Kode Keterangan Produksi & Kadaluarsa Kemasan Makanan yang Harus Diketahui

Label Expired Date dan Best Before adalah kedua lebel yang sering Anda lihat di setiap produk, terutama produk makanan. Tapi apakah Anda mengerti kedua makna dari label-label tersebut? Umumnya baik label expired date dan best before sering dianggap memiliki arti yang sama oleh konsumen bahkan pelaku usaha. Tapi ternayata keduanya memiliki arti yang berbeda loh.

Kadaluarsa atau yang disebut dengan expired date adalah tanggal batas maksimal di mana produk bisa dikonsumsi. Dalam menetapkannya, produsen melakukan serangkain tes untuk menguji perubahan fisik, bau dan dari jumlah bakteri yang tumbuh pada produk pangan yang ingin dilabeli.

Sementara best before digunakan untuk merujuk kualitas produknya. Artinya bila ada produk yang sudah lewat tanggal best before maka yang terpengaruh hanyalah rasa. Jadi pada umumnya makanan yang belum dibuka dan disimpan dengan tepat biarpun sudah lewat tanggal best before namun tetap aman dikonsumsi dan masih ada nilai gizinya, yang berbeda hanyalah rasanya saja.

Secara lengkap ini lah yang harus diketahui baik pelaku usaha maupun konsumen tentang label Expired Date dan Best Before.

Label Best Before

Label ini biasa ditemukan di makanan atau minuman beku, kering, kaleng dan makanan lainnya. Tanggal Best before biasanya ditentukan dari ketahanan rasa produk. Meskipun rasa dan tekstur produk berubah namun produk masih tetap aman di konsumsi.

Baca juga : Label Ideal Untuk Produk Makanan

Tapi agar dapat aman dikonsumsi cara penyimpanan juga berpengaruh terhadap ketahanan produk. Jadi selalu ingat bahwa makanan atau minuman dengan label best before hanya akan terjamin jika disimpan sesuai petunjuk pada label, misalnya disimpan di tempat yang kering dan sejuk atau simpan di kulkas setelah dibuka.

Label Expired Date

Label ini ditetapkan oleh produsen dari berbagai ujian yang dalam kurun waktu tertentu untuk melihat perubahan fisik, bau dan jumlah bakteri yang tumbuh. Jika ditemukan kualitas akan buruk pada tahun kedua maka mereka akan memilih tanggal Expired Date di tahun pertama setelah produksi.

Jika kualitas makanan atau minuman berubah hingga 80%, efek yang didapatkan oleh konsumen bisa sangat berbahaya tergantung dari pertumbuhan bakteri yang terjadi. Bakteri di dalam makanan kadaluarasa bisa saja menimbulkan efek seperti keracunan makanan, yaitu diare, demam, kejang dan muntah.

Tetapi bila kondisi fisik makanan atau minuman masih baik, dalam artian tidak berbau, berlendir atau berubah warna biasanya kualitas produk masih baik dan layak dikonsumsi. Hal ini bisa saja produsen sudah mengantisipasi mengambil jeda waktu yang lebih singkat dari durasi perytumbuhan bakteri pada makanan.

Produk apa saja yang wajib dilabeli dengan tanggal kadaluarsa? Menurut The Canadian Food Inspection Agency ada lima jenis produk makanan yang harus dilabeli dengan expired date yaitu susu formula bayi dan pengganti Asi lainnya, suplemen gizi, makanan pengganti, makanan untuk diet rendah energy dan diet cair yang diresepkan.

Baca juga : kemasan makanan dan mesin packing 

Selain kedua hal di atas, pada kemasan juga sering dicantumkan label lain seperti Use By Date, Baked On, kode P/M atau MFG, Pack by Date, dan Sell Before.

Use before, kurang lebih sama seperti Best Before, yaitu merupakan tanggal yang menunjukan kualitas dan kesegaran dari sebuah produk. Label ini menganjurkan Anda untuk membeli dan mengkonsumsiu produk sebelum tanggal tersebut.

Baked On, sering dipakai untuk bakery yang artinya adalah kue dan roti akan lebih terasa nikmat dikonsumsi di hari yang sama dalam priode 24 jam. Dilansir dari Tempo.co label ini dapat membatu pembeli untuk membuat keputusan mengkonsumsi roti atau kue.

Kode P/M atau MFG, artinya adalah singkatan dari manufacturing date. Kode ini disertai dengan tanggal yang menjelaskan tanggal produk tersebut dibuat atau diproduksi. Selain itu, juga sering disertai dengan kode atau singkatan tertentu untuk nama perusahaan. Pada umumnya kemasan dengan kode ini disertakan di atas tanggal Expired Date atau Best Before Date, dengan tulisan misal MFG 170517, berarti produk tersebut dibuat oleh pabrikannya pada 17 Mei 2017.

