Liga Digital, Aplikasi Lokal Pun Perlu Diberi Penghargaan

Liga Digital

Meski aplikasi asing terus bermunculan di tanah air bukan berarti aplikasi lokal berguguran. Aplikasi harus tetap bertahan di negeri sendiri. Sehingga karya anak bangsa Indonesia memang layak untuk diberi penganugerahan. Karena kualitas dan inovasinya memang membanggakan.

Salah satu penganugerahaan terhadap aplikasi lokal adalah Liga Digital memberikan apresiasi dan membuka ruang bagi inovator untuk berinovasi serta memberikan fasilitas-fasilitas bagi para pengembang pemula maupun yang beranjak besar. Liga Digital juga mampu menghimpun berbagai kalangan yang berkecimpung di bidang inovasi digital, turut memberikan andil dalam pertumbuhan aplikasi lokal.

Liga Digital dibagi dalam dua divisi, yaitu divisi Emerging Apps dan divisi Startup. Masing-masing divisi terbagi dalam tiga kategori :

  1. Permainan
  2. Komunikasi atau Sosial
  3. Produktivitas atau Edukasi dan lain-lain.

Divisi Emerging Apps adalah klasemen bagi apps dengan user 10.000 keatas. Divisi Startup adalah klasemen bagi apps dengan user dibawah 10.000. Peringkat aplikasi di Liga akan tersusun secara otomatis dan real time, berdasarkan nilai Average Daily Active Users (DAU) dan Average Time Usage.

Penganugerahan piala dan hadiah secara simbolis akan dilakukan pada hari ini (23/11), mulai pukul 19.00, yaitu dalam rangkaian acara INDONESIA INTERNET EXPO & SUMMIT (IIXS) 2016. Acara yang diselenggarakan di Kartika Expo, Balai Kartini Jakarta tersebut akan dibuka oleh Kepala BEKRAF dan ditutup oleh Dirjen Aptika dari Kominfo.

Ketua Penyelenggara Liga Digital Adie Marzuki mengatakan, “Pasar digital di Indonesia sangat besar dan masih terus betumbuh, seiring dengan penetrasi internet dan smartphone. Pasar yang besar ini didominasi oleh pemain global, belum banyak terisi oleh pemain lokal, sehingga nilai tambah yang luar biasa besar ini hanya sebagian kecilnya oleh masyarakat Indonesia. Indonesia terlalu besar  untuk terus-menerus bergantung kepada produk dari  luar”

Sekjen APJII Henri Kasyfi selaku organisasi penyelenggara pun mengatakan hal yang sama, “Indonesia harus mulai membangun kemandirian serta kedaulatan digital. Hasil riset APJII memperlihatkan bahwa pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia termasuk yang terbesar di dunia. Hal ini tidak akan berarti kalau tidak diisi oleh produk nasional.”

Liga Digital 2016 yang akan berakhir pada tanggal 23 November 2016 ini akan segera dilanjutkan dengan Liga Digital 2017, dengan harapan akan semakin banyak pemain lokal yang sanggup berkompetisi dengan pemain global, minimal di pasar lokal.