Pelaku usaha yang menawarkan produk terutama makanan tentunya harus memikirkan kemasan produk mereka. Bagaimana tidak, bila saja makanan tidak dikemas dengan baik tentunya juga akan mengurangi nilai produknya. Tidak hanya kemasannya yang harus baik, pemilihan bahan pula perlu dipikirkan oleh pengusaha. Namun sayangnya banyak yang masih tidak memperdulikan hal tersebut. Banyak wadah atau kemasan makanan yang menggunakan bahan yang tidak sehat untuk kesehatan konsumen. Nyatanya masih banyak pelaku usaha yang menggunakan bahan Styrofoam untuk makanan yang panas. Padahal hal ini tidak boleh dilakukan.
Untuk itu, konsumen harus mulai jeli pada kemasan yang memiliki standar keamanan yang benar. Pengusaha pun juga diharapkan bisa menerapkan penggunaan kemasan makanan aman untuk produk mereka, mulai dari bahan yang digunakan dan metode pengemasannya. Menurut Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mustofa, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh pengusaha untuk mengemas produk berupa makanan.
Penggunaan kantong kresek hitam
Kantog plastik hitam diragukan kebersihannya, juga dikhawatirkan kantong plastik yang berwarna mengandung zat karsinogen yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu kanker. Selain itu, bahan kimia plastik juga tidak ramah lingkungan karena tidak mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas.
Pemakaian plastik untuk makanan berminyak
Plastik untuk membungkus makanan berminyak sangat tidak dianjurkan karena zat yangada didalam plastic akan dengan mudah terikat pada makanan berminyak tersebut. Apa lagi jika kemasan yang digunakan mengadung zat karsinogen yang terkandung pada plastik berwarna.
Kemasan plastik untuk makanan yang harus dipanaskan terlebih dahulu
Seperti yang sebelumnya kami sebutkan bahwa kemasan plastic sangat cepat termigrasi dikarenakan terkena panas, untuk itu penggunaan kemasan plastik pada makanan siap saji yang tinggal dipanaskan ke dalam microwave juga tidak diperbolehkan.
Kemasan atau wadah sterofoam untuk makanan yang masih panas
Bukan hanya berbahaya bagi kesehatan, penggunaan Styrofoam juga berbahaya bagi lingkungan. Karena sifatnya yang tidak bisa dihancurkan dan membutuhkan lebih dari ribuan tahun untuk dilebur membuat kemasan bukan pilihan yang tepat untuk kemasan ataupun wadah makanan. Sehingga penggunaannya sudah muldai dikurangi, seperti contohnya di kota London dan New York. Di mana di kedua kota tersebut kemasan dan wadah styrofoam dilarang oleh pemerintah. Untuk di Indonesia sendiri, Bandung sudah mulai menerapkan larangan tersebut. “Styrofoam sudah dilarang di Bandung, kemasan ini biasanya banyak digunakan oleh pengusaha seblak (makanan tradisonal Bandung), kandungan kimiawinya yang kalau menguap bisa memicu kanker,” ujar Walikota Bandung, Ridwan Kamil di akun Media Sosial Twitter-nya.
Itulah bahan-bahan yang tidak termasuk pada kemasan makanan aman dan tidak boleh digunakan untuk makanan. Nah, pertanyaannya bagiamana cara memilih kemasan makanan yang aman untuk makanan?
– Gunakan plastik yang aman digunakan untuk kemasan seperti PP, HDPE, LDPE, dan PET. Atau Anda bisa pilih kemasan yang bertuliskan for food use / food grade yang artinya kemasan aman digunakan untuk kemasan pangan.
– Bila Anda ingin lebih terjamin lagi bisa menggunakan kemasan berbahan kaca atau kramik.
– Ikuti petunjuk pemakaian kemasan yang disertakan oleh produsen.
– Jangan gunakan kemasan berbahan dasar plastik untuk jenis makanan yang harus direbus terlebih dahulu.
Semoga beberpa tips cara memilih kemasan makanan aman yang telah kami paparkan dapat berguna untuk Anda. Satu lagi yang perlu diingat, jangan pernah terkecoh dengan kemasan yang harganya murah tapi keamanannya tidak terjamin. Selain beresiko untuk konsumen juga dapat merugikan Anda nantinya.