Tips Membuka Usaha Makanan Ringan dengan Modal Sedikit Tapi Menguntungkan

Usaha Makanan Ringan

Makanan ringan memang bukanlah makanan utama. Namun makanan ini tetap ada pemburunya. Karena bisa disantap saat santai bersama keluarga, menjamu tamu bahkan menjadi buah tangan bagi yang pergi liburan. Bagi Anda yang ingin membuka usaha, tak ada salahnya jika membuka usaha makanan ringan di coba.

Bagaimana Peluang Bisnis Makanan Ringan?

  1. Membuka usaha makanan ringan tentunya akan menguntungkan besar. Karena mayoritas orang memang suka camilan. Sehingga tak heran jika beberapa orang bisa sukses karena makanan ringan contohnya saja produsen Keripik Pedas Maicih.
  2. Modalnya kecil. Karena bisnis ini adalah bisnis makanan ringan sehingga kita bisa menjalankannya dengan modal yang sedikit saja dibandingkan jika kita membuka bisnis kuliner. Pastinya modalnya berlipat-lipat dibandingkan makanan ringan.
  3. Mudah dipasarkan. Karena makanan ini memiliki masa simpan yang panjang jadi mudah dipasarkan meski jarak pengiriman jauh.
  4. Tak mudah basi. Makanan ringan biasanya umum berupa keripik, kue-kue kering, permen, dan stik sehingga tak mudah basi meski disimpan dalam jangka panjang. Sehingga bila tidak laku maka bisa disimpan beberapa lama untuk dijual kembali. Atau bisa dikonsumsi kembali.
  5. Mudah dibuat. Makanan ringan umumnya mudah dibuat dan tidak banyak bahan yang digunakan sehingga tidak ribet.

Baca Juga: Tempat Kursus Cupcake di Jakarta Terlengkapn

Meski banyak keuntungan dalam membuka usaha ringan.  Namun Anda harus berpikir dulu agar bisnis yang akan Anda jalankan akan berprospek cerah. Berikut Tips-Tips yang Harus Anda Pelajari Sebelum Membuka Usaha Makanan Ringan

  1. Tentukan jenis makanan ringannya apakah berupa keripik, gorengan, kue kering atau kue basah. Sehingga Anda bisa memprediksi berapa modal , alat-alat yang akan digunakan begitu juga dengan bahan-bahannya.
  2. Analisa Modal. Jika Anda sudah menentukan jenis makanannya langkah selanjutnya adalah analisa modal. Memprediksikan berapa modal yang akan digunakan untuk membeli peralatan dan bahan-bahan.
  3. Haruskah investasi peralatan. Karena Anda baru memulai usaha ada baiknya Anda pikirkan apakah harus saat ini untuk membeli peralatan. Misalnya Anda ingin membuat kue apakah Anda harus membeli oven listrik sekarang atau menggunakan oven lama yang masih tradisional.

Atau apakah Anda wajib untuk membeli mesin perajang umbi, pencampur bumbu dan lainnya. Jika produksi masih sedikit sepertinya mesin-mesin belum wajib untuk dibeli. Namun jika produksi Anda sudah meningkat dan penghasilan sudah bisa untuk membeli mesin. Maka disarankan Anda untuk membeli mesin saja, untuk mempercepat proses produksi, menghemat waktu dan tenaga kerja.

Usaha Makanan Ringan

  1. Tentukan di mana letak produksi. Untuk di awal tak ada salahnya jika Anda memproduksinya di rumah sendiri. Agar tak membayar sewa, listrik, air, kebersihan maupun keamanan. Namun jika Anda sudah memproduksi makanan ringan dalam jumlah yang besar ada baiknya Anda mencari lokasi khusus untuk membuat camilan. Karena akan banyak karyawan yang datang sehingga kemungkinan rumah Anda tidak cukup.
  2. Tentukan lokasi pemasaran. Lokasi pemasaran pun harus Anda perhatikan untuk produksi camilan Anda. Anda bisa memasarkannya secara online maupun offline. Jika memasarkan secara online lebih baik Anda memasarkannya ke marketplace saja.

Namun jika memasarkan secara offline ada baiknya Anda memasarkan di lokasi-lokasi yang strategis sehingga banyak yang melihatnya dan tertarik untuk membelinya.  Pilihlah lokasi seperti kantin sekolahan, perkantoran, stasiun tempat wisata karena di sana akan ramai pengunjung.

Berikut Beberapa Jenis Usaha Makanan Ringan :

1.    Usaha Makanan Ringan Rumahan 

Usaha Makanan Ringan

Usaha makanan ringan rumahan ini selain merupakan jenis camilan yang bisa dibuat di rumah. Namun camilan yang satu ini memiliki masa simpan yang pendek jadi jika dalam beberapa hari tidak di makan akan basi.  Sebagai contoh gorengan, seblak, makanan dari aci (cimol, cireng, cilok, cilor, cibay), sate buah, takoyaki, kue-kue basah (bolu, roti).

