Memiliki laporan keuangan yang baik bukan hanya untuk level bisnis yang besar saja, termasuk semua level bisnis termasuk untuk para pelaku UKM (usaha kecil menengah). Maka dari itu mulailah untuk melakukan pembukuan sederhana.
Dengan memiliki laporan keuangan yang baik sejak awal erintis bisnis, maka akan mampu menjamin bisnis UKM Anda cepat untuk berkembang.
Perlu diketahui inilah beberapa mengapa catatan pembukuan sederhana sangat penting untuk para pelaku UKM :
Mampu mengatahui kondisi keuangan usaha yang sedang dijalankan
- Mengetahui seberapa banyak uang yang dimiliki oleh Anda dari bisnis yang dijalankan.
- Mengetahui nominal untung atau ruginya.
Mencegah usaha Anda dari hal yang membuat stuck
- Dengan mengatahui kondisi keuangan, maka Anda bisa mencegah sedini mungkin dan mengetahui resiko yang akan terjadi.
- Bisa tahu ketika kondisi keuangan sedang minim. Jadi Anda tahu kapan harus beli stok terlebih dahulu atau untuk bahan baku.
Baca Juga : Baru! 15 Tips Memulai Usaha dan Apa yang Harus Disiapkan Pengusaha Pemula
Maka dari itu, mulai sekarang cobalah untuk membuat laporan keuangan yang sederhana. Inilah pembukuan keuangan yang sederhana yang wajib dimiliki UKM :
Buku Arus Kas
Pencatatan yang paling dasar atau basic adalah dengan mencatat arus keluar-masuknya uang secara rill. Dengan begitu, Anda akan mengetahui seberapa jumlah uang masuk dan seberapa jumlah uang keluar serta bisa berhati-hati dalam menggunakan uang untuk keperluan lain.
Buku Stok Barang
Untuk Anda yang sudah mulai stok barang dalam usahanya, baik stok bahan baku maupun stok barang yang dijual, maka sangat baik jika stok bahan baku dan barang jadi yang dijual dicatat secara khusus.
Ada dua metode dalam membuat laporan persediaan barang yaitu menggukanan metode fisik yang mengharuskan perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan dan metode perpetual (buku) di mana setiap jenis persedian dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan.
Buku Pembelian
Dalam buku ini, Anda mencatat semua transaksi pembelian yang tidak dibayar dengan tunai. Anda bisa mencatat pembukuan ini sesuai dengan faktur-faktur dari pembelian, kemudian catat dengan tertib sesuai dengan tanggal pembeliannya.
Buku Penjualan
Dalam buku ini Anda mencatat transaksi penjualan yang dilakukan oleh individu ataupun organisasi. Pembukuan ini biasanya disertakan salinan faktur-faktur yang sudah dibuat. Ini bertujuan untuk mencocokan harga beserta potongan yang diberikan pada masing-masing produk.
Buku Biaya
Pada buku ini Anda lebih ke mencatat biaya operasional selama proses produksi dan pemasaran. Seperti membayar karyawan, listrik, telepon, baiaya sewa tempat usaha dan lainnya.
Buku Utang
Hutang ini jangan sampai terlupakan ya. Karena tidak selamanya pembelian dilakukan secara tunai, ada juga yang dilakukan secara kredit atau di bayarkan nanti.
Dalam kasus seperti ini, maka kita harus mencatatnya dalam Buku Piutang. Sehingga kita tidak lupa siapa saja yang berpiutang kepada kita, berapa besar piutangnya serta telah melakukan pembayaran seberapa besar.
Dengan adanya laporan piutang ini, Anda akan dapat menentukan seberapa banyak utang yang belum tertagih.
Begitulan kira-kira cara membuat pembukuan sederhana untuk para pengusaha pemula khususnya para pegiat UKM. Meksipun pembukuan keuangan terkesan rumit, namun itu akan membantu dalam membangun usaha Anda.