PPLIPI Didukung Kemenkop Kembangkan UKM Perempuan

Di usianya yang baru memasuki satu tahun, Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) memberikan bantuan permodalan kepada 1300 usaha mikro dan kecil (UMK) yang ada di wilayah Jabodetabek. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengapresiasi langkah tersebut. “Program unggulan dari PPLIPI dengan memberikan bantuan permodalan bagi pelaku UMK perempuan berarti sudah membantu pemerintah dalam memberdayakan UMKM. Oleh karena itu, kami sangat mendukung”, kata Agus pada acara PPLIPI Peduli Bantuan Permodalan 1300 UMKM, di Jakarta, Rabu (19/7).
Di depan ratusan perempuan pelaku UMKM se-Jakarta, Agus pun merasa bangga terhadap kehadiran PPLIPI karena program bantuan permodalan itu tidak menggunakan dana pemerintah, melainkan swadaya dari para pengurusnya. “Karena, Kemenkop dan UKM sudah tidak lagi memiliki dana bantuan sosial atau bansos”, kata Agus.
Namun, lanjut Agus, Kemenkop UKM menawarkan program-program unggulan yang dimilikinya. Diantaranya, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya sebesar 9%. Bahkan, tahun depan suku bunga kredit KUR akan turun lagi mejadi 7%. Selain itu, Kemenkop UKM juga menggulirkan program pengurusan hak cipta secara gratis, ijin usaha mikro dan kecil (IUMK), hingga pelatihan-pelatihan seperti pelatihan perkoperasian, kewirausahaan, manajerial usaha, dan sebagainya. “PPLIPI juga bisa memanfaatkan dana bergulir dari LPDB KUMKM”, imbuh Agus lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PPLIPI Indah Suryadharma Ali mengatakan, di usia satu tahun PPLIPI sudah memiliki beberapa program unggulan. Pertama, memberikan bantuan permodalan bagi usaha mikro dan kecil (UMK) perempuan anggota PPLIPI. “Permodalan merupakan kendala yang selama ini membelit UMK perempuan. Nah, dengan tambahan bantuan modal ini maka diharapkan bisa meningkatkan usahanya. Otomatis maka pendapatan dan keuntungan pun akan meningkat. Ujung-ujungnya adalah keluarga akan lebih sejahtera”, kata Indah.
Oleh karena itu, Indah berharap agar bantuan permodalan dari PPLIPI ini benar-benar digunakan untuk modal usaha, bukan untuk keperluan lainnya. “Para penerima bantuan itu melalui proses yang cukup panjang, dari mulai tahap seleksi hingga verifikasi di lapangan yang dilakukan oleh tim kecil dari kami. Mereka blusukan hingga ke pelosok-pelosok wilayah Jabodetabek agar bantuan menjadi tepat sasaran”, jelas Indah.
Selain bantuan permodalan, lanjut Indah, PPLIPI juga mempunyai program unggulan lainnya. Diantaranya, melakukan pembinaan bagi UMK perempuan agar mampu meningkatkan daya saing produknya, menjadi jembatan bagi produk UMK perempuan yang akan memasarkan produknya ke luar negeri, hingga program pendidikan dan kesehatan bagi keluarga. “Dengan begitu, suatu saat nanti kita bisa melihat peran perempuan bisa maksimal dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Kami yakin bisa karena perempuan memiliki ciri khas yang ulet, jujur, dan mau kerja keras”, pungkas Indah.