Agar KUMKM bisa naik kelas selain harus kreatif diperlukan kepatuhan terhadap pemanfaatan dana bergulir yang disalurkan oleh LPDB. Untuk itu, Kementrian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyelenggarakan acara Temu Mitra Nasional LPDB di gedung Galeri Indonesia Wow Smesco Jakarta, Kamis (20/10).
Tujuan digelarnya acara ini adalah untuk mempererat hubungan antara LPDB dengan mitra-pitra pelaku koperasi dan UMKM. Dengan dihadiri lebih dari 1.500 mitra LPDB dan para Kepala Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM tingkat provisni seluruh Indonesia, Deputi kelembagaan Kemenkop Dan UKM Meliadi Sembiring membuka acara tersebut dengan mengingatkan mitra-mitra LPDB harus bisa naik kelas dengan meningkatkan kreatifitas sehingga mampu memiliki daya saing yang tinggi.
Menyangkut mengenai penyaluran dana bergulir, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Danial mengatakan pihaknya terus melakukan perbaikan sistem, terutama untuk prosedural permohonan maupun pengembalian pinjaman dari LPDB.
Di acara ini, KUMKM sebagai mitra LPDB mengikuti sesi berbagi, yang akan dijelaskan mengenai prosedur akses pembiayaan serta akan disosialisasikan peraturan baru menyangkut pinjaman kredit. Hal ini disampaikan bertujuan untuk mencegah potensi penyelewaengan dana bergulir. “Semua dana yang kami berikan ada resikonya. Jika diselewengkan akan ada hukuman pidananya,” tandasnya.
Tambahnya meskipun LPDB adalah lembaga badan layanan umum di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, namun pencapaiannya sudah termasuk sukses. Pasalnya sejak mulai menyalurkan dana bergulir pada 2008, lembaga ini telah mampu menggulirkan dana lebih dari RP 7.5 triliun. Padahal total dana yang didapat dari APBN selama delapan tahun hanya sekitar RP 4.3 triliun. Bahkan LPDB mampu meraih pendapatan hingga lebih dari Rp 1.3 triliun. Ini sudah menembus target, selain laporannya bagus, LPDB juga memberikan kontribusi pendapatan.
Ia menjelaskan, LPDB dibentuk dengan empat tujuan utama. Pertama, mengurangi pengangguran. Kedua, mengurangi kemiskinan. Ketiga, memberikan penguatan modal kepada KUMKM. “Keempat, turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional”, imbuh Kemas.
Untuk total KUMKM yang telah diberdayakan LPDB sudah mencapai anga 903.230 dengan jumlah tenaga kerja yang terserap lapangan-lapangan kerja baru yang dibuka mencapai 1.6 juta orang. “ltu baru yang riil saja. Belum Iagi efek dominonya terhadap lapangan kerja yang lain. Dengan dibukanya pabrik atau lapangan kerja baru, usaha-usaha yang terkait juga tentunya ikut tumbuh,” papar Kemas.
Sebagai Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang tidak mencari untung, nonperforming loan (NPL) LPDB sudah termasuk cukup baik. Untuk keseluruhan BPL kredit LPDB mencapai 8% namun sejak 2013, NPL kredit bahkan bisa ditekan hingga di bawah 1% hal itu terlepas dari perubahan strategi yang dilakukan.
Sejak 2013, LPDB menggunakan aset tetap (fixed asset) sebagai jaminan kredit. Sebelumnya, LPDB hanya menggunakan fidusia piutang dan personal guarantee sebagai jaminan.