Keuntungan membuka usaha makanan ringan banyak yang mencarinya untuk event-event penting seperti arisan, syukuran, pernikahan, pengajian dan lain-lain.  Harga jualnya beragam tergantung dari jenis dan ukuran. Namun biasanya dijual per buahnya lima ratus hingga lima ribu rupiah.

Untuk menjual makanan ringan rumahan Anda bisa menawarkan kepada tetangga, kerabat, teman arisan Anda. Bisa juga menawarkannya lewat media sosial dengan menguploud foto-foto makanan ringan Anda. Jika perlu menawarkannya ke marketplace saja. Karena saat ini banyak marketplace yang gratis.

2.    Usaha Makanan Ringan Serba 2000

Usaha Makanan Ringan

Usaha makanan ringan serba 2000 berbeda dengan makanan ringan rumahan. Dari segi usia makanan ini memiliki masa simpan yang panjang karena berupa makanan kering seperti keripik, ciki, permen, kerupuk, kuaci dan lain-lain.

Keuntungan usaha ini karena tak cepat basi sehingga bisa dipasarkan hingga ke tempat yang jauh. Dan jika tidak laku bisa dijual untuk keesokan harinya atau dikonsumsi sendiri. Namun untuk makanan ringan jenis ini pastikan dalam keadaan tertutup jika tidak akan melempem dan tidak enak jika dikonsumsi.

Makanan ringan serba 2000 sebenarnya merupakan makanan yang dikemas hemat dari makanan ringan yang dibungkus dengan plastik kiloan. Tentunya makanan yang dikemas dalam ukuran yang sedikit.

Makanan ini biasanya dicari untuk oleh-oleh atau untuk santai di rumah sambil menonton film kesayangan. Biasanya juga makanan ringan jenis ini disajikan untuk menyambut tamu. Sehingga ketika lebaran datang makanan ini biasanya disajikan dalam wadah berupa stoples.

3. Usaha Makanan Ringan Unik

Peluang Usaha Makanan Ringan Unik

Makanan ringan memang banyak jenisnya namun yang unik tentunya lebih sedikit. Dan pastinya lebih menarik perhatian konsumen. Tak sedikit yang mau mengeluarkan uang yang tak sedikit hanya untuk mencoba makanan ringan unik. Hal tersebut wajar, karena orang Indonesia memang dikenal dengan orang yang penasarannya tingkat tinggi sehingga jika ada makanan baru pasti ingin mencobanya.

Makanan ringan unik seperti belalang goreng, rempeyek jangkrik, yoghurt kerbau, es krim nitrogen, es krim kuburan, semangka goreng, rambut nenek dan burger hitam. Anda juga bisa berkreasi untuk menciptakan makanan unik bukan sekedar namanya saja yang unik.

Karena sekarang orang berpikir bahwa makanan ringan unik itu dilihat dari namanya yang unik. Padahal tidak juga makanan ringan yang unik bisa terlihat dari bahan bakunya yang unik.

 Apa Lagi yang Harus Dipersiapkan Untuk Membuka Usaha Makanan Ringan?

Selain jenis makanan, modal dan lokasi tentunya masih ada lagi hal yang terpenting untuk membuka usaha makanan ringan. Seperti

Mesin untuk Makanan dan Mesin Kemasan

Untuk membuat kue tentunya yang dibutuhkan adalah mesin roti seperti mixer, oven dan mesin pemanggang roti. Untuk membuat keripik atau snack tentunya yang dibutuhkan adalah mesin perajang umbi, mesin bumbu. Selain itu tentunya yang dibutuhkan mesin untuk kemasan seperti hand sealer, foot sealer, mesin vakum dan lain-lain. Tak hanya itu setelah mengemas tentunya dibutuhkan juga mesin coding untuk mencetakkan kode dan tanggal secara otomatis. Sehingga bisa terlihat kapan tanggal kadaluwarsa.

Baca Juga: Kursus Membuat Bakso di Jakarta Termurah dan Bersertifikat GoUKM TC Khusus Pengusaha Bakso

Kemasan Makanan

Usaha Makanan Ringan

Kemasan makanan ternyata menjadi sangat penting bagi makanan ringan. Tanpa dikemas tentunya makanan ini rasa dan teksturnya akan segera berubah. Apalagi camilan yang bentuknya snack. Sehingga kemasan tentunya harus sangat diperhatikan. Pilihlah kemasan yang bukan hanya untuk membungkus makanan namun juga mempercantik camilan.

Karena semakin cantik kemasan maka semakin tinggi harga camilan. Kemasan yang cantik akan membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Kemasan ada beraneka macam, ada yang bungkus dengan kertas, plastik , in jar maupun stoples.

Kemasan selain tergantung dari jenis camilan juga tergantung dari lokasi penjualan jika di pasar tradisional sebaiknya menggunakan plastik saja karena biasanya pengunjungnya kalangan menengah ke bawah. Sementara jika di jual di pasar swalayan bisa menggunakan in jar maupun stoples. Sedangkan jika Anda menjualnya online Anda bisa memilih dengan kemasan apa saja sesuai dengan pesanan.

Selamat Mencoba!