Al Hadi Day Care, Bukan Sekedar Tempat Penitipan Anak

Al Hadi Day Care

Al Hadi Day Care merupakan usaha yang ia bangun ketika dirinya ingin tetap berkarier menjadi pengajar di sekolah swasta namun apa daya si buah hati tak ada yang menjaga sehingga membuat Anifah Qowiyatun memutuskan untuk cuti mengajar setahun untuk menjaga sang buah hati.

Setahun kemudian, Anifah pun berpikir mengapa tidak mendirikan usaha tempat penitipan anak saja atau day care. Agar orang tua yang ingin mencari nafkah bisa tetap tenang meninggalkan buah hatinya. Sehingga tak perlu khawatir karena putra atau putrinya akan diurus dan diasuh oleh pengasuh yang terbaik.

Selain itu Al Hadi Day Care juga mendirikan preschool dan bimbingan belajar. Sehingga usaha yang didirikan sejak tahun 2013 ini bukan sekedar tempat pengasuhan anak melainkan juga tempat untuk menstimulasi perkembangan anak. Karena sang buah hati bukan hanya dijaga, disuapi atau dimandikan, melainkan juga diajarkan bagaimana bertutur kata, sopan santun hingga menerapkan pendidikan agamanya. Sehingga anak-anak terkontrol tumbuh kembangnya.

Cara Mempromosikan Al Hadi Day Care

Al Hadi Day Care

Untuk mempromosi tempat usaha yang didirikan di Jalan Taman Aries Blok F12 No 08 Kembangan Jakarta Barat ini selain lewat dunia maya namun juga mengalir sendiri. Ketika ada anak didik yang berhasil didik dan mengundang anak didik baru untuk hadir.

Seperti cerita seseorang anak didik yang bernama Arya, yang orang tuanya berkerja di Kemenkumham yang biasanya dititipkan dari jam 7 sampai jam 5 sore. Perkembangan Arya yang begitu cepat padahal  padahal baru sebulan dititipkan di Al Hadi Day Care.

Ibunya bercerita bahwa Arya ketika diajak berbelanja, dia  mendorong troli sambil bernyanyi bersholawat bahkan melantunkan surat pendek. Dan kebetulan ada yang mendengar salah satu ibu menghampiri dan bertanya sekolah di mana, Bunda Arya menjelaskan dan alhamdulillah ibu yang melihat Arya berniat mendaftarkan anaknya juga di Al Hadi.

Terkendala SDM dan Keuangan

Meski Al Hadi Day Care kini banyak peminatnya dan sudah beroset 15 juta perbulan. Tentunya usaha ini  berjalan bukan tanpa kendala, karena ada juga halangan atau dukanya ketika ada orang tua yang ingin menitip anaknya namun tidak mampu membayar sesuai dengan harga yang kami berikan akhirnya karena kami iba kamipun berusaha membantu dengan memberikan harga sesuai dengan kemampuan beliau padahal untuk makan sehari keperluan anaknya di Day Care dengan SPP yang beliau berikan jelas tidak cukup tentu saja ini berimbas pada manajemen keuangannya.

Selain itu, kendala lainnya adalah sulitnya mencari SDM yang bukan hanya mengerti pendidikan anak namun juga menyukainya. Sehingga SDMnya yang awalnya hanya berjumlah tiga orang kini menjadi enam orang. Meski kuantitas SDM minim namun Anifah ingin kualitas SDM maksimal sehingga dia mencoba memberikan training dan pelatihan secara intens. Sehingga kebutuhan orang tua yang ingin tetap anaknya terjaga dan terdidik dan mereka tetap tenang bekerja mencari nafkah.

Dan target ke depannya  ia ingin mendapatkan izin usaha secara resmi dari Diknas untuk meningkatkan SDM guru dan memperluas tempat usaha. Sehingga kualitas mutu pendidikan dan pendampingan sehingga anak merasa nyaman dan senang belajar di tempatnya.