Agrinex 2017, Harus Benahi Pasar Lokal, Agar Tak Kalah Bersaing di WTO Lagi

Aginex 2017

Kekalahan Indonesia di World Trade Organization (WTO) atau pasar dagang internasional sepertinya tak bisa menyurutkan para pelaku pertanian di Indonesia untuk tetap bersaing di pasar internasional. Salah satunya para pelaku pertanian yang tergabung dalam komunitas Agrinex. Mereka berupaya agar Indonesia beberapa tahun yang akan mendatang bisa bersaing di WTO.

Dalam diskusi yang dihadiri oleh Ibu Irian Ekasari Muadz, Direktur Utama Pt KPB Nusantara, Prof Lazarus Agus Sutanto Lipi, Kepala Pusat Penganekaragaman & Keamanan Pangan, Novianti Vrisvintati Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Ditjen PDN Kementerian Perdagangan, Prof Muhammad Firdaus, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen-IPB.  Mereka mengatakan agar Indonesia mampu bersaing dengan pasar global maka harus dibenahi dulu pasar lokalnya.

Dalam event terbesar pertanian tersebut  bukan hanya mendiskusikan permasalahan pertanian namun juga solusi dalam bidang pertanian. Seperti yang diungkapkan oleh Rifda Ammarina, Ketua Penyelenggara AGRINEX EXPO 2017 namun juga diajarkan bagaimana agar UKM Sektor Pangan bisa go Online dalam talkshow yang bertemakan Digitalisasi UKM Sektor Pangan Nasional.

Selain itu dalam event pertanian yang telah dilaksanakan hingga ke sebelas kalinya ini juga mengajarkan merangkai bunga oleh Ikatan Perangkai Bunga Indonesia, Cooking Demo Kuliner Nusantara Berbasis Rempah oleh Chef Hotel Borobudur.

Tak hanya itu di hari pertama (1/4) diadakan juga dialog langsung antara pelaku Hortikultura dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang dihadiri oleh Ir Yasid Taufik, Direktur Pengolahan Hasil Hortikultura, Sutrisno Iwantono PHRI, Hadi Susilo Dosen IPB, Para Pelaku Hortikultura. Tak lupa juga hadir Sandiaga Uno WKU UKM Kadin Indonesia yang menjadi pembicara Digitalisasi UKM Sektor Pangan Nasional.

Menurut Rifda, event yang lebih dari 10 kali diselenggarakan ini awalnya hanya untuk menumbuhkan minat lulusan SMA melanjutkan kuliah ke Fakultas Pertanian. Karena selama ini minat masuk ke Fakultas Pertanian memang menurun. Acara Agrinex sendiri berbeda dengan event kebanyakan yang hanya sekedar Expo namun acara ini juga sebagai ajang edukasi dan promosi dan ajang interaksi sesama stake holder sehingga bisa memberikan optimisme di sektor Agribisnis.  Di tengah kondisi pertanian Indonesia yang kian melemah di pasaran karena maraknya impor produk pertanian.

Sehingga dengan event ini diharapkan, semua stakeholder bisa memberikan kontribusi terhadap pertanian Indonesia. Baik itu sebagai akademisi, bussines, government dan community (ABGC) bisa saling bekerja sama sehingga pertanian Indonesia bukan hanya bisa bersaing di negeri sendiri namun juga di pasar internasional.