Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeTips UKMIdemii, Sukses Berbisnis Meski Awalnya Dicemooh Orang

Idemii, Sukses Berbisnis Meski Awalnya Dicemooh Orang

Siapa sangka usaha yang dahulu mendapatkan cemohan justru kini sukses membangun perekonomian sebuah desa yang awal mulanya miskin, desa Dukuhrejosari. Wanita paruh baya yang bernama Umiyati ini pernah dicemooh hanya karena mencetuskan sebuah usaha yang bukan hanya untuk memperkaya diri namun juga memperkaya masyarakat sekitarnya.

Sehingga dia ingin berbagi membuat sesuatu yang berguna hingga akhirnya tercetuslah Ideemi untuk membuat suatu kelompok usaha produktif (KUP) Rejosari Bambu. Ternyata sebuah ide tersebut justru mendapatkan sambutan yang kurang menyenangkan dari warga sekitar. Tak sedikit yang mencibir, tak sedikit pula warga yang menganggap idenya hanya angan-angan belaka. Karena untuk membentuk KUP membutuhkan modal yang besar. Dan idenya untuk meningkatkan perekonomian.

Menurutnya meningkatkan perekonomian tak harus menjadi kaya terlebih dahulu namun harus kaya secara bersama-sama dan lebih mempunyai nilai sosialnya yang lebih mengena dihati sehingga kita lebih merasa senasib dan sepenanggungan untuk bisa bangkit dan maju untuk mengembangkan potensi desanya.

Meski begitu wanita yang akrab disapa Emi ini tetap menjalankan usahanya tersebut hingga memang bisa memajukan desanya. Warga sekitar yang mencemoohnya berpikir bahwa untuk mengembangkan suatu usaha dan membentuk suatu KUP harus membutuhkan modal yang besar padahal tidak juga.

Hanya dengan bermodalkan uang dua ratus ribu rupiah, mereka bisa membuat usaha anyaman bambu. Dengan membeli bahan baku seperti bambu tali, rotan & asap cair (pengawet). Untuk dana permodalan, kami masih menggunakan dana swadaya dari anggota dan juga dibantu oleh pemerintah Desa Dukuh  Rejosari.

Tadinya Hanya Seharga 5000an Kini Menjadi Satu Jutaan

Selain cemohoan dari orang-orang yang membuatnya nekad memulai bisnis ini adalah potensi kerajinan tangan yang sebenarnya bisa dihargai lebih mahal justru dihargai dengan harga yang sangat murah hanya lima ribu rupiah percettingnya (bakul tempat nasi).  Padahal tak sesuai dengan proses pembuatannya yang memakan waktu lama bisa sehari per cettingnya.

Oleh sebab itu, maka Emi bersama kelompoknya berinisiatif untuk mengembangkan produk kerajian berbahan bambu dengan lebih inovatif  sehingga bisa dipasarkan dengan harga Rp 20.000 perbuahnya. Berbeda dengan anyaman tempat makan yang harganya lima ribuan, cetting kali ini dibuat dengan ukuran lebih kecil namun diberi tutupnya sehingga harganya pun lebih mahal.

Namun untuk mengembangkan bisnis ini terkendala oleh alat penghalus bambu yang harganya masih mahal sehingga untuk menghaluskan bambu sementara ini digunakan amplas itupun proses pengerjaannya lebih lama.

Yang menjadi karyawannya bisa siapa saja, yang mengganggur pun bisa membantu untuk mengerjakannya baik untuk proses menganyam, mengamplas sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

Dan kini  Kini total produksi dalam satu bulan bisa menghasilkan seratus buah produk kerajinan dari bambu. Meski masih ketergantungan dalam pemesanan. Omsetnya pun terus mengalami kenaikan pada bulan Juli omsetnya  Rp. 100.000, bulan Agustus omsetnya  Rp. 235.000 dan pada bulan September omsetnya  Rp. 430.000. Untuk harga kerajinan bambu kami (KUP Rejosari Bambu) mulai dari Rp 20.000  s/d Rp 1.000.000, harga tersebut tergantung dari tipe, ukuran dan tingkat kerumitan dalam proses pembuatannya.

Untuk saat ini total jenis produksi kerajinan dari bambu ada 15 macam, yaitu

  • Ceting lesehan                              Rp20.000
  • Piring bulat bambu                        Rp13.500
  • Piring oval bambu                         Rp16.000
  • Piring bulat berklambu                   Rp30.000
  • Tmpt tisue persegi panjang             Rp65.000
  • tempat tisue bulat                         Rp32.000
  • Tempat tisue kotak                        Rp32.000
  • Vas bunga                                    Rp30.000
  • T3mpat pensil                               Rp10.000
  • Box fail                                        Rp55.000
  • Gelas bambu                                 Rp10.000
  • Cangkir bambu                              Rp15.000
  • Box / kemasan bambu                    Rp30.000
  • Nampan                                       Rp35.000
  • Miniatur rumah                             Rp1.000.000
Nely Merina
Nely Merina
Mengawali karir dari lembaga Pers Mahasiswa. Bergabung denga tim riset untuk menulis berbagai buku. Hobi Photography punya Moto Hidup “Berbagi itu Kesenangan”
RELATED ARTICLES