5 Kutipan Steve Jobs yang Menginspirasi

Steve Jobs
28 Jun 2004, San Francisco, California, USA --- Apple Computer Inc. Chief Executive Officer Steve Jobs gives a keynote speech during the Apple Developers Conference. Apple announced a new 30-inch flat panel display and previewed the latest version of its Mac OS X operating system "Tiger." --- Image by © Kim Kulish/Corbis

Siapa yang tidak kenal dengan Steve Jobs ialah penemu sekaligus pendiri Apple yang dulunya pernah bekerja sebagai CEO pada studio animasi kenamaan Pixar Animation studios. Lewat tangan dingin pemilik nama lengkap Steven Paul “Steve” Jobs sudah tercipta lebih dari puluhan temuan yang mebesarkan nama Apple sebgai perusahaan teknlogi terbesar di Amerika.

Rekam jejaknya ini tentu tidak pernah dilupkan oleh banyak orang meskipun ia sudah tiada. Terkenal dengan pemikirannya yang visioner secara berani ia memperkenalkan Macintosh di depan hadapan pemegang saham. Pada saat itu Macintosh merupakan komputer kecil pertama yang sukses secara komersial dengan antar muka pengguna grafis. Kesuksesan yang ia raihnya tidak luput karena pandangannya terhadap kehidupan. Berikut adalah kutipan inspiratif yang sering ia berikan pada acara seminar-seminar entrepreneur.

“Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma—which is living with the results of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition.”

Waktu Anda sangat terbatas, jadi jangan sia-siakan bergantung dengan orang. Jangan terjebak dalam dogma (keyakinan tertentu) yaitu hidup sebagimana menurut orang lain. Jangan biarkan opini buruk dari orang lain yang akan menenggelamkan suara Anda. Dan yang paling terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti bisikan hati Anda.

Menjadi orang yang membawa Apple kepuncaknya memang tidak mudah. sikapnya yang tidak bergantung pada orang lain dan sigap dalam menentukan pilihan lah yang menjadi alasan megapa Apple terus berkembang bahkan sampai sepeninggalannya sekarang ini. Totalitasnya terhadap perusaahan berlogo apel ini terbukti saat dirinya divonis mengidap penyakit kanker pankreas. Ia tidak pernah meninggalkan Apple dan tetap berinovasi sampai akhirnya Steve meninggal pada tahun 2011 lalu.

“Design is not just what it looks like and feels like. Design is how it works.”

Desain tidak hanya apa yang dilihat dan rasakan. Desain adalah bagaimana kegunaannya. Bukan hanya visioner, ia juga menuntut kedetailan, sehingga tidak hanya memperhatikan desain, produk yang ia ciptakan juga harus mementingkan kegunaannya.

You can’t just ask customers what they want and then try to give that to them. By the time you get it built, they’ll want something new.”

Anda tidak bisa hanya menanyakan mengenai apa yang mereka inginkan dan coba memberikannya kepada mereka. Di saat Anda membuatnya, mereka akan menginginkan sesuatu yang baru.

Steve Jobs mengatakan pada D8 Conference bahwa Apple berani mengambil keputusan yang tidak umum diambil oleh perusahaan teknologi lainnya sehingga menjadikannya produk yang membawa pembaruan tanpa mengikuti pesaing-pesaingnya. Hal ini karena setiap desain produk yang ia ciptakan dilandasi oleh keberanian.

“Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.”

Ada saatnya waktu Anda berinovasi, Anda akan melakukan kesalahan. Lebih baik cepat sadari itu, dan mulai dengan mengembangkan inovasi lainnya.

Seperti pengusaha lainnya, selama menjalani bisnis Steve Jobs juga pernah mengalami pasang surut salah satunya sempat mengeluarkan produk yang tidak mencapai target contohnya Apple Lisa. Hal tersebut disikapinya dengan memulai projek baru dengan tujuan memperbaruhi produk sebelumnya sehingga terciptalah Macintosh.

Kutipan inspirasi terakhir adalah mengenai konsistesi yang akan menuntun Anda untuk meraih kesuksesan.

“That’s been one of my mantras—focus and simplicity. Simple can be harder than complex; you have to work hard to get your thinking clean to make it simple. But it’s worth it in the end because once you get there, you can move mountains.”

Saya punya mantra, yaitu fokus dan kemudahan. Sesuatu yang simpel bisa saja lebih susah ketimbang dengan yang kompleks; Anda harus bekerja keras untuk menjernihkan pikiran, baru bisa membuatnya lebih simpel. Namun itu sebanding dengan hasilnya karena saat Anda mendapatkannya, Anda dapat menggerakan sesuatu yang lebih besar.