Ingin memperbaiki perekonomian keluarga itulah yang menginpirasi Askasifi Eka Cesario dalam membuat bisnis keripik pisang Lampung. Ia merasa lelah dengan keadaan keuangan keluarganya yang dari kecil masih saja serba terbatas. Sehingga mengharuskannya menjadi loper koran hingga tukang parkir.
Meski sudah berkerja sejak kecil, dia merasa tidak ada pemasukkan yang membuat perekonomian keluarganya maju. Hingga mengharuskannya memutar otak untuk mencari usaha apa yang bisa membuat keuangan keluarganya menjadi lebih baik. Akhirnya Askha yang saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah atas mencoba peruntungan membuka bisnis cemilan tradisional.
Baca Artikel Terkait, Percepat Produksi Keripik dengan Mesin Perajang Umbi
Bersama ibunya, lulusan SMA Negeri 12 Bandar Lampung ini survei bisnis ke sentra keripik Lampung di daerah Kedaton Bandar Lampung, pusatnya bisnis keripik Pisang Lampung. Saat itu dia berpikir apa mungkin bisa masuk ke daerah sentra keripik yang memang saat itu sudah terkenal menjadi pusat oleh-oleh khas Lampung. Di tahun 2007 dia pun menjajal dengan menitip cemilan tradisional, seperti kelanting dan marning (jagung).
Seiring berjalannya waktu, Askha tak menyangka jika usahanya lumayan menguntungkan. Dia pun mengembangkan bisnisnya dengan mencoba mengambil kemplang langsung dari produsennya. Kemudian dititipkan ke warung oleh-oleh di Sentra Keripik.
Di awal tahun 2009 angin segar pun datang, seorang saudara menawarkan untuk membuka outlet, namun barang tetap mereka yang isi (red Saudara). Dengan biaya sewa yang murah dan keterbatasan modal akhirnya ia bersama keluarganya mencoba bisnis ini. Meski beberapa kali merugi karena masih menyetok barang dari toko lainnya.
Dengan keadaan yang seadanya Askha bersama ayah dan ibunya optimis untuk terus tekun jalanin bisnis ini. Menurutnya merugi yang sangat besar itu wajar karena memang belum memahami sistem berbisnisnya. Justru itu membuat Askha dan orang tuanya lebih giat lagi untuk belajar. Hingga di tahun 2011, Askha berani membuka produksi sendiri karena ingin mendapatkan keuntungan yang lebih.
Bisnis Askha pun semakin berkembang di tahun 2012 dan bisa membuka cabang di sentra industri. Usahanya kini tak lagi diurus sendiri karena sudah ada karyawan yang membantu meringankan beberapa pekerjaannya. Dari tahun ke tahun, usahanya pun semakin berkembang dan kini outlet keripiknya sudah memiliki 4 cabang dengan nama Askha Jaya I, Askha Jaya II, Askha Jaya III, dan Askha Jaya IV.
Bahkan reseller kripiknya sudah tersebar ke luar daerah Lampung termasuk ibukota. Meski perlahan namun pasti, omzetnya naik dari tahun ke tahun meski kenaikannya tidak terlampau tinggi hanya 10-15%. Namun bisnisnya ini memang telah menyelamatkan perekonomian keluarganya.
Bisnis Lewat Dunia Maya
Kini Askha pun sudah sudah menjajal bisnis online lewat situs askhakeripik.com dan dengan akun Instagram bernama Askhakeripik. Produk yang ia tawarkan adalah oleh-oleh khas Lampung seperti keripik pisang khas Lampung dengan 15 rasa yaitu coklat, keju susu, keju pedas, keju original, susu, mocca, kopi, durian, melon, strawberry, jagung bakar, jagung manis, rumput laut, udang pedas, dan sapi panggang.
Selain keripik pisang Outlet Aska juga menyediakan oleh-oleh khas Lampung lainnya, yaitu keripik singkong dengan varian rasa jagung bakar, jagung manis, balado, sapi panggang, dan sambal tumis. Berbagai kopi lampung dari yang biasa sampai kopi luwak, kemplang, aneka olahan jagung, keripik nangka, keripik sanjai, keripik talas, keripik tempe, keripik mantang, kelanting, sale pisang, gipang, kerupuk ikan, lempok durian, dan dodol lampung juga bisa anda dapatkan di toko online Askha.
Harga keripikinya sendiri perkilogramnya seharga Rp 50.000. Namun biasanya lebih laku jika dijual dengan perempatan dengan harga Rp 12.500. Sedangkan untuk reseller perkilogramnya seharga Rp 45.000.
Sentra Keripik Lampung, Surganya Keripik
Sebenarnya Askha tak sendirian melakukan bisnis keripik pisang Lampung. Di sentra industri bisnis keripik Lampung yang terletak di Jl. Pagar Alam, Segala Mider atau terkenal Gg. PU sudah terdapat sekitar tiga puluhan UKM keripik yang belum termasuk cabangnya bisnis keripik pisang lampung.
Awalnya tak sebanyak itu, hanya ada satu UKM yang menjalankan bisnisnya. Tepatnya di tahun 1996, delapan tahun sebelum Askha menjajal bisnisnya. Pelopornya adalah Sucipto yang merintis usaha keripik dengan gerobak dorongnya. Hingga akhirnya berdiri beberapa kios keripik di kawasan yang bisa dibilang cukup strategis karena terletak di Jantung Kota Bandar Lampung bisa dituju oleh Jalan Teuku Umar atau melalui Jl. Imam Bonjol.
Kemudian sejak 2008 sentra keripik ini resmi menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Lampung yang ditandai dengan berdirinya gapura sentra industri keripik sebagai mitra binaan. Akibatnya sejak kini Lampung dikenal sebagai surganya Keripik, yang salah satunya UKM Keripik yang bernama Askha Jaya.