Siapa sangka seseorang yang dulunya penderita disleksia yaitu merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan orang sulit mengeja atau mengolah kata dalam otak bisa mendirikan perusahaan penerbangan terbesar Virgin Air Company. Ia adalah Richard Branson, pria kelahiran Balckheath, London, 18 Juli 1950 lahir ditengah keluaraga yang biasa saja. Ayahnya berprofesi sebagai pengacara dan Ibunya seorang mantan penari balet dan pramugari. Saat muda ia pernah menderita disleksia yang membuatnya dikucilkan oleh teman-teman sekolahnya.
“My headmaster once told me, I would either end up in prison or a millionaire”
“Kepala sekolah saya pernah berkata, saya bisa saja berakhir di penjara atau jadi Jutawan”
Richard Branson mulai menunjukan semangat berwirausahanya sejak masih muda. Pada umur 16 tahun saja ia sudah mendirikan sebuah media cetak yang ia beri nama ‘Student’. Kala itu Branson memutuskan untuk keluar dari sekolah agar dapat fokus mengurusi bisnis tersebut. Edisi pertama majalah tersebut diterbitkan pada 26 January 1968. Majalah ini seolah memberikan warna baru dan mengubah citra pempublikasian majalah yang saat itu terkesan membosankan. Richard Branson menyalurkan seluruh energy dan kehidupannya untuk majalah Student sehingga pada akhirnya berhasil menjadi sebuah perusahaan publikasi yang sukses. Setelah itu, ia coba usaha menjual album lewat mail order pada tahun 1970.
Bisnis itu berkembang dengan didirikannya sebuah toko musik, sampai pada akhirnya ia merambah ke dunia studio recording dan label musik dengan nama Virgin Records yang kini dikenal dengan Virgin Megastores. Saat itu bisnisnya ini sangat berkembang pesat yang sukses melebeli band besar asal Inggris Rolling Stones and The Sex Pistols. Umur 23 ia sudah sukses menjadi pengusaha muda sukses dengan penghasilan jutaan dolar.
“You don’t learn to walk by following rules. You learn by doing, and by falling over.”
“Anda tidak akan bisa belajar berjalan dengan mengikuti aturan yang ada. Anda belajar saat melakukannya dan jatuh.”
Pada tahun 1984 ia memperkenalkan Virgin Atlantic Airways, namun bisnisnya yang satu ini sempat goyah dan akhirnya ia menjual Virgin label ke perusahaan EMI dengan harga 500 juta pounsterling. Tidak berenti di Virgin Atlantic Airways, ia melebarkan bisnisnya ke transportasi lainnya salah satunya adalah monorail, dengan mendirikan Virgin Trains. Kisah bisnisnya ini berkembang ke sejumlah bisnis di bidang industri lainnya seperti makanan dan telekomunikasi.
Kesuksesannya ini dirahihnya berkat perinsip hidup yang tanamkan pada dirinya. Berikut adalah pemikirannya yang mengantarkan Richard Branson sukses menjalankan 8 perusahaan dengan bidang yang berbeda di bawah naungan Virgin Group.
Tentang percaya diri dan tidak menyerah
Do not be embarrassed by your failures, learn from them and start again.
Jangan malu dengan kegagalan Anda, ambil pelajaran dan mulai berusaha lagi.
Mengenai peluang
Business opportunities are like buses, there’s always another one coming.
Peluang usaha layaknya bus, yang akan datang silih berganti.
If someone offers you an amazing opportunity and you’re not sure you can do it, say yes – then learn how to do it later.
Jika seseorang menawarkanmu sebuah peluang yang bagus dan Anda tidak yakin bisa melakukannya, terima saja- setelah itu pelajari dan selesaikan.
Berani menerima tantangan
I think it’s quite great to set yourself a big challenge, and then you’ve got another reason for keeping fit.
Posisikan diri Anda untuk siap menghadapai tatangan yang besar, dengan begitu Anda akan tetap bertahan.
Bisnis untuk diri sendiri bukan orang lain
To me, business isn’t about wearing suits or pleasing stockholders. It’s about being true to yourself, your ideas and focusing on the essentials.
Untuk saya, bisnis bukan tentang menggunakan jas atau menyenangkan pemegang saham. Tapi tentang menjadi diri sendiri, ide Anda dan fokus pada sesuatu yang penting.
Memulai usaha perlu strategi dan rencana
Well, I think that there’s a very thin dividing line between success and failure. And I think if you start a business without financial backing, you’re likely to go the wrong side of that dividing line.
Menurut saya ada garis pemisah yang sangat tipis antara sukses dan kegagalan. Bila Anda memulai bisnis tanpa cadangan finansial, anda mungkin akan jatuh ke bagian yang salah dari garis pemisah tersebut, yaitu kegagalan.
Menikmati setiap menit yang Anda kerjakan
My general attitude to life is to enjoy every minute of every day. I never do anything with a feeling of, ‘Oh God, I’ve got to do this today.
Prinsip saya dalam menjalani hidup adalah menikmati setiap menit hidup saya. Saya tidak pernah melakukan sesuatu dengan perasaan “Hari ini saya harus melakukan hal ini”.
Melayani konsumen
When you are making a decision about how best to serve your costumers, your own experience is often a better guide than a more sophisticated analysis of the market.
Saat Anda membuat keputusan tentang bagiamana cara terbaik melayani konsumen, pengalaman Anda sendiri sering kali menjadi panduan yang lebih baik daripada analisa pasar yang rumit.
Tentang profesi entrepreneur
An entrepreneur is an innovator, a job creator, a game-changer, a business leader, a disruptor, an adventurer.
Seorang Entrepreneur adalah sang pembaru, pembuat lapangan pekerjaan, pengubah aturan, seorang pemimpin bisnis, seorang pengalih perhatian dan petualang.