IFSE: Waralaba Menyerap Tenaga Kerja Hingga 80 Persen

IFSE

Pertumbuhan usaha waralaba di beberapa negara berkembang sangat pesat tak terkecuali Indonesia. Menurut Data International Franchise Association pada tahun 2014, jumlah waralaba di dunia mencapai 770.368 unit. Sementara data dari WFC Meerting tahun 2013, jumlah waralaba di 3 negara ASEAN yakni Malaysia, Filipina dan Singapura mencapai 2522 waralaba.

Di Indonesia sendiri sudah tercatat sekitar 698 waralaba yang jumlah gerainya mencapai 24.400 yang terdiri dari 63% waralaba dan Bussiness Opportunity lokal 37% waralaba asing, dengan omzet mencapai

Pemerintah sendiri sejak 10 tahun terakhir telah memfasilitasi kurang lebih 600 pelaku usaha waralaba yang potensial untuk diwiralabakan dalam bentuk penyedian stan pameran baik di dalam maupun luar negeri yang kini jumlahnya mencapai 600 pelaku usaha waralaba.

Partisipasi pemerintah tersebut bukan sekedar untuk memfasilitasi pelaku usaha namun juga untuk menberikan semangat kepada para pelaku usaha.

Dan yang paling terpenting pelaku usaha yang distimulus  lebih mudah dalam beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terutama pelaku usaha  yang memiliki perizinan resmi berupa Surat Tanda Pendaftaran Waralaba  (STPW).

Selain itu untuk mendukung  kewirausahaan kemendag juga mengadakan acara Indonesia Franchise & SME Expo, 25-27 November di JCC Senayan. Acara ini suatu kehormatan bagi Indonesia. Pasalnya setelah 14 lalu didirikan Indonesia baru bisa menjadi tuan rumahnya.

Menurut Anang Sukandar, Ketua  Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) ini, Pameran Indonesia Franchise & SME Expo  ini menjadi kesempatan yang baik bagi anggota AFI untuk memperlihatkan keunggulan produk mereka kepada publik luar negeri, khususnya para peserta asosiasi franchise asing yang ikut serta dalam kegiatan WFSI tahun ini.

Tak sedikit pula anggota WFSI yang juga membawa pengusaha dari negara asal mereka dan kita harus memanfaatkan ini untuk memperkenalkan produk kita kepada mereka dan mencari peluang untuk membuka usaha di negara asal mereka.

Acara yang dihadiri oleh 26 negara tersebut dibuka oleh Presiden RI, Jokowi  dan didampingi oleh Menteri Dalam Negeri. Dalam sambutannya Jokowi mengatakan, dengan dijadikan Indonesia sebagai tuan rumah menandakan bahwa potensi bisnis waralaba di Indonesia memang patut untuk diperhitungkan. Karena menjadi tuan rumah acara internasional tidaklah mudah pasti penyeleksiannya ketat. Sehingga acara ini tidak boleh disia-siakan.

Karena ini merupakan merupakan momentum yang penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karena dalam acara tersebut bisa mempertemukan antara calon pelaku bisnis, pelaku bisnis pemula, pelaku bisnis professional, akademisi dan pemerintah baik dari 26 negara asia pasifik.

Jokowi pun mengatakan dengan adanya waralaba bisnis masyarakat jadi naik kelas, karena ada branding sendiri. Waralaba pun patut diperhitungkan keberadaannya karena bisa menyerap tenaga kerja hingga 70=80 persen di Indonesia.

Dalam acara tersebut juga, Presiden ke tujuh Indonesia itupun memberikan apresiasi kepada pengusaha yang telah berhasil dalam usaha waralabanya. Para pengusaha waralaba tersebut telah dinilai oleh tim juri independen yang beranggotakan 11 orang pada (7-9/11). Penjurian tersebut menghasilkan 11 pemenang dari 4 kategori yaitu kategori waralaba pratama, kategori waralaba utama, kategori waralaba global Indonesia, dan kategori Mancanegara,