“Jangan mengantungkan hidup Anda dengan satu penghasilan, berinvestasilah untuk dijadikan sumber penghasilan lainnya.” – Warren Buffet
Mungkin banyak di antara Anda yang berpikir bahwa investasi adalah sebuah konsep penanaman modal pada saham-saham perusahaan dan membutuhkan modal yang besar. Sehingga kegiatan finansial ini hanya bisa dilakukan untuk orang-oarang yang memiliki kekayaan saja. Padahal konsep investasi bukanlah seperti itu. Siapapun Anda, dari kelas apapun Anda bisa melakukan investasi salah satu contohnya yang paling mudah adalah membeli emas dan mata uang asing. Itu juga termasuk ke dalam investasi.
Sebenarnya banyak sekali informasi seputar hal tersebut, namun sayangnya cukup banyak juga yang membahas tentang resiko dan bahaya yang didapatkan saat berinvestasi, seperti penipuan, kerugian karena turunnya harga instrument investasi, dan lain sebagainya. Bagi investor pemula yang mungkin sulit untuk mengolah berbagai informasi yang sifatnya masih opini ini akan langsung dipercaya sehingga banyak yang mengurungkan niatnya. Padahal untuk sukses berinvestasi juga perlu strategi pada saat melakukan penanaman modal. Nah, untuk itu mari perdalam pengetahuan Anda tentang cara berinvestasi.
Pertama apa itu investasi?
Investasi diartikan sebagai kegiatan dan aktivitas yang berhubungan dengan finansial dan ekonomi yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang, terkadang istilah ini juga disebut dengan penanaman modal. Untuk besarannya sendiri, bisanya disesuaikan dengan kemampuan modal yang dimiliki oleh investor. Jenis investasi yang bisa dipilih oleh masyarakat sudah banyak, ada yang sifatnya investasi jangka panjang dan ada yang jangka pendek. Kedua jenis investasi tersebut pun memiliki kelebihdan dan kekurangan tersendiri. Mari kira bahas satu persatu
Jenis Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek umumnya adalah aktivitas finansial yang dalam jangaka waktu dekat bisa dicairkan dengan mudah. Tapi karena berjangka waktu yang lebih pendek jadi presentasi labanya terbilang sangat kecil. Bila Anda merencanakan untuk mulai investasi jangka pendek berikut ini opsi yang bisa Anda pilih.
Tabungan Bank
Mulai menabung di bank adalah investasi jangka pendek pertama yang bisa Anda lakukan. Membuka tabungan di bank sangat mudah, minimal setoran awal sebesar Rp 500 rupiah, dan untuk selanjutnya Anda bisa melakukan storan rutin sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank. Modal awal investasi ini tidak akan berkurang dan mudah dicairkan kapan saja melalui mesin ATM. Namun Anda juga perlu mengetahui bahwa dalam investasi ini peresentase bunga yang dihasilkan sangat kecil,
Deposito
Investasi deposito pada dasarnya hampir sama seperti menabung di bank, di mana nasabah perlu melakukan setoran secara rutin. Namun yang membedakannya adalah nasabah hanya bisa menariknya saat sudah memasuki masa tenggang waktu, yaitu mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan. Suku bunga investasi deposito ini juga lebih tinggi dibanding suku bunga tabungan bank tergantung tenor atau jangka waktu yang dipilih oleh nasabah. Misalnya untuk tenor 1 bulan bank memberikan suku bunga pertahun sebesar 3.00% sedangkan untuk yang 12 bulan bank biasnaya memberikan suku bunga per tahun sebesar 3.15%.
