Dian Pelangi, Sukses Berkat Dipaksa Orang Tua

Siapa yang tidak mau sukses? Semua orang pasti sangat ingin bisa menjadi sukses. Apalagi jika bisa sukses seperti Dian Pelangi. Ya, siapa yang tidak kenal dengan Dian Pelangi, pengusaha di bidang fashion hijab yang saat ini tengah digandrungi para hijabers. Tidak hanya gayanya yang fashionable, produk hijab dan baju muslim karyanyajuga laris manis di pasaran. Tapi tahukah Anda, Dian yang saat ini termasuk sukses dengan bisnis hijabnya, dulu sempat terpaksa untuk mengikuti kemauan orang tuanya untuk sekolah di bidang busana dan meneruskan bisnis fashion yang memang sudah lama dilakoni orang tuanya. Lalu bagaimana kisahnya hingga ia bisa sukses seperti sekarang ini? Simak kisahnya berikut ini.

Berawal Dari Kelahiran Dian

Pada mulanya bisnis di bidang busana yang dilakoni Dian didirikan oleh kedua orang tuanya pada tahun 1991 yang juga merupakan tahun kelahiran Dian. Ada tebersit di dalam pikiran ibunda dan ayahandanya bahwa bisnis ini sebaiknya diberi nama Dian sebab usaha ini kelak akan diteruskan olehnya saat dewasa. Karena busananya sebagian besar menggunakan teknik “jumputan” yakni teknik warna-warni khas Palembang yang istilah lainnya adalah Pelangi, maka istilah Pelangi diambil untuk melengkapi nama bisnis ini menjadi Dian Pelangi.

Sempat Lepas Hijab

Dian Wahyu Utami atau yang saat ini lebih sering disebut Dian Pelangi memang sudah mengenakan hijab sejak duduk di bangku SD. Ia juga meneruskan masa SMP di pesantren yang mengharuskannya mengenakan hijab. Namun pada masa SMA Dian sempat lepas hijab karena melihat teman-temannya banyak yang tidak berhijab. Namun karena orang tuanya termasuk keluarga yang cukup agamis, mereka nampak sedih melihat Dian tidak lagi berhijab. Akhirnya ia pun kembali mengenakan hijabnya hingga sekarang ini.

Dipaksa Masuk SMK Tata Busana dan Meneruskan Bisnis

Memang, melakukan hal karena paksaan tidak seenak seperti atas dasar kemauan sendiri. Namun, siapa sangka jika paksaan orang tua ternyata membawakan kesuksesan yang sangat besar terhadap dirinya. Menjadi seorang desainer bukanlah impian dari Dian Pelangi. Sempat sebal dengan paksaan orang tua, namun mau tak mau dia harus menjalaninya. Yup, Pelangi justru dipaksa oleh orang tuanya untuk masuk sekolah kejuruan dengan mengambil jurusan tata busana. Usai lulus SMA, Dian Pelangi pun diminta untuk meneruskan usaha orang tuanya yakni fashion berlabel Dian Pelangi. Sempat sedih pula, namun kini Dian Pelangi merasakan kebahagiaan yang tiada terkira.

Mulai Menekuni Bidang Fashion

Diakui oleh wanita kelahiran Palembang, 14 januari 1991 ini bahwa dirinya sempat merasa minder di awal karirnya. Lulus SMA, Dian Pelangi diminta untuk mengelola butik orang tuanya yang ada di Jakarta. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, dia pun menikmati dunia fashion. Makin serius menekuni dunia fashion, Dian Pelangi akhirnya masuk ke sekolah mode ESMOD.

Sukses Dikenal Orang Berkat Kegigihan dan Kemandirian

Berbekal dari pengetahuannya tentang busana dan agama, Dian Pelangi pun mulai memulai bisnisnya sendiri meski orang tua Dian Pelangi adalah pemiliki butik busana muslim label Dian Pelangi di Pekalongan dan Jakarta. Mulai dari desain, marketing, dan promosi dilakukannya sendiri. Namanya semakin dikenal setelah berpartisipasi dalam perhelatan fashion show di Melbourne dan Jakarta Fashion Week tahun 2009.

Silaturahmi Dengan Kementrian

Untuk meningkatkan kesadaran orang banyak akan nama Dian Pelangi, Dian bersama-sama dengan suami dan orang tuanya senantiasa menjalin silaturahim dengan pemerintah negara Indonesia khususnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Dian Pelangi sering mendapat tawaran dan ajakan untuk memamerkan karyanya di luar negara seperti Prancis, Qatar, Sudan, Jordan, Malaysia, Singapura, dan masih banyak lagi.

Rahasia Kesuksesan Bisnis Dian Pelangi

Tidak peduli meski usia muda, ia selalu maju dan berusaha untuk bisa menjadi yang terdepan. Dian selalu menciptakan  model fashion yang dirasa unik dan memiliki ciri khas sehingga orang akan langsung mengenali karyanya. Hal tersebut juga tidak lepas dari kerjasamanya dengan tim kreatif yang sudah ia bentuk. Ia juga tidak takut untuk menjalin silaturahmi dan bekerja sama dengan pihak pemerintahan dalam negeri maupun luar negeri untuk mengenalkan karyanya.

Karya Dian Pelangi juga selalu mendukung pelestarian warisan seni tradisional Indonesia seperti memberi sentuhan corak batik, jumputan dan juga songket pada tiap karyanya. Ia juga selalu memanfaatkan media sosial untuk memperluas jaringan pemasarannya. Dan ia selalu terbuka terhadap kritik dan saran yang datang ke media sosialnya. Selain itu ia juga melakukan pengelolaan keuangan usaha secara tepat untuk meminimalisasi kesalahan sekaligus efisiensi waktu dalam mengambil keputusan bisnis.

Mulai Dari Butik, Film Hingga Diakui Dunia

Dian saat ini sudah memiliki 16 cabang yang tersebar di Indonesia termasuk 1 cabangnya berada di Malaysia. Bahkan, kesuksesanya ini dituangkan dalam sebuah film berjudul Dian di Balik Pelangi. Film tersebut menceritakan kisah perjalanan hidupnya meraih kesuksesan di dunia fashion, pengalaman sebagai desainer, serta lika-liku dalam menapaki kesuksesan. Namanya juga masuk dalam daftar 7 pengusaha muda yang sukses dan kaya raya. Dan saat ini Dian Pelangi  masuk  500 daftar orang paling berpengaruh dalam dunia fashoin  menurut versi majalah Business of Fashion magazine (BoF). Senang hati Dian mendapat pengakuan yang sedemikian rupa. Pasalnya nama-nama besar desainer dunia ada di sana.