Rio Elfariza, Helau Tie Dye Untuk Membantu Pendidikan di Lampung

helau tie dye

Memang tidak bisa dipungkiri, kebanyakan pengusaha bila ditanya apa tujuan utama memulai bisnis, pasti jawabannya untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan. Namun tidak untuk Rio Elfariza. Pemuda asal Lampung ini memulai usaha dengan tujuan utama agar dapat berkontribusi untuk pendidikan anak-anak di daerah tempat tinggalnya.

Niat mulianya ini berawal saat dia pulang ke rumahnya di Lampung dan ingin mencari dana untuk membantu sekolah-sekolah alternatif yang kurang diperhatikan di Lampung. Namun karena belum punya penghasilan lebih ia tidak bisa mewujudkan misinya itu, sehingga terpikir untuk membuat usaha tie dye atau biasa yang disebut dengan kaos jumputan.

a33e72435e66d1cc56b09df0715185ce

Insiprasi usahanya ini muncul karena sebelumnya ia pernah belajar membuat kaos bermotif warna-warni itu dengan temannya di Yogyakarta, selain itu pembuatannya yang mudah tanpa menggunakan mesin juga menjadi alasan mengapa ia memilih usaha tersebut. Maka didirikanlah Helau Tie Dye yang bertempat di jalan Perum BKP Kemiling, Bandar Lampung, Sumatera Selatan pada bulan Juli 2015.

12357262_431664770358452_850908087_n

Saat awal memulai bisnis tersebut ia masih belum ada kenalan sama sekali untuk membantu usahanya. Setelah lama berkecimpung di bisnis ini, ditambah aktif memberikan bantuan ke beberapa sekolah alternatif dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh komunitas pengrajin di pasar seni Lampung dan komunitas yang bergerak di bidang sosial, mulai lah ia menjalin hubungan dengan banyak teman-teman di komunitas itu. Sehingga dapat ikut membantu mempromosikan produknya.

Promosikan usaha dengan cara menjual 1 baju untuk 10 buku pelajaran

Meskipun kala itu permintaannya masih terbilang sedikit itu tidak memutuskan niat Rio Elfariza untuk tetap berjualan. Strategi pemasaran pun mulai ia terapkan salah satunya adalah dengan memberikan pengajaran gratis dan menyediakan bahan-bahan seperti kain dan pewarna bagi pelanggan yang ingin mencoba membuat kaos tie dye baik di workshopnya Helau Tie Dye atau acara komunitas.

Pada awalnya respons yang didapatkan tidak terlalu terlihat, sampai akhirnya dia memutuskan menggunakan strategi barter, yaitu dengan menukarkan produk tie dye buatannya dengan 10 buku pelajaran dan alat tulis untuk anak-anak kurang mampu. Memang tujuannya bukan untuk mencari keuntungan, maka dilakukanlah langkah itu agar tetap dapat memberikan sumbangsih untuk bidang pendidikan di daerahnya.

Dan syukurlah langkah tersebut direspons positif, dari sana ia sangat yakin untuk tetap menjalankan bisnis ini meskipun ia mengakui omzet yang dihasilkan tidak menentu namun ia tetap percaya bahwa usahanya ini dapat berguna untuk pendidikan di sekitarnya. Hingga kini Rio pun tetap membuka kesempatan bagi pelanggan yang ingin belajar membuat tie dye dan ikut memberikan workshow ke berbagai komunitas-komunitas umum dan tempat belajar alternatif di provinsi Lampung.

12317636_770865999707832_1121554586_n

Untuk modal awal menjalankan usaha Helau Tie Dye ini ia mengeluarkan biaya sebesar Rp 500 ribu untuk membeli selusin kaos dan pewarna kain. Rio Mengatakan bahwa produksinya sendiri dia tidak mentargetkan harus berapa jumlah tie dye yang diproduksi perharinya, sebab produksinya dalam sekala kecil, selain itu juga karena kurangnya minat masyarakat pada kaos motif tie dye maka dia membatasi produksinya.

Tetapi jika ada pemesanan khusus ia bisa membuat sampai 1 hingga 2 lusin kaos jerambah untuk satu pesanan. Untuk kedepannya Rio Elfariza mengharapkan usahanya ini bisa membuat rumah produksi sendiri agar bisa memperbanyak produksi dan mampu menjadi penyedia lapangan kerja bagi teman-teman yang kualahaan mencari pekerjaan.