Sejak Selasa, 12 Juli 2016 akun media sosial Kementerian Koperasi dan UKM diubah. Tadinya akun tersebut bernama @humaskemenkopukm telah diubah menjadi @kemenkopukm. Kemenkop UKM sendiri memiliki tiga akun media sosial yang resmi yaitu Twitter akunya bernama @kemenkopukm, Sedangkan Facebook bernama kemenkopukm dan Instagram bernama kemenkopukm.
Kini akun Twitter Kemenkop UKM baru 2263 followers, sedangkan yang difollow 200, 3.312 Tweet dan suka 416. Sedangkan untuk akun Facebook sudah ada 10.784 like,
Menurut Agus Muharram, kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, pergantian nama medsos kementerian agar jangkauan komunikasi dengan masyarakat bisa lebih luas. Sehingga kebijakan dan program kerja Kemenkop UKM tepat pada sasaran. Agus pun menyatakan bahwa media sosial ternyata sangat efektif dalam menyampaikan menyampaikan program dan kebijakan pemerintah. Selain itu dengan medsos komunikasi dengan masyarakat bisa lebih cepat dilakukan. Dan mendapat tanya jawab serta mengevaluasi berbagai kebijakan pemerintah.
Beberapa Kebijakan Kemenkop dan UKM adalah Masukan dari Masyarakat
Beberapa kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM yang diterapkan berdasarkan masukan dari masyarakat secara langsung. Seperti suku bunga kredit bank untuk UKM yang diwujudkan dengan mempermudah penurunan bunga Kredit usaha rakyat dan pendirian badan hukum koperasi dan UKM. Meski ada sudah ada kebijakan yang diberlakukan setelah bertemu langsung dengan masyarakat namun Agus tetap berharap masyarakat bisa menyalurkan aspirasi konstruktifnya lewat media sosial karena lebih efektif.Meski begitu Agus berharap masyarakat tidak terpancing untuk berkomentar di media sosial atas isu-isu yang masih simpang siur.
Selain kebijakan ternyata publik pun menyoroti kinerja beberapa menteri lewat media sosial. Mereka berharap dengan aspirasi mereka lewat dunia maya, Presiden Jokowi bisa langsung mengeveluasi kinerja para menteri tersebut. Selain Kemenkop UKM yang disoroti para netizen ada sejumlah menteri lainnya seperti netizen yang menggunakan akun @lyndaibrahim yang menyoroti Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian gagal dalam mengatasi mahalnya harga-hargakebutuhan pokok di saat ramadhan. Dalam akun resmi Kementerian perdagangan dan pertanian dia menuliskan “To be fair, Mendag sudah mengakui ada salah ekspektasi. Menteri Pertanian tetap keukeuh suplai domestik cukup.”