Tak sedikit orang memandang sampah adalah masalah. Namun tidak bagi Bambang Suwerda seorang dosen politeknik kesehatan lingkungan Yogyakarta. Ditangannya sampah bisa diubah menjadi pundi-pundi yang menguntungkan. Lewat idenya yang dulunya dianggap konyol bagi masyarakat sekitar. Ide yang bernama bank sampah itu ternyata bisa menyelesaikan dua masalah, kebersihan dan kemiskinan sekaligus.
Inspirasi Bank Sampah
Idenya mendirikan bank untuk sampah terinspirasi dari kasus demam berdarah di Bantul menduduki peringkat pertama di desanya. Kasus tersebut terjadi karena makin banyaknya tumpukan sampah di Bantul. Akhirnya ia mendirikan Bank untuk Sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan. Dusun ini terletak di wilayah perkotaan Kabupaten Bantul. Bank untuk sampah ini didirikan pada tanggal 23 Februari 2008.
Jika ditanya modal, Bambang hanya mengatakan konsep 3 R— reduce, reuse,recycle. Dua bulan pertama ia merasa kesulitan mengenalkan bank untuk sampah ke masyarakat. Ia pun mencari alternatif lain dengan mengajak anak-anak menyetorkan sampahnya ke bank untuk sampah. Karena setelah menyetorkan uang mereka mendapatkan uang akhirnya masyarakat setempat ikutan. Kini telah ada 200-300 nasabah komunal dan 500-600 nasabah individual yang bergabung di Gemah Ripah—bank untuk sampah yang didirikannya.
Bambang tak mau sukses sendirian, ia pun mulai mengenalkan bank sampah dari satu daerah ke daerah-lain. Dan kini hampir semua daerah mempunya bank seperti ini. Karena jika suatu kota ingin meraih piala adipura maka salah satu syaratnya harus mempunyai bank untuk sampah.
Manfaatnya bagi Masyarakat
Tercatat, pada Desember 2014 jumlah bank untuk sampah secara nasional mencapai 2.800 unit dan pada akhir 2015 meningkat hingga 3.900 unit. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengapresiasi ide bank ini. Menurutnya saat ini penanganan sampah seharusnya tidak lagi tertuju pada pembangunan fasilitas pembuangan besar yang bisa menyerap anggaran tetapi tidak efektif dari sisi manfaat bagi masyarakat.
Selain itu akan disarankan juga adanya transformasi penanganan sampah dengan berorientasi pada pengembangan UMKM berbasis pengelolaan sampah sudah saatnya digencarkan secara masif di Tanah Air agar bisa memberikan manfaat dari sisi perekonomian. Wapres pun meminta kepada kementerian bersama dengan kepala daerah diminta segera menindaklanjuti seluruh hasil rapat kabinet terbatas terkait pemanfaatan sampah menjadi listrik, pupuk, biogas dan lainnya.