Untuk cara perhitungan bunga deposito yang akan Anda dapatkan begini cara menghitungnya Misalkan Anda mengambil deposito 3 bulan dengan bunga 3.05% dan uang yang disetorkan sebesar Rp 5 Juta, maka rumus mengitung bunganya adalah
Bunga = (Saldo x bunga x Jumlah hari (priode 3 bulan berarti 91 atau 92 hari) / 365
Bunga : (5 juta x 3.05% x 91)/ 365 = Rp 38.020
Pajak 20% x Rp 38.020 = Rp 7.604
Maka, keuntungan yang Anda peroleh setelah menyimpan deposito selama 3 bulan adalah Rp 30.416.
Investasi Mata Uang Asing
Tidak hanya investasi tabungan, kini bank juga banyak yang menyediakan investasi tabungan atau deposito dalam mata uang asing. Investasi ini sudah cukup lama dihunakan oleh banyak orang karena fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang lebih sering naik, dinilai menguntungkan dibandingkan menabung mata uang rupiah. Untuk mata uang yang paling umum dijadikan alat investasi biasanya adalah dolar Amerika Serikat.
Cara berinvestasi ini juga sering disebut dnegan Forex Tranding dengan konspe perdagangan mata using asing. Caranya adalah Anda melakukan pembelian mata uang yang sedang mengalami depresiasi dan kemudian menjual kembali saat mata uang tersebut mengalami kenaikan harga.
Investasi saham
Investasi ini dinilai beresiko karena diperlukan pemaham mengenai pasar saham terlebih dahulu dan diperlukan modal yang besar.Padahal tidak sepenuhnya pendapat tersebut karena pasalnya siapapun bisa memutar modalnya di meja pasar saham. Terlebih dahulu mari kita ketahui tentang saham itu sendiri. Saham adalah bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang di dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Itu berarti sang investor memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dan akan mendapatkan keuntungan (dividen) dengan sistem bagi hasil sesuai dnegan performa saham perusahaan.
Bagaimana dengan presfektif kalau investasi saham perlu modal yang besar? Untuk memulai investasi ini Anda bisa mulai investasikan lewat perusahaan sekurritas atau biasa disebut pialang/boker saham. Perusahaan sekuritas ini ada yang diliki pemerintah (BUMN), asing dan swasta. Cara membuka rekening saham di perusahaan sekuritas tersebut pun sangat mudah, bahkan hampir sama seperti menabung di Bank. Setoran minimum pada umumnya dimulai dari Rp 1 juta.
Jenis Investasi jangka panjang
Investasi jangka dipilih oleh para investor yang mengharapkan untung yang besar dan berjangka waktu yang lebih lama. Berikut ini adalah opsi jenis investasi jangka panjang yang bisa Anda pilih.
Investasi emas atau logam mulia
Logam mulia atau emas jadi salah satu alat investasi yang sering dipilih oleh para investor. Kenapa? Karena emas dipercaya dapat melindungi kekayaan Anda dari inflasi. Hal ini dikarenakan harga emas yang cenderung meningkat ketika biaya hidup meningkat. Oleh karena itu, sangat tepat dipilih untuk investasi jangka panjang, seperti untuk 5-10 tahun bahkan lebih.
Investasi properti
Dari tahun ke tahun tanah atau properti harganya akan melambung tinggi bahkan bisa saja naik hingga 10% hingga 35% pertahunnya. Hal ini dipengaruhi oleh inflasi, demand (kebutuhan), supplay bahkan lokasi tanah atau properti. Maka tidak heran jika properti atau tanah dipilih sbegai investasi jangka panjang yang baik. Namun, untuk saat ini saja harga rumah atau tanah sudah sampai ratusan bahkan miliaran, bagaimana untuk yang tidak punya modal sebanyak itu? Tidak perlu khawatir karena kini sudah banyak kredit pinjaman yang akan memudahkan Anda untuk membeli rumah idaman, salah satunya dengan dana KPR. Apa itu KPR? Dan bagaimana cara mengajukannya? Silahkan baca di artikel ini.
