Masalah modal bukanlah hambatan utama bagai wirausaha pemula. Sepanjang yang bersangkutan memiliki dasar dan kemampuan untuk berusaha, maka modal pun bisa dicari. Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram mengungkapkan hal itu dalam Women Entrepreneur Workshop 3.0, yang digagas Women for The World Foundation, di ruang auditoruim Kemenkop dan UKM, di Jakarta, Kamis (8/12).
“Selain kemampuan dasar atau knowledge, wirausaha pemula mesti memiliki skill dan wawasan yang bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai peatihan atau seminar semacam ini. Nah dari sini bisa tumbuh kemampuan memiliki network atau jaringan serta yang terakhir adalah kemampuan memanfaatkan peluang,” ujarnya Dalam pandangan Agus Muharram, wanita lebih memiliki kemampuan untuk terjuun sebagai wirausaha pemula atau baru. “Wanita dikenal lebih ulet, lebih hemat dan teliti, maka dari itu Kemenkop dan UKM mendorong para wanita untuk menjadi wirausaha pemula,” katanya.
Agus Muharam menjelaskan, untuk masalah permodalan, Kemenkop dan UKM memiliki berbagai macam pilihan yang bisa dimanfaatkan wirausaha pemula. Bagi pengusaha yang sudah existing namun ingin membesarkan usahanya, bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalaui bank-bank pelaksana, dengan suku bunga 9 % saat ini dan turun menjadi 7 % pada 2017.
Sementara yang baru memulai usaha, LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) KUKMK, sudah diusulkan untuk bisa memberikan pembiayaan mulai 2017. Ia menyebut mulai tahun depan sudah ada skema peminjaman untuk wirausaha pemula individu 4,5% dengan plafon antara Rp 50-Rp 250 juta, sementara untuk koperasi bunganya hanya 8% atau lebih rendah dibandingkan bunga bank.”Kalau belum mulai usaha sama sekali, bisa pinjam ke LPDP dengan bunga 4,5%. Tapi syaratnya harus ada afiliasi yang menjaminkan, misalnya anda sudah punya gedung, Alfamart atau Baba Rafi jadi penjamin. Itu bisa pinjam sampai maksimum Rp 250 juta ,” ujar Agus
Sementara itu Presiden Women for The World Foundation Dr Rosa Rai Djalal, mengatakan pihaknya akan memperkuat wanita di bidang ekonomi dan teknologi dengan mendorong ribuan kaum Hawa menjadi pengusaha.”Kami mendorong munculnya 5.000 wanita pengusaha dalam jangka waktu lima tahun,” ujarnya .Lembaga yang dipimpinnya, ia sebut ikut pula memperkuat wanita di bidang politik dan partisipasi aktif warga sipil, di bidang pendidikan, juga di bidang kesehatan.
Sedangkan keinginan membentuk wanita pengusaha berdasarkan kriteria tertentu. Mulai dari wanita berusia 17 tahun yang akan didorong berwirausaha secara online.
“Wanita yang punya usaha akan didukung dalam bentuk mentoring. Misalnya bagaimana melakukan packaging produk dengan baik, menjaga kualitas produk dengan baik,” tegas Rosa.
Mentoring pun dilakukan sampai para wanita asuhan tadi berhasil. Misalnya, dari jualan bakso gerobak sampai punya restoran sendiri.
Wanita yang sudah diberi pelatihan usaha, terang Rosa, harus memberikan pelatihan kepada dua wanita lain. Harapannya akan berkembang banyak wanita pengusaha.
Di bidang teknologi, ujar dia, wanita pengusaha akan diajari bagaimana memanfaatkan teknologi untuk marketing.“Daripada kemajuan teknologi hanya untuk upload foto-foto, alangkah baiknya jika digunakan untuk marketing produk,” ujarnya. Dalam melaksanakan upaya ini, Women for The World Foundation akan bekerja sama dengan pemerintah lokal juga dengan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia).