jumlah lansia semakin bertambah seiring dengan tingginya usia harapan hidup di Indonesia. Sehingga ini bukanlah masalah sepele dan harus segera dipecahkan. Selain lansia, yang menjadi perhatian dari lembaga yang dia didirikan adalah pasien yang sakit dan penyandang disabilitas. Karena biasanya keluarga tak bisa fokus dalam hal merawat sehingga tenaga perawat sangat diperlukan.

Selain itu lembaga yang didirikan juga berangkat dari masalah yang sering terjadi pada lulusan SMK. Kebanyakan dari mereka tidak tahu harus bekerja di mana setalah lulus. Dengan begitu, adanya lembaga yang didirikannya ini bisa memecahkan dua masalah tersebut, pertama menolong para pasien yang memang membutuhkan tenaga perawat dan menyalurkan para asisten perawat yang membutuhkan pekerjaan.

Konsep bisnis yang dia tawarkan adalah homecare kepada sekolah-sekolah SMK. Agar mendapatkan tenaga kerja yang bagus dia tak bosan untuk berkeliling mencari perawat yang terdidik. Bahkan dia mencarinya hingga ke SMK-SMK yang ada di pelosok-pelosok daerah.

Saya Bukan Berasal dari Keluarga yang Mampu

Orang yang melihat Try sekarang pasti tidak akan menyangka bahwa dulu dia adalah anak yang miskin. Ibunya hanya seorang  single parent yang berprofesi sebagai baby sitter. Bahkan dulu Try hampir dititipkan ke panti asuhan karena ibunya tidak mampu mengasuhnya sambil bekerja, ditambah dengan kondisi financial-nya yang kurang. Untungnya panti asuhan, tempat untuk menitipkannya menolak untuk dititipkan. Sehingga ini mendorong ibunya untuk mencari alternatif lain dengan mendirikan usaha sebagai jasa penyaluran baby sitter. Dari sinilah dia bersama sang ibu mulai mempelajari mengenai bisnis penyaluran.

Agar Menjadi Bisnis yang Beda, Berinovasilah! Agar Tetap Bertahan, Maka Berkualitaslah!

Bisnis yang dia jalani tentunya bukanlah bisnis yang baru di negeri ini. Sudah banyak bisnis yang menyalurkan jasa perawat. Namun dia ingin sesuatu yang berbeda, sebelum menyalurkan tenaga perawat dia harus selektif mencari calon perawat yang terdidik. Bahkan dia rela ke kampung-kampung agar mendapatkan perawat yang berkualitas.

Selain itu, tenaga perawat yang dia pilih harus memiliki ijazah SMK. Menurutnya selama ini dari jasa penyalur mempekerjakan perawat yang tidak memiliki ijazah SMK kesehatan bahkan ada tidak sekolah. Padahal tenaga-tenaga yang memiliki skill mengenai kesehatan lah yang dibutuhkan oleh pasien yang memiliki penyakit berat, maupun penyandang disabilitas dan para lansia.

Selain itu, perusahaannya juga memberikan garansi tiga kali. Maksudnya, di sini jika pasien atau keluarga pasien tidak cocok dengan tenaga perawat yang disalurkan maka dibolehkan untuk menukar perawatnya. Garansi akan diberikan selama masa kontrak dan saat masa pergantian perawat homecare.

Bukan Hanya Menyalurkan Perawat Namun Juga Menyediakan Jasa Sewa Alat Medis

Try Wibowo

Selain menyalurkan jasa perawat seperti staff untuk pendamping pasien (layanan stand by) berupa caregiver (non-medis) Insan Medika juga menawarkan layanan seperti perawat ICU (Medis) yang bisa tinggal bersama pasien, home care visit (layanan kunjungan) seperti perawat luka, pemasangan alat medis, hingga fisioterapi.

Insan Media juga meberikan layanan jasa sewa dan setting alat medis bagi pasien yang menghendaki perawatan selayaknya ruangan ICU di rumah sendiri seperti ventilitator oksigen, inhalasi, kateter, sonde/NGT, infusm injeksi. Pasien yang biasanya minta didampingi adalah pasien pasca stroke, diabetes, kanker yang tidak bisa merawat dirinya sendiri.  Di Insan Medika juga menyediakan layanan Governess untuk pendamping belajar anak dan pendamping bagi anak yang membutuhkan perawatan spesial atau anak berkebutuhan khusus.

Harga yang ditawarkan beragam mulai dari Rp3juta hingga Rp7 juta untuk staff caregiver atau perawat stand by perbulannya. Biaya tersebut tergantung dari jenis layanannya, medis atau non medis. Sementara untuk biaya administarasi pengambilan Rp2,5 juta sementara layanan kunjungan dipatok tarif Rp 2,5 juta. Sementara untuk layanan kunjungan tarifnya Rp 150 ribu s/d Rp 300 ribu per tindakan/jam. Dan Rp 350 juta – Rp 600 ribu per 12 jam.

Perusahaan Try sendiri tidak punya gerai yang banyak karena ia hanya mengandalkan internet dalam pemasaran jasanya kepada konsumen. Nama portal layanannya adalan insanmedika.com yang akan melayani kebutuhan perawat secara online. Dan meski telah melayani ribuan pasien. Insan Medika baru memiliki 4 kantor, dua di Jakarta, satu di Surabaya dan Jogjakarta. Tentunya konsumen tertingginya berada di daerah Jabodetabek.

Modal awal mendirikan bisnisnya ini sebesar Rp 50 juta. Tentunya modal ini bukan berasal dari investor melainkan berasal dari keuntungan usaha Lembaga Pelatihan Kerja Asisten Perawatan yang dia  dirikan sebelumnya.

Aplikasi On Demand Homecare Visit

Dulunya Insan Medika tak sepesat sekarang, hanya sebatas pelayanan jasa homecare, yakni perawat yang tinggal bersama pasiennya saja. Namun sejak Januari 2016 Insan Medika mulai melebarkan bisnisnya dengan me-launching aplikasi Homecare visit berbasis lokal yang dapat memudahkan kita untuk mengetahui di mana posisi terdekat dari tenaga medis yang kita inginkan.

Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play Store. Namun layanan ini hanya memfasilitasi pemesanan  perawat untuk sekali kedatangan saja ke rumah pasien. Selain itu aplikasi yang bisa diunduh secara gratis ini bisa melayani pemesanan ambulan dan mengukur kadar gula darah.

Penghargaan dari Dalam dan Luar Negeri Mulai Bermunculan, Perusahaannya Pun Diakui

Try Wibowo

Sebelum mendapatkan penghargaan dari Forbes, Try sudah mendapatkan beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Antara lain Anugerah Wirausaha Indonesia (AWI) pada tahun 2016 bersama dengan 26 pelaku UKM lainnya.

Penghargaan Internasional The 2016 Globals Over 50S Housing/Healtcare Awards yang berbasis di London, UK pun pernah diraihnya sebagai The Most Outstanding Home Health Service in The World in 2016. The Global Awards merupakan penghargaan paling bergengsi di bidang senior housing dan perawatan manula di seluruh dunia.

Selain itu, di tahun lalu Insan Medika juga pernah menjadi peraih penghargaan The Best Home Care Operator di ajang Asia Pacific Eldercare Innovation Awards 2017 di Singapura. Dan kini usahanya yang telah membuahkan hasil, Insan Medika telah berhasil melayani lebih dari 2000 keluarga dan telah menyalurkan lebih dari 1200 perawat dari seluruh Indonesia.