Kredit UMI (Ultra Mikro) Per Mei 2017 Siap di salurkan ke Koperasi

kredit ultra mikro
Kredit Ultra Mikro (UMI) merupakan pembiayaan dengan pinjaman maksimal Rp 10 juta kepada Koperasi dan UKM, akan siap disalurkan awal Mei 2017 mendatang.
“Tahap awal akan disalurkan ke koperasi dengan bunga hanya dua persen pertahun. Lalu dari koperasi disalurkan ke anggotanya dengan bunga sesuai kebijakan pengurus, namun diharapkan tidak terlalu tinggi,” ujar Menkop dan UKM Puspayoga, usai membuka Malang City Expo 2017, di Stadion Gajayana Malang, Kamis (27/4).
Kredit UMI ini digagas oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerjasama dengan Kemenkop dan UKM serta Kominfo. Sebagai bagian dari penyiapan penyaluran kredit ini, Kemenkop dan UKM sudah melakukan Mou dengan PB NU dan PP Muhamadiyah dimana kedua organisasi itu yang memiliki unit usaha koperasi maupun BMT.
Menkop mengatakan, kredit UMI ini akan melengkapi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 9 persen tanpa jaminan untuk pinjaman maksimal Rp 25 juta, sedang pinjaman diatas Rp 25 – Rp 500 juta dengan jaminan.
Sementara untuk UKM yang berorientasi ekspor disediakan KURBE dari Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan suku bunga juga 9 persen.
Pemerintah juga menyediakan fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) untuk meningkatkan daya saing produk UKM di pasar internasional.
” Semua itu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun tidak melupakan pemerataan terutama bagi pengusaha kecil dan koperasi,” tegas Menkop.
Program pemerintah tersebut dilakukan secara terintegrasi melibatkan sejumlah Kementerian, misalnya Kemenperin, Kemendag, Kemenpar, Kemenkeu dan Kemenkop dan UKM.
Media Pemerataan
Dalam sambutannya Menkop Puspayoga mengatakan expo atau pameran juga merupakkan salah satu media pemerataan kesejahteraan.
‘Koperasi dan UKM dan IKM harus diberikan media untuk mempromosikan produknya, karena dengan hadir secara langsung, pengunjung akan lebih tahu kualitas produk tersebut, dan bisa langsung transaksi,” kata Menkop.
Selain lewat expo atau pameran, pemasaran produk Koperasi dan UKM juga bisa lewat online /digital.
” Kemenkop bekerjasama dengan Telkom sudah membuat kampung digital di sejumlah daerah uga buat kampung digital, semua itu bagus untuk meningkatkan pemasaran,” tambahnya.
Sementara Walikota Malang Muhamad Anton mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Kota Malang kini mencapai 5,61 persen atau diatas pertumbuhan propinsi Jatim yang  5,5 persen.
“Expo ini adalah kedua kalinya digelar,  sebagai upaya mewujudkan Malang sebagai kota industri,” katanya.
Untuk itu pengenalan pasar menjadi kunci penguatan ekonomi, salah satunya melalui Malang City Expo 2017.
“Industri kecil di Malang tumbuh bagus mullai dari keramik, gerabah, glass painting, mebel dan batik tulis,” imbuhnya.