Indonesia Ekspor Kopi dan Roti Hingga Korea

ekspor indonesia kopi roti

Pertemanan antara Indonesia dan Korea ternyata tak hanya di bidang hiburan atau teknologi saja. Namun sudah merambah ke hasil pertaniannya dan makanan Indonesia, yakni Indonesia ekspor Kopi dan Roti. Untuk kali ini tentunya bukan Korea yang lagi-lagi menjadi pemasoknya. Namun Indonesia yang gantian memasok ke dua produk tersebut ke Korea.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga  dalam acara launching The 4th Asian SME Conference 2016 dan Kerja Sama Indonesia dan Korea, di Jakarta, Kamis (14/7) kerjasama ini menindaklanjutkan penandatanganan kerjasama pada 16 Juni 2016 di Gedung PBB New York untuk mengembangkan pasar produk UKM kedua negara. membuat roti dengan standar dan cita rasa Korea. Nantinya, roti tersebut akan di ekspor indonesia ke Korea.

Tentunya Korea tak hanya menerima produk tanpa ditindaklanjuti karena negara penghasil ginseng tersebut akan segera menyiapkan sebuah kafe. Kafe khusus kopi asal Indonesia ini rencananya akan dibangun di kawasan Bojeong-Dong Cafe Avenue. Adapun kafe-kafe yang akan dibangun Cafe Mangsi dari Denpasar dan Little Bandung. Yang diawali oleh tiga kepala daerah asal Bupati Temanggung, Wali Kota Denpasar, dan Wali Kota Bandung membuka kafe kopi Indonesia di Korea.

Menurut Ridwan Kamil, Walikota Bandung,  kopi yang akan dibawa kesana adalah Kopi Preanger. Jenis kopi yang sudah ada sejak zaman Belnada namun sudah lama hilang dari peredaran. Sehingga Kopi Preanger ini akan dihidupkan kembali.

Produk UKM Lainnya Harus Di ekspor Indonesia

Sedangkan Walikota Denpasar, Rai Mantra mengatakan produk UKM Indonesia memang harus diperkenalkan ke pasar Global. Untuk pemerintah akan terus membantu mengembangkan jaringan pemasarannya. Sementara itu Wali Kota Temanggung,

Bambang Sukarno menerangkan bahwa wilayah yang dipimpinnya merupakan daerah penghasil pertanian. Diantaranya sepeti tembakau srintil terbaik di dunia dan penghasil kopi robusta tertinggi ke dua di di dunia. Temanggung juga didukung dengan adanya 103 UKM penghasil kopi. Selai itu memiliki pabrik kayu sengong untuk pasar Cina dan Eropa, pabrik obat dan kain. Sehingga ia menyarankan agar Korea juga berinvestasi di wilayahnya.