Baca Juga : Cara mengajukan KPR
Reksa Dana
Bagi Anda yang awam dengan Reksa Dana mari pahami apa yang dimaksud dengan investasi ini. Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Siapa Manajer Investasi tersbeut? Manajer Investasi adalah satu orang yang memiliki peran yang cukup kritikal yang tugasnya tidak hanya menentukan bagaimana kinerja saham saja, namun juga memiliki peran penting untuk dapat memberikan kepastian atas legalitas dan juga keamanan sebuah reksa dana. Keunggulan investasi reksadana sendiri terdapat pada banyaknya pilihan yang dapat diambil investor untuk menanamkan modalnya, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Anda bisa memilih dari ketiga alat investasi itu sesuai dengan yang cocok dengan modal Anda dan cermati profil resikonya.
Bagaimana cara memulai investasi reksadana? Sangat mudah Anda hanya perlu membuka rekening reksadana dan mengisi formulir yang disediakan. Nantinya Anda akan diminta untuk memilih jenis reksadana yang akan diinvestasikan sesuai dengan kebutuhan dan menentukan apakah investasi akan dilakukan secara berkala setiap bulan atau hanya sewaktu-waktu. Setelah mendaftar investor akan memiliki rekening efek dan dana yang diinvestasikan secara rutin akan dikelola oleh Manajer Investasi. Untuk biaya awalnya sendiri cukup terjangkau, yaitu minimal sebesar Rp 100.000.
Dari ketujuh jenis investasi di atas, mana yang membuat Anda tertarik? Namun sebelum Anda menentukan jenis investasinya, pastikan Anda telah mempertimbangkan beberapa hal berikut ini.
Tujan Investasi
Hal ini banyak dilupakan oleh para investor. Karena pasalnya kebanyakan investor memutuskan jenis investasi berdasarkan tren dan mengikuti kerabat. Padahal kita perlu menyesuaikan dengan tujuan berinvestasi kita sebelum menentukan instrument apa yang bisa kita pilih. Misalnya jika Anda ingin investasi untuk menyimpan dana lebih sementara waktu, mungkin opsi yang bisa diambil dan cocok untuk kita adalah investasi yang berjangka pendek. Sebab apabila kita tentukan investasi yang berjangka panjang saat dibutuhkan keuntungannya akan lebih sedikit dan belum lagi pencairannya bisa lebih sulit. Begitupun saat memilih investasi untuk persiapan masa depan, pertimbangkan yang sifatnya jangka panjang dan memiliki laba yang besar.
Kenali Risiko Investasi dan Risk Profile Anda
Setiap investasi memiliki risiko yang jelas berbeda-beda. Maka dari itu kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja risiko yang akan Anda harus hadapi setelah melakukan penanaman modal. Dan hal ini juga harus disertai dengan kesiapan Anda untuk menerima risikonya. Bila kesanggupan Anda masih jauh, lebih baik cari jenis invetasi yang lebih ringan terlebih dahulu, sebab sukses atau tidaknya investasi juga ditentukan oleh Anda bukan hanya instrument investasinya saja.
Berinvestasi di Perusahaan yang memiliki Integritas
Jika Anda memilih untuk berivestasi dengan cara membeli saham, tentukanlah perusahaan yang dijalankan oleh management yang memiliki inegritas yang tinggi, menjalankan bisnisnya dengan baik dan benar, serta terbuka dengan para pemegang saham. Perusahaan yang memiliki ketiga hal tersebut senantiasa akan mendatangkan keuntungan jangka panjang dan memiliki risiko yang lebih rendah.
Pantau Investasi yang Anda Lakukan
Memahami prosedur investasinya juga menentukan sukses tidaknya investasi Anda kelak. Contohnya jika Anda memilih investasi emas, Anda harus tahu kapan Anda harus membeli emas dan kapan menjualnya agar mendapatkan keuntungan. Untuk itu Anda perlu rajin memantau investasi yang Anda lakukan agar Anda mengetahui kapan momen harus berenti dan kapan Anda harus menanamkan modal lebih.