Kunjungi Smesco, Ketua Diaspora Janji Promosikan UKM Indonesia

Izin Usaha Online

Smesco UKM kedatangan tamu Ketua Umum Indonesian Diaspora Network-China Prof. Yenni Thamrin. Kunjungan Yenni ke pusat produk UKM Indonesia ini sebagai tindaklanjut dari pertemuannya dengan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dua hari sebelumnya.

Yenni menyambangi gedung Smesco UKM di Jakarta, Kamis (5/1/2017) didampingi beberapa pengurusnya, diantaranya Zulasmin Ketua Kehormatan, Harry Suhardiman Ketua Harian, David Lao Ketua Pelaksana, Virina Wakil Seketaris Jenderal, Ria Hubungan Kerjasama Luar Negeri, dan Magley Hubungan Amerika Latin.

Kedatangan rombongan ini disambut oleh Sekretaris Kemenkop UKM Agus Muharram, Bintang Puspayoga selaku istri Menkop UKM, Deputi bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran KUKM Ahmad Zabadi, dan Staf Ahli Menteri bidang Ekonomi Makro Hasan Jauhari.

Yenni menyatakan ketertarikannya terhadap produk UKM yang dipasarkan di gedung Smesco. Menurut dia hampir semua produk yang ada sangat cocok untuk dipasarkan di China, seperti produk batik, furniture, handicracft, pakaian, mutiara, dan aksesoris.

“Semuanya cocok termasuk pernak perni tadi, kalau ditanya mana yang suka, saya bilang gak ada yang gak suka, semua suka. Sebetulnya tertarik semua semoga dalam waktu dekat kita akan pindahkan Smesco ke Beijing karena memang peminat dari China,” kata Yenni.

Salah satu tugas prioritas dari Diaspora menurut Yenni, membantu mempromosikan produk UKM ke luar negeri, sama halnya yang mereka lakukan di China. Tugas ini ingin ia kombinasikan dengan rencana pemerintah di sana memberikan fasilitas gratis di gedung China Asian Year of Handcrafts and Arts untuk promosi produk UKM Indonesia.

“Kita siapkan ruangan lebih khusus dari 26 negara (termasuk Indonesia), tidak kena test. Harganya pakai di sana. Ruangan yang disediakan akan digunakan dalam jangka waktu lima tahun,” ujar Yenni.

Wayan Dipta mengatakan kunjungan Yenni ke gedung Smesco dalam rangka untuk melihat produk UKM mana saja yang mempunyai peluang bagus untuk dipasarkan di China Asian Year of Handcrafts and Arts. Untuk itu, Yenni akan membawa sebagian produk ke sana yang akan dijadikan sebagai sampel.

“Tadi kita sudah bicarakan, kita seleksi untuk masuk ke sana. Kita sudah kurasi sebagian di Smesco nanti yang cocok dibawa ke sana. Dalam waktu dekat kita adakan pertemuan dengan UKM yang tertarik,” ucap Wayan.

Wayan menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah China yang telah menyediakan tempat promosi UKM di China Asian Year of Handcrafts and Arts, karena hal ini bisa mendongkrak nilai ekspor Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa kontribusi ekspor dari UKM pada tahun 2015 sebesar 15,6 persen dari total ekspor nasional. Pemerintah menargetkan nilai ekspor tumbuh 5 sampai 7 persen per tahun hingga 2019.

“Selain itu mereka minta harus ada event rutin, makanya untuk culture performence di sana yang mungkin bisa kita hadirkan itu Walikota Bandung, Walikota Denpasar, kemudian Bupati Badung, Gianyar. Nanti kita undang mereka pak menteri akan pimpin,” tukas dia.

Ahmad Zabadi menilai kunjungan Yenni ke gedung Smesco UKM ini merupakan kesempatan yang baik untuk membuka lebih luas lagi akses pasar produk UKM ke luar negeri, apalagi China diketahui sebagai pasar utama non migas Indonesia. Dengan peluang pasar seperti itu, Zabadi ingin kerjasama Indonesia dan China dalam hal promosi produk UKM segera diwujudkan.

“LLP KUKM memang sudah menjadikan China sebagai pasar utama furniture kita. Sudah beberapa kali ekspo produk UKM ke China, begitu juga agriculture, kopi,” ungkap Zabadi.

Karena bernilai tinggi, Zabadi yakin produk UKM Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan produk luar. Sehingga ketika akan masuk ke China Asian Year of Handcrafts and Arts, mampu mendapat respon positif dari masyarakat di sana.

“Kita ingin mendapatkan gambaran mengenai peluang pasar kita di sana. Ternyata dia sudah menjadi partner kita sudah lama, kali ini jadi jembatan kita masuk ke China. China populasi penduduknya besar sehingga kita bisa manfaatakan untuk pasar produk UKM kita. Saya yakin pasti akan dapat respon positif,” katanya.

Indonesia bersama 25 negara Asia lainnya diberikan fasilitas gedung pencakar langit, China Asian Year of Handcrafts and Arts oleh pemerintah China. Gedung yang dibangun di tengah kota Beijing dan berada kawasan World Trade Center (WTC) tersebut akan digunakan secara gratis untuk promosi produk-produk UKM.

Khusus untuk Indonesia, pemerintah setempat memberikan keistimewaan. Satu lantai khusus yang berada di lantai 8 gedung tersebut akan diisi oleh UKM Indonesia, dengan luas kurang lebih 739 m2. Tidak hanya itu, pemerintah China juga memberikan kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk membuka restoran di lantai bawah gedung yang sama. Sedangkan negara lain berbeda, dua negara digabungkan dalam satu lantai dengan luas masing-masing 376 m2.

Menkop UKM Puspayoga dijadwalkan akan meninjau kesana guna memastikan layak atau tidaknya tempat yang disediakan. Diperkirakan sekitar 70-75 UKM yang bisa difasilitasi masuk kesana, namun tentu tidak sembarang UKM yang dipilih. Syarat utamanya adalah UKM berkualitas tinggi, berorientasi ekspor dan kemampuan produksinya di atas rata-rata.