Kunjungan Menteri Koperasi ke Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung‎

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendukung penuh rencana Koperasi Perkampungan Industri Kecil (Kopik) untuk membentuk Jaringan Usaha Koperasi (JUK), khususnya pemasaran produk koperasi, di seluruh Indonesia. “Ini program jaringan pemasaran yang luar biasa. Dengan adanya jaringan pemasaran antar koperasi di seluruh Indonesia, maka kendala pemasaran yang selama ini membelit koperasi produksi bisa kita atasi. Saya mendukung penuh upaya tersebut, dan berharap hal itu segera direalisasikan”, kata Puspayoga saat meninjau Perkampungan Industri Kecil (PIK) termasuk industri logam (suku cadang kendaraan bermotor) yang bekerjasama dengan PT Astra di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (3/1).

Pada kunjungan kerja awal tahun di kawasan PIK yang memiliki luas 37,5 hektar itu, Puspayoga didampingi Deputi Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM Prakoso BS, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Pemprov DKI Jakarta Irwandi, dan juga Ketua Koperasi PIK Ali Rasyidi.

Menkop menegaskan, bila jaringan pemasaran antar produk koperasi ‎di seluruh Indonesia, maka pasar lokal tidak akan dibanjiri barang impor lagi. “Oleh karena itu, saya tegaskan lagi, jaringan usaha koperasi di seluruh Indonesia bisa segera terjalin”, kata Menkop.

Artikel Terkait : Koperasi digital

Menkop juga menyebutkan bahwa potensi PIK Pulogadung sangat luar biasa. Selain untuk dikembangkan pemasarannya, juga bisa dijadikan sebagai destinasi unggulan wisata belanja. “Ini yang harus kita pikirkan bersama, bagaimana menjadikan PIK Pulogadung sebagai kawasan wisata belanja unggulan”, tandas Puspayoga, saat berada di salah satu sentra sepatu di kawasan PIK Pulogadung.

‎Dalam kesempatan itu, Ketua Koperasi PIK Ali Rasyidi mengungkapkan bahwa, program Jaringan Usaha Koperasi (JUK) pernah digulirkan beberapa tahun lalu. “Namun, hal itu bisa dibilang gagal, karena JUK justru tidak menyentuh komoditi-komoditi hasil produksi koperasi. Harusnya, JUK benar-benar untuk memasarkan produk buatan koperasi, termasuk produk buatan PIK. Kami berharap, jaringan usaha koperasi atau JUK bisa diwujudkan di era sekarang”, kata Ali seraya menyebutkan bahwa Kopik beranggotakan 600 orang (yang aktif 300 orang) yang semuanya pelaku industri kecil di PIK Pulogadung.

Ali meyakini bahwa bila linkage pemasaran antar koperasi di seluruh Indonesia‎ bisa diwujudkan akan menjadi satu kekuatan yang sangat besar. “Bayangkan, bila produk buatan koperasi, termasuk yang ada di kawasan PIK Pulogadung ini bisa masuk ke Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagainya, melalui jaringan usaha koperasi tadi. Untuk hal itu, kita bisa kerjasama pemasaran dengan banyak Koperasi Pasar dan Koperasi Karyawan di seluruh Indonesia”, tandas Ali.

Selain itu, Ali menjelaskan, anggota Koperasi PIK ‎bergerak di sektor kerajinan kulit (sepatu, sandal, tas, dompet, sarung tangan), garmen (kemeja, tshirt, busana Muslim, bordir, pakaian anak-anak, dan sebagainya), sentra aneka (sablon, roti, percetakan, bakso, kopi, aksesoris), sentra logam (elektrikal, mekanikal, dan lain-lain), serta sektor mebel. “Bahkan, untuk sentra logam, kita sudah bekerjasama dengan perusahaan besar seperti Astra, dalam pengadaan suku cadang kendaraan bermotor buatan PT Astra”, pungkas Ali.‎