Pack by Date, adalah kode yang digunakan untuk menyertakan tanggal kapan produk tersebut dipacking oleh produsen atau distributor. Biasanya, kode  ini terdapat pada minuman seperti kopi, the, manisan atau buah kaleng.

Sell Before, merupakan infromasi tanggal yang menjelaskan kapan barang harus dipajang untuk dijual dan harus dibeli sebelum memasuki tanggal tersebut. Label ini ditujukan untuk distributor atau penjual bukan konsumen.

Display Until, label ini dicetak pada kemasan bertujuan untuk membatu supermarket dalam mengelola perputaran stock. Sehingga tidak ada implikasi nyata bagi konsumen. Pada umumnya kode ini juga tidak ditampilkan pada produk, melainkan pada kardus atau packaging barang.

Nah, jadi untuk konsumen cermati kembali kode-kode tersebut pada produk yang ingin Anda beli. Sementara untuk produsen sertakan label yang lengkap pada produk pangan milik Anda. Hal ini adalah kewajiban bagi setiap produsen. Seperti yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label Dan Iklan Pangan.

Di dalamnya tertulis setiap orang yang memproduksi atau menghasilkan pangan yang dikemas di Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada kemasan produknya. Label-label tersebut tidak hanya tanggal kadaluarsa saja, namun juga memuat nama produk, daftar komposisi, berat bersih, identitas produsen, legalitas, tanggal produksi, tanggal bulan tahun kadaluarsa atau layak dikonsumsi, nomor izin edar pangan, dan ketentuan lainnya.

Mesin Cetak Kadaluarsa

Melihat pentingnya label kadaluarasa membuat pengusaha mulai mempertimbangkan penggunaan alat yang dapat mempermudah pencetakan label tersebut. Untungnya berkat perkembangan teknologi, kini sudah tersedia alat untuk mencetak label kadaluarasa produk, yaitu mesin coding. Mesin ini digunakan hampir semua industri baik kecil hingga menengah untuk membuat berbagai macam kode kadaluarsa pada kemasan makanan maupun minuman.

Mesin coding menggunakan mekanisme stamping dengan memanfaatkan energy panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas (heater) yang disematkan pada blok kuningan yang sudah tersusun kode kadaluarasa berupa angka dan juga huruf. Ada bermacam-macam jenis mesin yang bisa dipilih oleh pengusaha, mulai dari yang manual, semi-otomatis, full otomatis hingga ada juga yang diaplikasikan atau dipasangkan dengan mesin pengemas atau mesin packing kemasan. Berikut jenis mesin-mesin coding tersebut.

Mesin Coding Manual DY-8 dan DY-6

Mesin ini berkerja secara manual. Kode bisa tercetak jika pengguna menarikan tuas yang ada pada mesin ke permukaan kemasan. Mesin manual ini biasanya dipilih oleh industri rumahan yang bisanya memproduksi produk pangan dalam jumlah yang lebih kecil. Mesin juga dilengkapi dengan aksesoris untuk mencetak kata-kata umum seperti EXP, MFG, Date dan juga angka 0-9. Selain itu, tanggal kadaluarasa juga bisa dicetak di segala bahan kemasan, baik itu kertas, plastik maupun karton. Sedangkan untuk tinta, DY-8 menggunakan tinta ribbon yang harganya cukup ekonomis.

Mesin Coding Semi-Auto HP-280

Mesin Coding HP 280 adalah mesin cetak semi-otomatis yang cara kerjanya berbeda dengan mesin coding manual. Perbedaannya ada di sistem kerja mekanik, di mana blok kuningan yang disematkan kode kadaluarasa bisa naik-turun secara kontinyu dan bisa diatur tingkat kecepatannya. Mesin ini juga dilengkapi dengan pedal kaki apabila ingin difungsikan secara manual. Untuk tintanya sendiri mesin ini juga menggunakan tinta jenis ribbon tape.

Mesin Coding Automatic 380/F

Bagi Anda yang memproduksi produk dalam jumlah yang banyak, bisa beralih ke mesin coding otomatis satu ini. Apa yang membuatnya lebih baik dari mesin lainnya? Mesin ini memiliki kecepatan pengerjaan mencapai 300 pcs per menit atau 300 kali cetak dalam satu menit. Mesin ini juga dilengkapi dengan counter untuk menghitung jumlah produk yang sudah dicetak sehingga dapat memudahkan Anda untuk membuat laporan produksi. Selain itu, blok kuningan juga bisa mencetak lebih dari 5 baris dalam 1 kali cetakan.

Mesin Coding HP-241

Cara kerja mesin ini dengan menggunakan sensor switch yang dapat membaca kode pada kemasan. Mesin ini biasanya dipakai pada mesin-mesin pengemas otomatis yang kontinyu seperti mesin vertical untuk kemasan renceng, layaknya shampoo, sabun colek, biscuit, saus dan lain sebagainya.