Sehat itu tak mesti check up ke dokter setiap minggu atau minum mutivitamin setiapnya. Cukup mengikuti hidup ala nabi kita bisa sehat setiap hari. Itulah yang dilakukan oleh Rizalman dia memulai mengikuti kiat hidup sehat alanabi. Setelah berpikir cukup lama bersama komunitas pengajiannya, mengapa mereka tak mencoba bisnis obat herbal sehat ala nabi. Makanya dia pun membuat perusahaan yang kini bernama Alanabi.
Rizalman melihat, bisnis obat herbal Alanabi ini berpeluang besar, apalagi mereka melihat kini kesadaran masyarakat akan hidup sehat mulai tinggi. Masyarakat kini perlahan-lahan meninggalakan obat-obatan kimia dan beralih ke herbal. Karena selain harga obatan kimia yang relatif mahal juga berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Berbeda dengan herbal jika dikonsumsi dalam jangka panjang tak berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya mengkonsumsi obat-obatan herbal seperti perintah nabi. Maka Rizal pun mulai membuat jamu-jamuan atau multivitamin tradisional yang mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan. Minuman yang berasal dari perpaduan 9 tanaman herbal jahe merah, jintan hitam, delima, madu hingga kurma yang memang minuman sehat yang bisa mengobati segala macam penyakit. Minuman sachet ini diproduksi oleh PT Mitra Abadi Neutraceutical Tangerang.
Bisnis Obat Herbal Alanabi, Perlu Ketekunan dan Konsistensi
Meski berpeluang besar ternyata tak mudah menjalankan bisnis ini setelah melakukan berkali-kali riset dan uji coba baru mendapatkan produk herbal yang memang berkualitas ketika diturunkan di pasaran. Apalagi obat-obatan herbal memang proses penyembuhannya lebih lama dibandingkan obat-obatan pabrikan. Maka untuk memperkuat bisnisnya Alanabi pun harus berkolaborasi dengan PT Angsana Dwitunggal yang kini menjadi distributornya.
(Baca juga artikel terkait : Bisnis Tanaman Obat )
Kedua perusahaan tersebut telah menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) yang akan segera dilaksanakan. Alanabi kini pun telah menjadi perusahaan nasional yang kini omzet sudah mencapai Rp50 juta perbulan dengan produksi 10 karton per hari. Dan Kini alanabi telah memiliki 2 segmen pasar, yakni 6.000 pesantren-pesantren yang berada di Jawa yang telah memiliki 25 titik pusat stockis dan 2.000 toko tradisional di jabodetabek.