Meskipun adopsi Fintech di Asia masih tertinggal jauh dari negara Eropa dan Amerika, namun perkembangannya kini dapat dibilang cukup pesat. Tingginya pertumbuhan FinTech Asia dimulai tahun 2015 yang didorong dengan semakin besarnya jumlah investasi di sektor ini, setelah e-commerce.
Sejalan dengan perkembangan inilah, DBS (Hong Kong) yang merupakan grup layanan keuangan global dan termuka di Asia membuka program DBS Accelerator “always on”. Program kolaborasi dengan Nest, perusahaan investasi dan inkubasi untuk mengembangkan startup ini mendukung bisnis dan wirausahawan dari berbagai negara dalam membuat terobosan inovasi dan teknologi dalam bidang FinTech untuk memberikan manfaat dalam dunia finasial.
Sesuai dengan siaran pers yang diterima GoUKM.id program yang sudah berlangsung selama 3 tahun ini telah menjadi go-to hub utama di Hong Kong bagi para statup. Itu artinya, program ini memiliki peran penting dalam membuka peluang para inovator di Asia tapi juga negara lainnya untuk memajukan industrial finansial.
“Program ini merupakan cara baru yang dinamis bertujuan untuk meningkatkan manajeman risiko, cybersecurity dan digital cutomer journey, serta kesempatan untuk menerapkan teknologi block chain dan cryptocurrency, membantu bank-bank melakukan transformasi melalui inovasi FinTech.Melalui keberhasilan program DBS Accelerator, kami sangat antusisas dan berkomitmen untuk mendorong kemajuan masa depan FinTech, ujar Sebastian Paredes, CEO DBS Bank (Hong Kong).
Sama halnya seperti yang disampaikan Sebastian, Lawrence Morgan, CEO Nest mengatakan, “Di Nest, kami percaya bahwa inovasi dan kolaborasi yang terbuka akan membuka peluang sekaligus memberdayakan perusahaan dan startups FinTech untuk tidak hanya mengatasi kebutuhan konsumen yang terus berubah namun dapat mengatasinya secara lebih cepat dengan dampak yang lebih berarti.”
Startup Mendapatkan Mentoring untuk meningkatkan perkembangan bisnis
Bagi setiap startup yang memiliki inovasi dalam dunia teknologi perbankan, DBS memberikan area kerja seluas 5.000 kaki persegi di jantung kota Wan Chai yang mereka sebut dengan The Vault. Di sana startup yang berpartisipasi mendapatkan akses ke sumber daya, serta diberikan bimbingan oleh mentor dari pihak DBS, Nest dan mitra lainnya. Bimbingan ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis mereka.
Melalui format program “Always On”, DBS Accelerator berupaya akan menjadi host bagi para startup untuk membantu memperkuat perjalanan transformasi bank yang akan terus diperbarui sepanjang tahu. Untuk startup gelombang pertama akan diarahkan pada berbagai cara yang memiliki dampak dalam meningkatkan customer’s digital journey, pengelolaan risiko bank, serta cryptocurrency, blockchain dan cybersecurity.
Selain itu, DBS Accelerator juga didukung oleh mitra industri terkemuka, termasuk Amazon Web Service, HKUST Business School, IBM, InvestHK, dan Thomson Reuters. Melalui program ini beberapa nama stratup fintech global berhasil mendapatkan pendanaan di antaranya, SuperFluid, BerGuardians, Monexo, Mindlayer, palybasis, Hampen Technology, Dollar Smart, dan lainnya.
Di tahun ketiga ini, DBS kembali membuka kesempatan bagi para startup yang ingin berkolaborasi. Caranya dapat mengirimkan aplikasi mereka melalui https://www.f6s.com/dbsaccelerator/apply. Batas penerimaan aplikasi akan dibuka sepanjang tahun, namun untuk batch pertama akan ditutup pada 31 Juli 2017 untuk keperluan dan proses review.